Proteksi Bagi Risk Taker dan Safe Player

Apa pun mental seorang investor pasti ingin mendapatkan imbal investasi yang menguntungkan, atau minimal jangan jeblok. Perihal jaminan investasi ada tawaran menarik dari “guarantee fund”.

Unit link merupakan produk yang digemari nasabah asuransi karena menawarkan proteksi sekaligus investasi. Proteksi yang diberikan sama dengan yang ditawarkan asuransi jiwa atau kesehatan, berupa santunan meninggal dunia, kecelakaan, rawat inap, atau proteksi dari berbagai penyakit kritis.

Investasi yang ditawarkan unit link bersifat likuid, karena bisa dicairkan kapan saja. Pilihan investasinya juga bisa disesuaikan dengan karakter investor. Investor bertipe risk taker bisa mengarahkan investasi ke equity (saham). Investor bertipe moderat (risk tolerant) bisa memilih investasi seperti reksadana. Sementara investor yang cenderung ingin aman (safety player) bisa memilih instrumen investasi yang cenderung tetap/flat seperti obligasi pemerintah atau deposito.

Sebagai produk yang mengandung investasi, unit link punya risiko karena nilai investasinya terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Tahun lalu misalnya, indikator ekonomi Indonesia kurang menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi; tercatat terjadi kenaikan hampir sebesar 18% di awal tahun, dan diikuti penurunan sampai dengan akhir tahun. Secara keseluruhan kinerja IHSG tercatat mengalami penurunan 0,9% pada periode tersebut. Indeks harga obligasi pemerintah Republik Indonesia (SUN) pun mengalami penurunan sebesar 13,23%.

Kondisi tersebut tentu bukan menjadi hal yang menyenangkan bagi pemegang unit link atau mereka yang berniat membeli portofolio unit link. Terlebih lagi bagi investor bermental safety player atau yang ingin menghindari risiko (risk averse). Mungkin mereka akan berpikir dua-tiga kali jika ingin membeli polis unit link.

axaUntuk menjawab keraguan akan hasil investasi, Unit Link AXA menghadirkan “80% Guaranteed Fund”. Emmanuel Wehry, Chief Marketing Officer AXA Indonesia, menjelaskan solusi investasi ini diluncurkan untuk memberi kepastian dan jaminan investasi nasabah.

“Ini merupakan solusi inovasi dari kami sebagai bagian dari unit link product. Kami tidak hanya akan melakukan yang terbaik untuk customer, tapi menjaminnya (dana nasabah),” tutur Wehry saat diwawancarai MARKETING beberapa waktu lalu di kantor pusat AXA.

Wehry mengungkapkan, AXA meluncurkan solusi ini setelah melakukan penggalian terhadap kebutuhan dan keinginan nasabah potensial. Intinya nasabah ingin kepastian dari nilai investasi mereka, baik itu tabungan atau asuransi jiwa. Dari penelusuran AXA terkait persepsi nasabah terhadap investasi di empat kota, yakni Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Medan, diperoleh gambaran yang beragam.

Nasabah di Jakarta lebih aware terhadap informasi terkini tentang produk dan layanan investasi, serta lebih terbuka akan perubahan dan produk baru. Nasabah di Surabaya pemahamannya akan investasi juga cukup baik dan sangat berhati-hati, namun mengikuti perkembangan tren investasi.

Sementara nasabah di Balikpapan memiliki pandangan investasi yang sangat tradisional dan sangat menghindari risiko. Selain itu, pengetahuannya mengenai produk investasi terbatas. Bagaimana dengan Medan? Nasabah cenderung memikirkan investasi ke depan dan jangka panjang. Mereka umumnya menghindari risiko, namun ada segmen investor yang siap mengambil risiko tapi terukur.

Khusus Pasar Indonesia

Wehry menjelaskan, solusi investasi ini dirancang khusus untuk pasar Indonesia. Di lingkungan AXA Worldwide seperti Hong Kong, solusi guarantee fund memang tersedia, namun garansi hingga 80% hanya ada di AXA Indonesia.

Sesuai namanya, solusi ini menjamin nilai pengembalian investasi hingga 80% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). “Ini limit terbawah (angka 80%), tapi kita masih punya potensi untuk mendapatkan keuntungan dari pasar. Ini merupakan solusi yang seimbang untuk menginvestasikan uang kita sepanjang hidup,” tutur pria yang menduduki posisi CMO AXA Indonesia sejak Agustus 2012.

Lalu, ke mana dana nasabah diinvestasikan? Dana akan diinvestasikan hingga 80% di dua instrumen aset, yakni equity dan aset yang kurang berisiko seperti tunas dan ORI berjangka kurang dari setahun. Setiap hari dana akan direalokasikan antara equity dan aset yang “kurang berisiko”, tergantung kinerja masing-masing.

Solusi 80% Guaranteed Fund bisa diperoleh secara paket pada unit link asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Namun, nasabah lama tidak otomatis akan mendapatkan solusi tersebut. Mereka tetap harus membeli jika ingin menikmati solusi ini. Seperti dijelaskan Wehry, AXA memang lebih mengincar nasabah baru, sehingga tidaklah mengherankan jika AXA sangat gencar mengedukasi pasar sejak solusi ini diluncurkan pada 27 Maret 2014 lalu.

AXA sangat gencar di televisi, mengalokasikan bujet sangat besar buat beriklan di televisi. Persentasenya, kata Wehry, mencapai sekitar 60% dari total bujet komunikasi AXA. “TV masih efektif untuk menjangkau banyak khalayak. Namun, kami juga memanfaatkan banyak media,” jelas dia.

Wehry menyadari betul pentingnya edukasi untuk produk yang agak rumit seperti unit link. Untuk itu pihaknya mencoba menciptakan engagement melalui media digital. Peran media digital, jelas Wehry, semakin penting baik sebagai kanal marketing maupun layanan. Dengan media digital, hubungan antara AXA dan nasabah menjadi cair, karena merek bisa berinteraksi kapan saja dan melalui kanal apa saja (website, e-mail, dan media sosial). “Kami tidak ingin menjadi perusahaan yang kaku,” katanya seraya tersenyum.

Tidak boleh diabaikan komunikasi lini bawah (below the line). AXA menggelar kegiatan di 22 kota, termasuk di kota-kota utama seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. “Kami cukup banyak mengalokasikan dana di event, karena di sini kami bisa melakukan kontak langsung dengan customer,” tutur dia tanpa menyebutkan angka pasti.

Tidak percuma AXA menggelontorkan dana yang besar untuk beriklan dan berpromosi. Untuk sementara kinerja penjualan 80% Guaranteed Fund cukup membesarkan asa Wehry. Kontribusinya mencapai sekitar 20%–30% dari total premi baru Unit Link AXA.

Foto: Lilyanti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.