Potensi dan Tantangan Cloud Provider Indonesia

Semakin mahalnya harga perangkat dan infrastruktur TI  dari tahun ke tahun menjadi hambatan bagi setiap perusahaan untuk mengembangkan teknologi yang mereka miliki, apalagi para pelaku start-up dan UKM.

Padahal, terdapat jutaan UKM di Indonesia dan akan amat disayangkan bila bisnis mereka macet karena tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara dan mengamankan sistem informasi mereka sendiri.

Teknologi komputasi awan (Cloud Computing) semakin dilirik sebagai jawaban atas keterbatasan biaya dalam pengembangan TI terhadap bisnis. Selain biayanya lebih murah, para pengguna tidak perlu lagi pusing-pusing dalam memikirkan kompleksitas teknologi.

Dengan cukup menyewa layanan dari penyedia Cloud, biaya investasi awal dapat ditekan seminim mungkin dan dapat dikonversikan menjadi biaya operasional yang lebih mudah dikelola.

Kini penyediaan jasa Cloud Computing di Indonesia sudah semakin mudah dengan adanya beberapa pemain lokal seperti PT. erudeye Indonesia yang merilis Pazcal dalam seminar bertajuk “Rainbow Raindezvous : Boost Your Cloud Experience with Pazcal” (02/05).

peserta-tengah-bermain-games-dalam-peluncuran-pazcalBagi para pengguna yang sebelumnya sudah pernah menggunakan layanan Cloud dari Azure, Pazcal memiliki layanan yang user friendly, platform dan tools tidak terlalu jauh berbeda dengan Azure, karena Pazcal merupakan bagian dari Microsoft cloud OS family.

Namun, bak pisau bermata dua, penggunaan Cloud Computing juga memiliki beberapa resiko yang perlu dipertimbangkan, seperti masalah keamanan data yang disimpan dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

CEO PT.erudeye Indonesia, Rudy Setyo Purnomo mengatakan , “Tantangan terbesar bagi cloud provider saat akan menggaet pasar adalah mitos negatif tentang cloud computing dikalangan masyarakat.

Untuk itulah setiap Cloud provider harus mempunyai strategi untuk meyakinkan masyarakat dalam menggunakan layanan Cloud Computing. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi kahawatir akan mitos negatif cloud computing yang tidak aman, kurang privasi dan teknologi dianggap belum matang.

Selain itu, sistem keamanan yang dimiliki juga harus sebaik mungkin,  karena security milik si penyedia jasa Cloud merupakan security yang dipakai oleh semua pemakai jasa Cloud.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.