Praktisi Public Affairs Harus Cepat Beradaptasi dengan Perubahan

public relation (andrewchow.sg)

Tantangan di era kenormalan baru dan digitalisasi di industri 4.0 menuntut praktisi public affairs untuk proaktif menjalin sinergi dan kolaborasi  antar industri.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Profesi public affairs di dalam struktur organisasi kian mendapat sorotan penting dari waktu ke waktu. Profesi yang punya tugas utama membangun hubungan baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) ini memiliki tanggung jawab besar agar proses operasional perusahaan atau organisasi bisa berjalan selaras dan memahami  elemen-elemen pemerintahan, regulasi, politik, ekonomi, sosial, sampai budaya di wilayah tempatnya beroperasi.

Baca Juga: 4 Pelajaran Public Relation dari Para Princess Disney

Perkembangan inovasi teknologi, arah kebijakan regulasi, politik dan ekonomi merupakan beberapa faktor pendorong yang membuat profesi ini dipacu agar cepat beradaptasi dengan perubahan.  Sayangnya, ruang praktisi public affairs  Indonesia untuk memperkaya ilmu dan pengalamannya masih sangat terbatas.

Menurut Director Corporate Affairs APRIL Group Agung Laksamana, jam terbang dan spesialisasi sektor industri masih menjadi andalan pelaku public affairs  untuk mengasah pengalamannya. Padahal, saat ini kita butuh banyak praktisi public affairs  untuk mendukung visi Indonesia Maju 2030, termasuk agar kita bisa berkompetisi di ranah global.

Baca Juga: Pelajaran Public Relation dari Berkemah

“Perlu eksposur untuk mengakselerasi kemampuan dan kapabilitas praktisi public affairs  untuk mencapai level strategis. Esensinya, praktisi public affairs  harus Adopt, Adapt dan Adept dalam menghadapi trend perubahan ke depan,” tuturnya.

Hal di atas menjadi salah satu alasan Agung membentuk Public Affairs Forum Indonesia.  Ia  berharap forum ini bisa menjadi angin segar tidak saja bagi para praktisi Public Affairs, namun juga public relationsgovernment relations dan regulatory affairs di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tak Perlua Habiskan Banyak Uang, Ini 6 Layanan PR Online Gratis untuk Bisnis Anda

Dalam peresmian yang digelar secara virtual (15/10), turut hadir beberapa tokoh senior di kalangan public affairs, di antaranya CEO Freeport Indonesia Tony Wenas, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Chairman & Chief Consultant Kiroyan Partners, Noke Kiroyan, VP Public & Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam, dan Chief of Public Policy & Government Relations GOJEK, Shinto Nugroho.

Baca Juga: Seberapa Besar Kontribusi Medsos untuk Kesuksesan PR?

Agung menambahkan, webinar ini adalah langkah awal.  Langkah selanjutnya, selain menjadi ruang sinergi dan membangun profesionalisme, forum ini memberi masukan-masukan strategis kepada Pemerintah sekaligus menjadi wadah terciptanya solusi-solusi praktis dan jangka panjang untuk membangun reputasi organisasi yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.