Cerita Anthony Tan tentang GrabTaxi

Anthony Tan, Founder and CEO GrabTaxi Group
Anthony Tan, Founder and CEO GrabTaxi Group

Setelah sukses menaklukkan banyak negara di Asean, kini GrabTaxi mencoba menaklukkan pasar Indonesia. Apa sajakah yang akan dilakukan GrabTaxi di pasar Indonesia?

Berawal dari cerita seorang teman tentang pengalamannya menggunakan layanan taksi di Malaysia, GrabTaxi lahir menawarkan aplikasi mobile layanan panggilan taksi yang inovatif.

“Seorang teman asal Indonesia mengunjungi saya di Malaysia. Setibanya di Malaysia, ia menumpang taksi untuk sampai ke tempat saya. Namun ternyata, layanan yang diberikan taksi tersebut sangat buruk,” tutur Anthony Tan, Founder sekaligus CEO GrabTaxi Group kepada Marketingcoid.

Anthony yang juga seorang cucu pengemudi taksi ini merasa terpanggil untuk melakukan perubahan. “Saya ingin mengubah sistem transportasi publik dengan mengenalkan teknologi berbasis mobile yang murah kepada perusahaan transportasi maupun penumpang,” ujar Anthony Tan.

Melalui aplikasi GrabTaxi, Anthony Tan ingin mengubah cara lebih dari 600 juta orang menggunakan transportasi taksi di Asia Tenggara.

Anthony Tan pun menegaskan bahwa keamanan selalu menjadi prioritas utamanya. Pelanggan tidak perlu ragu dengan aplikasi ini.

Pelanggan yang menggunakan aplikasi ini akan mendapatkan pengalaman menumpang taksi yang positif sesuai dengan janji merek GrabTaxi – Keamanan, Kepastian, dan Kecepatan.

Kemudahan dengan GrabTaxi

Anthony Tan menjelaskan bahwa dari sisi penumpang aplikasi ini memungkinkannya menelusuri pergerakan taksinya secara real-time. Penumpang juga bisa mengetahui siapa pengemudi taksinya – bahkan sebelum penumpang naik ke taksi – karena dalam aplikasi ini terdapat informasi pengemudi dan foto.

Untuk meyakinkan keamanannya, GrabTaxi juga memiliki fitur Share My Ride. Fitur tersebut memungkinkan penumpang membagikan pengalaman perjalanan mereka melalui media sosial sehingga orang-orang terdekat dapat menelusurinya secara real-time hingga penumpang tiba di tujuan.

Sementara itu, dari sisi pengemudi GrabTaxi dapat meningkatkan pendapatan, menghemat waktu, menampilkan titik tujuan, dan tentu saja keamanan.

“Dari awal, tujuan kami adalah untuk mengatasi segala permasalahan yang ada. Kami melihat adanya kekurangan cara tradisional dalam pemesanan taksi, dan kami melalui GrabTaxi ingin merevolusi industri ini,” tegas Anthony Tan.

Aplikasi GrabTaxi menargetkan siapa saja yang pernah atau dengan aktif menggunakan transportasi publik. Strategi yang digunakan untuk mendekati targetnya ini pun sangat sederhana, yakni mendengarkan.

“Kami mendengarkan apa yang diinginkan para pemangku kepentingan kami – pengemudi dan penumpang. Mencari tahu masalah mereka dan berinovasi pada sistem yang ada saat ini, dan terus memastikan GrabTaxi tetap menjadi sebuah platform yang berkualitas. Kami juga berinvestasi pada SDM terbaik yang akan membantu kami mencapai misi tersebut,” kata Anthony Tan.

Sebelum aplikasi ini meluncur ke pasaran, banyak sekali waktu yang dihabiskan Anthony Tan untuk melakukan riset pasar. Anthony pun sangat aktif mencari SDM lokal yang sensitif terhadap nuansa kultural, dan memahami pemahaman yang lebih mendalam terhadap pasar mereka. Hasilnya pun luar biasa, di Malaysia, GrabTaxi begitu populer.

Ekspansi pasar

Sukses menaklukkan pasar di tanah kelahirannya, Anthony Tan pun mulai masuk ke pasar Filipina. “Ekspansi regional selalu menjadi bagian dari rencana kami. Sejak awal kami menyadari bahwa kami perlu berekspansi di wilayah ini untuk membuat dampak yang signifikan. Pada akhirnya, kami berada di sini untuk mengubah cara lebih dari 600 juta orang berpindah di Asia Tenggara,” kata Anthony Tan Lagi.

Anthony tahu betul bahwa GrabTaxi merupakan sebuah merek yang sangat sosial. Sehingga, untuk menjangkau para pengguna yang menjadi targetnya, strategi yang digunakan pun lebih banyak mengandalkan social media marketing.

“Kami merupakan sebuah startup dengan misi sosial. Kami percaya semua alasan ini telah memberi kami duta-duta tidak resmi yang membagikan kabar baik tentang kami. Namun begitu, strategi apa pun hanya akan berhasil bila kita memiliki produk yang hebat untuk diumumkan,” ucap Anthony.

Kesuksesan yang diraihnya di pasar Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand tidak membuatnya cepat puas. Indonesia pun menjadi target berikutnya. Menurut Anthony, Indonesia adalah pasar yang sangat besar dengan masalah yang sangat nyata.

Selain itu, penetrasi smartphone di Indonesia sebesar 23% (Nielsen, 2014, The Asian Mobile Consumer Decoded) memungkinkan aplikasi ini hadir di tengah-tengah konsumen Indonesia.

Pada tahun 2013 saja, lebih dari 74 juta pengguna internet di Indonesia dan terus bertumbuh dengan lebih dari 80% pengguna mengandalkan smartphone mereka untuk mengakses internet. Ini menunjukkan peluang yang besar di Indonesia. Di Jakarta saja, ada lebih dari 9 juta orang yang berpotensi menjadi pelanggan GrabTaxi di masa depan.

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Banyak orang yang masih berdiri di pinggir jalan untuk memanggil taksi. Tantangan kami adalah bagaimana mengedukasi dan meyakinkan orang-orang ini agar menggunakan aplikasi kami,” jelas Anthony.

Pada Juni lalu, aplikasi GrabTaxi versi beta diluncurkan di Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana respon masyarakat Jakarta terhadap aplikasi ini. Ternyata, responnya sangat positif.

“Kami telah berada di sini sekitar 6 bulan dan respon sejauh ini sangat positif. Kami berharap bisa berekspansi ke kota-kota lain di Indonesia dalam waktu dekat,” kata Anthony bersemangat.

Anthony melanjutkan bahwa setiap pasar sangat berbeda dalam konteks masalah yang dihadapi, permintaan dan metode pendekatannya. Apa yang berhasil di suatu pasar tidak selalu berhasil di pasar lainnya.

Oleh karena itu, pendekatan GrabTaxi sangatlah ditargetkan pada isu spesifik, pemahaman kultural dan permintaan pasar lokal. Tim GrabTaxi pun mempekerjakan SDM lokal di setiap negara untuk menjalankan operasional karena mereka yang paling memahami pasar di negaranya.

Untuk Indonesia sendiri, GrabTaxi saat ini tengah berusaha memperkuat brand awareness di pasar. Akan ada banyak sekali aktivitas, baik online maupun offline – yang dilakukan GrabTaxi. Belum lama ini GrabTaxi meluncurkan promosi GrabTongan, di mana GrabTaxi memberikan perjalanan gratis kepada pelanggan yang beruntung.

Anthony berharap di tahun 2015 ini, GrabTaxi bisa berekspansi lebih jauh di Asia Tenggara. Saat ini GrabTaxi berada di 17 kota di 6 negara.

“Pertumbuhan adalah fokus kami. Kami mengembangkan jaringan pengemudi kami yang saat ini mencapai lebih dari 60.000 pengemudi di seluruh Asia Tenggara. Kami juga akan berinvestasi serius pada SDM, untuk menarik engineer dan orang-orang tech terbaik untuk bergabung dengan kami.”

“Kami saat ini merupakan aplikasi mobile pemesanan taksi nomor satu dalam hal jaringan pengemudi dan jumlah download di Asia Tenggara, dan kami akan terus mempertahankannya,” tegas Anthony. (Cecep Supriadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.