Thanawat Malabuppha, CEO dan Pendiri Priceza, mengatakan diusia yang ketujuh Priceza akan lebih agresif dan berkembang lebih cepat menjadi perusahaan teknologi digital internasional. Priceza menargetkan menjadi Shopping Search Engine nomor satu di Asia Tenggara. Optimisme ini muncul menyusul suntikan investasi dari Hubert Burda Media (HBM).
Pada September 2016 lalu, Hubert Burda Media mengakusisi saham Priceza sebesar 24.9%. Langkah ini untuk memuluskan jalan Priceza menjadi raksasa Shopping Search Engine di Asia Tenggara.
Peter Kennedy, Pimpinan Eksekutif HBM Asia, mengatakan strategi di balik Pendanaan Investasi Seri B ini untuk mendorong Priceza melakukan perluasan dan pengembangan pasar.
Persentase Pendanaan Investasi Seri B ini mencapai 400% dari Pendanaan Investasi Seri A Priceza di tahun 2013 yang dijalin bersama Cyber Agent Ventures (CAV). Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir Priceza mencatat pertumbuhan trafik 100 di Thailand dan 300% di Indonesia, dari tahun 2015 – 2016.
Fredrich von Scanzoni, CEO Hubert Burda Media Asia, mengatakan HBM sedang mengembangkan investasi dan meningkatkan portofolio digital di Asia Tenggara dan Priceza yang didirikan tiga insinyur komputer asal Thailand merupakan pilihan tepat.
“Ini adalah investasi pertama yang BPI (Burda Principal Investment) lakukan di Thailand”, kata Fredrich.
Saat ini, Priceza Group telah beroperasi di enam negara di Asia Tenggara yakni Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina dan Singapura. Priceza telah melayani lebih dari 14 juta pengguna per bulan dengan jumlah produk mencapai lebih dari 59 juta jenis produk.
Hubert Burda Media yang berkantor pusat di Munich, merupakan perusahaan teknologi dan media internasional yang memiliki lebih dari 540 merek dan produk yang berorientasi pada kebutuhan konsumen. Dengan jumlah pengguna 175 juta dan konsumen aktif sekitar 60 juta, menjadi bukti sukses komersial Burda yang didukung lebih dari 10.000 karyawannya di seluruh dunia.
