Tak Pernah Takut Memulai Tantangan Baru

Profile Olly Riches
Olly Riches, Presiden Direktur Michael Page Indonesia

Kesuksesan bukan milik semua orang, karena itu untuk meraih serta mempertahankannya ia punya rahasia sendiri

Marketing.co.id – Menduduki posisi Presiden Direktur di Michael Page Indonesia, Olly Riches telah melalui berbagai tantangan dalam karirnya. Olly bergabung dengan Michael Page Indonesia sejak ia ditugasi untuk membangun bisnis Michael page di Jakarta mulai tahun 2013.

Michael Page adalah sebuah konsultan rekruitmen profesional terdepan yang memiliki klien di seluruh dunia.

Olly memutuskan untuk bergabung karena ia ditawari oleh Executive Board Michael Page Group untuk dipindahkan ke Asia Tenggara pada awal 2013, di mana ia diberi tanggung jawab untuk memulai bisnis Michael Page di Indonesia. Perusahaan membutuhkan seseorang yang telah berpengalaman dalam membangun bisnis di Asia, yang tentu saja telah dilakukan Olly sebelumnya, di Cina Daratan selama tujuh tahun.

Olly saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur di Michael Page Indonesia. Ia merumuskan dan menyiapkan tujuan dan sasaran bisnis Michael Page di Indonesia dibantu oleh team di Jakarta, serta bekerja bahu membahu dalam menjalankan tanggung jawab yang diembannya bersama.

Jatuh bangun membangun karir

Banyak yang mengira bahwa dirinya langsung berkarir di industri Executive Search atau Headhunting. Padahal tidak, Setelah lulus kuliah, ia bekerja sebagai Sales Advisor di bagian sepatu tenis wanita di Nike Town, London.

“Itu tidak benar. Pekerjaan pertama Saya adalah  membantu kastemer mengepas sepatu selama tiga hari!,” ujarnya.

Ia kemudian bergabung dengan sebuah firma kecil yang bergerak di bidang headhunter di London sebagai seorang Researcher.

Pengalaman bekerja yang tidak pernah dilupakan adalah saat pemilik firma tersebut memutuskan untuk membuka sebuah outlet Harley Davidson, karena sudah merasa jenuh dengan kehidupan korporasi.

“Sejak itu, Saya memutuskan untuk bergabung dengan Michael Page London pada Juli 2001,” jelasnya.

Namun, baru saja dua bulan bergabung di sana, peristiwa 11 September terjadi di Amerika, yang disusul dengan runtuhnya ekonomi dunia. Tim yang awalnya terdiri dari 15 orang, turun drastis menjadi hanya dua orang, hanya Olly dan seorang atasan-nya. Keadaan tersebut membuat sebuah permulaan yang tidak mudah.

Sejak saat itu hingga sekarang, berarti Olly sudah bergabung dengan Michael Page Group selama kurang lebih 18 tahun, dan telah dipercaya untuk bertugas di London, Shanghai, Beijing, Kuala Lumpur dan saat ini – Jakarta. Selama karirnya tersebut, Olly hanya memiliki lima orang atasan. Kelima orang tersebut memainkan peran yang penting bagi Olly dalam membangun landasan yang kuat untuk meraih kesuksesan.

Olly sadar, bahwa kesuksesan bukan milik semua orang, dan untuk meraih serta mempertahankan kesuksesannya, ia memiliki rahasia kesuksesannya sendiri. “

Rahasianya adalah tidak pernah merasa takut untuk memulai tantangan baru dan selalu menganggap bahwa diri adalah sebuah gelas yang setengah penuh, namun selalu melihat sisi positif dari setiap hal,” jelasnya.

Hal lain adalah menanyakan tujuan dalam melakukan sesuatu sambil menjaga antusiasme, serta tidak mempertanyakan alasan kenapa hal tersebut harus dilakukan.

“ask the reasons why to do something over why not”, imbuhnya

Dalam hubungannya dengan posisi dan tanggung jawab yang diembannya di Michael Page Indonesia adalah Olly percaya bahwa dirinya cocok sekali dengan DNA dari bisnis yang digeluti oleh Michael Page, serta pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam mengelola bisnis perusahaan tersebut di negara berkembang, sangat mendukung karirnya hingga saat ini.

Gaya kepemimpinan

Olly menyadari bahwa menjalankan bisnis di negeri asing, Indonesia, memerlukan upaya ekstra.

“Di Indonesia saya belajar bahwa beradaptasi terlebih dahulu itu penting, sebelum memulai melakukan berbagai hal, terutama jika ingin memengaruhi orang lain. Bukan sebaliknya,” jelasnya.

Bicara tentang gaya kepemimpinan Olly percaya sekali mengenai pemberdayaan dan kepercayaan yang didukung oleh pertimbangan komersial karena pengalamannya di bisnis ini.

Olly selalu berupaya untuk menciptakan budaya perusahaan yang memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk menciptakan/membangun sesuatu kemudian mengembangkannya menjadi lebih baik atau lebih besar, dibandingkan dengan mendikte setiap orang yang ada di dalam perusahaan. Hal ini dipercayanya akan memberikan keseimbangan, sambil terus berkembang dari fase start-up menuju bisnis berskala menengah-besar.

Dinamika dalam dunia bisnis tidak terhindarkan. Pria penyuka traveling ini memiliki resep untuk menghadapi kegagalan. Biasanya ia tidak akan memberikan reaksi apapun, tetapi akan mundur sejenak dan melakukan perenungan mengapa kegagalan bisa terjadi, faktor apa yang menyebabkan kegagalan tersebut terjadi.

Fondasi kesuksesan

Ayah dari satu puteri ini menyadari betul bahwa kesuksesan yang diraihnya sejauh ini tidak lepas dari orang tua. Pelajaran hidup terbaik yang didapatkan Olly dari orangtuanya adalah ayahnya selalu berhasil menempati berbagai posisi C-level dalam bisnis berskala global yang digelutinya, bahkan hingga saat ini, ayahnya selalu mengilhaminya.

“Ayahku adalah seorang yang selalu memulai sendiri apa yang dikerjakannya, tetapi juga tidak pernah merasa merasa sungkan untuk mengatakan bahwa ia tidak dapat melakukannya tanpa dukungan penuh dari ibu saya,” ungkapnya.

“Dari situ, saya belajar sejak usia dini untuk selalu membuat bangga orangtua dan untuk senantiasa menjaga nama baik keluarga dalam setiap hal yang saya lakukan. Saya tahu, nilai-nilai juga tetap dijaga oleh kedua adik saya, baik dalam urusan rumah tangga maupun karir mereka,” imbuhnya.

Olly Riches menghabiskan masa kanak-kanaknya di Paris dan London hingga ia berusia sepuluh tahun, sebelum akhirnya menetap di Norwich, sebuah kota kecil di Inggris hingga usia 18 tahun.

Sebagai anak tertua, ia selalu mendapatkan kesempatan untuk menjadi yang pertama dalam melakukan atau mengalami berbagai hal. Dan tentu saja belajar untuk bertanggung jawab sejak usia yang masih muda.

Olly sudah meraih sebagian apa yang dicita-citakan, namun tentu saja ia masih terus berupaya untuk mengejar cita-citanya yang lain.

“Saya adalah seorang yang selalu mencari tantangan baru dan dalam beberapa hal, ia merasa ia baru saja memulai, namun kali ini berbekal beberapa keahlian yang bisa digunakan membuat tantangan menjadi lebih menarik,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.