Pro dan Kontra Penggunaan Video CV

www.marketing.co.id – Ketatnya persaingan dunia kerja membuat sejumlah orang datang dengan inovasi baru dengan tujuan menonjolkan keistimewaan mereka. Salah satu inovasi itu adalah hadirnya video CV.

Pertama kali muncul pada tahun 1980 ternyata teknik pembuatan video CV ini mendorong ketertarikan sejumlah pihak. Beberapa orang mengutarakan ketertarikannya dan keberhasilannya atas penggunaan video CV.

 Galindo, Direktur HRD di Moolala.com sempat menggunakan video CV untuk menyeleksi calon pekerjanya. Ia mengatakan bahwa melalui video CV ia dapat memahami banyak hal tentang para kandidatnya. Dari video-video tersebut ia mengaku dapat melihat keseriusan orang-orang dan seberapa besar niat yang mereka miliki.mereka. Salah satu inovasi itu adalah hadirnya video CV.Pertama kali muncul pada tahun 1980 ternyata teknik pembuatan video CV ini mendorong ketertarikan sejumlah pihak. Beberapa orang mengutarakan ketertarikannya dan keberhasilannya atas penggunaan video CV.

Cerita lain dituturkan oleh Chris Morrow, selaku Direktur Business Development  di Boston Medical Group. Ia sempat menggunakan teknik tersebut untuk merekrut karyawannya dan kemudian mengutarakan hal serupa.

 “Jika sesorang mengirimkan CV berupa video maka duduk dan tontonlah. Dari video-video tersebut Anda dapat mengetahui berbagai informasi yang tidak Anda dapatkan di kertas CV,” ujarnya.

Seorang lelaki bernama McKinney mengutarakan pengalaman suksesnya setelah menggunakan video CV. Sekarang ia akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan yang begerak di bidang media sosial di Utah, Amerika Serikat.

“Saya menggunakan sebuah video lima menit untuk memberi tahu tentang semua pengalaman yang saya miliki, kemudian mengunggahnya di berbagai tempat yang saya pikir orang-orang dapat melihatnya. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk interview dan saat itu pula mereka mengatakan bahwa video saya telah membuat mereka terkesan,” ujarnya.

Walaupun banyak orang menyatakan bahwa video CV adalah hal yang menarik dan menyenangkan, tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa hal itu merepotkan dan lebih memakan waktu. Alasan lain mengatakan bahwa adanya video tersebut akan menimbulkan sebuah diskriminasi antara satu kandidat dengan kandidat yang lainnya.

“Saya hanya tidak begitu yakin dengan hal tersebut” jawab Dennis Brown, seorang pengacara di San Jose, California, saat menuturkan pendapatnya seputar penggunaan video CV.

Yang menjadi perhatian utama Brown adalah bahwa video tersebut dapat mengurangi sejumlah informasi penting. Informasi yang ia maksud ialah,  seperti ras, seks, cacat, usia, dan masih banyak lagi yang lainnya. Ia percaya bahwa para perekrut seharusnya kembali kepada cara lama, yaitu menggunakan CV kertas dan mencegah segala kerepotan yang disebabkan adanya video CV tersebut.

Setiap orang berhak memiliki pendapatnya masing-masing. Entah video CV adalah sesuatu hal yang baik atau bukan, penilaian dan pilihan ada di tangan Anda. Yang terpenting dari penggunaan video tersebut adalah pribadi orang yang membuatnya.

Jika Anda beranggapan bahwa Anda mampu membuatnya dengan baik, tidak ada salahnya menyertakan benda itu bersama CV kertas Anda. Jika Anda merasa tidak mampu, maka sebaiknya jangan melakukannya, karena hasilnya justru tidak akan maksimal. (Karin Annisa Amalia)

Sumber :

http://business.time.com

http://humanresources.about.com

www.askamanager.org

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.