Radio untuk Keluarga Kelas AB

www.marketing.co.id – LiteFM hadir dengan konsep radio keluarga. Musik-musik slow era tahun 1980-an dan 1990-an menjadi ciri khasnya. Seperti apa strateginya dalam menggarap pasar?

Ketatnya persaingan di antara stasiun radio di Jakarta menjadikan diferensiasi penting untuk dilakukan. Seperti yang dilakukan LiteFM 105.8, lewat positioning sebagai “The Best Slow Hits Station”. Segmen yang dibidik LiteFM pun sangat jelas, yaitu keluarga-keluarga di Jakarta dan sekitarnya, dan ini sesuai tagline yang diusung, “Stay close to your family”.

Dalam sebuah kesempatan wawancara baru-baru ini di Jakarta, Dwi Arivianto Rasyid, Program Director LiteFM, mengungkapkan, LiteFM bukan merupakan sebuah radio yang terlalu serius. Menurutnya, LiteFM dikemas sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh Lite Audiens—sebutan bagi para pendengar LiteFM yang merupakan keluarga-keluarga di Jakarta dan sekitarnya yang menjadi target utama pendengar LiteFM. “Walau menyiarkan lagu-lagu santai alias slow, tapi tidak mellow. Kami tetap memiliki bobot dalam hal konten program,” tegas Dwi.

Lebih lanjut ia menuturkan, LiteFM sendiri baru berumur 4 tahun pada 2 Juni 2012 mendatang. Dulunya, radio ini bernama Ramako Magic, yang berkonsep siaran, radio berita, news and talk dengan diselingi lagu-lagu. Namun seiring perjalanan waktu, LiteFM mengerucutkan segmentasi dari yang semula radio berita menjadi radio keluarga yang memutar musik-musik slow di era tahun 1980-an dan 1990-an.

Ditambahkan, secara konvensional area jangkauan LiteFM adalah wilayah Jabodetabek, tapi secara streaming siaran juga bisa dinikmati pengguna internet di mana saja. Dalam hal segmen keluarga yang disasar, menurut Dwi, bukan melulu ibu-ibu yang tinggal di rumah, tapi juga para ibu dan bapak yang bekerja di kantor dan sangat concern terhadap anak-anak mereka. Makanya, siaran LiteFM juga menyajikan topik tentang pendidikan anak, makanan untuk anak, dan lain-lainnya.

“Kami ingin Lite Audiens tidak hanya mendengarkan musik dengan suasana santai, namun juga mendapatkan pencerahan dari setiap pesan yang kami sampaikan,” ungkap Dwi.

Program acara di LiteFM di-highlite untuk pagi dan sore. Pada pagi hari ada program Morning Fresh with Lite, dari pukul 6:00–10:00. Sedangkan untuk sore hari, mulai pukul 16:00–20:00 disiarkan program Lite After Hour. LiteFM juga memiliki program lain, yaitu Sahabat Bintang.

Sementara itu, mengenai banyaknya program acara untuk segmen keluarga di pagi hari, menurut Dwi, secara umum di Jakarta banyak keluarga yang hanya memiliki waktu untuk bertemu anggota keluarganya pada pagi hari, biasanya saat berkendara menuju tempat kerja dan sekolah. “Quality time-nya mungkin saja hanya antara pukul 6:00–8:00. Saat itulah terjadi komunikasi yang intens di antara mereka,” imbuhnya.

Bayu Adisapoetra, Account Manager Coordinator LiteFM, menambahkan, dalam konteks pasar yang digarap di segmen keluarga, cakupan wilayah yang dibidik LiteFM merupakan sebuah wilayah pasar yang sangat luas. Mulai dari pasar ibu rumah tangga, dengan menyodorkan lifestyle hingga kebutuhan rumah tangganya, pasar atau produk bagi anak-anak mereka, plus pasar si bapak sendiri. Bila dideskripsikan lebih detail lagi, katanya, Lite Audiens adalah keluarga-keluarga yang berbelanja di FoodHall, Hero, Carrefour, dan  department store kelas AB lain. “LiteFM sendiri menyasar pangsa pasar dengan SES ABC plus yang tingkat konsumsinya cukup tinggi,” ujar Bayu.

Untuk tingkat persaingan, lanjut Bayu, di antara stasiun radio lain di segmen keluarga seperti yang disasar LiteFM, hampir tidak ada kompetitor. Adapun radio lain seperti Bahana FM, menurut Bayu, lebih membidik segmen SES BC ke bawah. Namun, kalau dilihat dari sisi marketing produk, pesaing LiteFM adalah Cosmopolitan FM dari grup MRA.

Sementara itu, sambung Dwi, untuk menggarap pasar lebih luas lagi, dibuat program acara yang bisa secara langsung mendapat respons audiens. Semisal acara Shopping Race yang bekerja sama dengan Ace Hardware, yang berlangsung pada Februari lalu di empat gerai Ace Hardware di wilayah Jakarta.

Dalam hal strategi marketing, ada tiga channel yang dijalankan, yaitu on air, off air, dan media sosial. Untuk on air, setiap Jumat digelar acara talk show. Sementara melalui media sosial, setiap harinya selama Februari ada gimmick-gimmick yang dibagikan kepada audiens yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan LiteFM.

Ditambahkan, untuk meningkatkan brand awareness dari LiteFM, ada promo “Lunch with Lite”, yang dijalankan bulanan, setiap Selasa minggu kedua dan keempat. Pada promo ini kru LiteFM datang ke kantor-kantor membawakan makan siang dengan menghadirkan live music bersama artis terkenal dari label Sony Music yang memang sejak lama sudah menjalin kerja sama dengan LiteFM. Diakui Dwi, cara ini cukup efektif dalam memperkenalkan LiteFM kepada masyarakat. Selain itu, sudah enam CD kompilasi lagu-lagu era 1980-an dan 1990-an diluncurkan ke pasar yang bekerja sama dengan Sony Music.  “Tujuannya untuk menjemput pasar, keluarga-keluarga yang ada di Jakarta, dalam rangka memperkenalkan radio LiteFM,” imbuhnya.

Terkait perkembangan media digital yang kian marak, menurut Dwi, LiteFM memanfaatkannya secara optimal, misalnya lewat live streaming serta Facebook dan Twitter. Sementara itu, untuk meningkatkan loyalitas para pendengarnya, secara reguler LiteFM menyapa para pendengar setianya di sela-sela siaran. Ada juga acara Keluarga Sahabat Alam berupa acara camping yang pertama kali diadakan di Cariu, Jonggol.

“Ini bagian dari strategi kami dalam rangka merealisasikan moto ‘Stay close to your family’. Kami ingin menciptakan image sebagai radio keluarga,” pungkas Dwi. (Harry Tanoso)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.