Prediksi Serangan Siber di 2021

Menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk percepat pencegahan, deteksi, dan respon ancaman yang dikombinasikan dengan actionable threat intelligence merupakan hal yang krusial agar perusahaan terlindungi dari serangan

Marketing.co.id – Berita Digital | Fortinet, hari ini meluncurkan prediksi dari tim intelijen dan penelitian ancaman global FortiGuard Labs mengenai lanskap ancaman untuk tahun 2021 dan seterusnya. Prediksi ini mengungkapkan strategi yang diantisipasi oleh tim dari penjahat siber dalam waktu dekat.

Baca Juga: 4 Prinsi Dasar Cybersecurity

Seperti halnya penjahat siber yang memanfaatkan perangkat cerdas, perangkat 5G, dan kemajuan dalam daya komputasi akan menciptakan gelombang ancaman baru yang canggih dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, pelaku ancaman akan terus mengalihkan sumber daya yang signifikan untuk menargetkan dan mengeksploitasi lingkungan edge yang muncul, seperti pekerja jarak jauh yang saat ini sedang menjadi kebutuhan, atau bahkan lingkungan edge OT baru, daripada hanya menargetkan jaringan inti.

Bagi organisasi, sangat penting untuk membuat rencana ke depan dengan memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) untuk mempercepat pencegahan, deteksi, dan respons ancaman.

Baca Juga: Tren Keamanan Identitas, Lebih Cerdas dan Terhubung

Intelijen ancaman yang dapat ditindaklanjuti dan terintegrasi juga penting untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam bertahan secara real time karena kecepatan serangan terus meningkat.

Berikut prediksi Fortinet terhadap serangan siber di 2021:

The intelligent edge menjadi peluang sasaran

Selama beberapa tahun terakhir, perimeter jaringan tradisional telah diganti dengan berbagai lingkungan edge, WAN, multi-cloud, pusat data, pekerja jarak jauh, IoT, dan lainnya, masing-masing dengan risiko uniknya.

Baca Juga: 15 Pasword Paling Umum Digunakan

Salah satu keuntungan paling signifikan bagi penjahat siber dalam semua ini adalah bahwa sementara semua sisi ini saling berhubungan, banyak organisasi telah mengorbankan visibilitas terpusat dan kontrol terpadu demi kinerja dan transformasi digital. Akibatnya, penjahat siber ingin mengembangkan serangan mereka dengan menargetkan lingkungan ini dan akan berupaya memanfaatkan kecepatan dan kemungkinan skala yang dimungkinkan 5G.

Inovasi dalam kinerja komputasi akan menjadi target

Jenis serangan lain yang menargetkan perkembangan kinerja komputasi dan inovasi konektivitas khusus untuk keuntungan penjahat dunia maya juga akan segera terjadi. Serangan-serangan ini akan memungkinkan musuh untuk menutupi wilayah baru dan akan menantang para pembela untuk maju dari kurva penjahat dunia maya.

Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia mengatakan bahwa tahun 2020 memperlihatkan kemampuan penjahat siber dalam memanfaatkan perubahan dramatis yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadikan peluang baru untuk menyerang dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Tantangan Menuju Era Internet of Things

“Memasuki tahun 2021 dan seterusnya, kami menghadapi perubahan signifikan lainnya dengan munculnya perangkat cerdas baru, yang lebih dari sekadar end-users dan perangkat yang terhubung ke jaringan dari jarak jauh. Menargetkan edge yang muncul tidak hanya akan menciptakan vektor serangan baru, tetapi juga kelompok perangkat yang disusupi dapat bekerja sama untuk menargetkan korban pada kecepatan 5G.”

“Untuk mengatasi hal ini, semua edge harus menjadi bagian dari platform fabric keamanan yang lebih besar, terintegrasi, dan otomatis yang beroperasi di seluruh jaringan inti, lingkungan multi-cloud, kantor cabang, dan pekerja jarak jauh,” jelas Edwin Lim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.