Ramai-ramai Mengincar Saham GoTo Melalui IPO

goto umumkan IPO
GoTo Umumkan Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia (foto: Dok. GoTo Company)

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT GoTo Gojek Tokopedia berencana akan menawarkan sebanyak 52 miliar lembar saham (setara 4,39 persen total saham) melalui Initial Public Offering (IPO).
Harga saham IPO ini dipatok pada kisaran Rp 316 hingga Rp 346 per saham. Dari proses IPO ini GoTo berpeluang meraup dana segar sebesar Rp 16,43 triliun hingga Rp 17,9 triliun.
Mengawali rangkaian proses IPO, setelah public expose maka GoTo resmi melakukan penawaran awal saham alias Book Building mulai 15-21 Maret 2022. Artinya, saham GoTo sudah bisa dipesan mulai Selasa (15/3/2022) hingga Senin (21/3/2022).
Saham lebih murah, valuasi lebih tinggi
IPO saham GOTO ini sering dibanding-bandingkan dengan saham BUKA yang sudah terlaksana beberapa waktu yang lalu. Jika dibandingkan dengan BUKA, harga saham GoTo jauh lebih murah. BUKA melepas sahamnya tahun lalu seharga Rp 850 per saham, sementara GoTo dikisaran Rp 300-an per saham.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencetak rekor IPO terbesar Rp 21,9 triliun.
Jika melihat dari sisi market cap perusahaannya, waktu IPO saham BUKA nilai seluruh sahamnya berdasarkan harga IPO yang dikalikan dengan jumlah saham beredar adalah Rp 88 triliun. Sementara IPO GOTO, market cap-nya mencapai lebih dari Rp 400 triliun, sehingga valuasi GOTO lebih tinggi daripada BUKA.
Dengan kisaran harga untuk IPO GoTo pada Rp 316 hingga Rp 346 per saham, maka kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan mencapai antara Rp 376,6 triliun hingga dan Rp 413,7 triliun.
Masih merugi
Secara laporan keuangan, sejauh ini GoTo ini masih mencatat kerugian dan bahkan hal ini di-highlight dalam prospektus IPO-nya.
Berdasar pada laporan keuangan per 30 September 2021, nilai rugi bersih GoTo mencapai Rp 11,58 triliun. Nilai kerugian GoTo itu naik dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 10,43 triliun.
Jika dihitung rugi per saham, maka per saham GoTo rugi mencapai Rp 197 per saham pada September 2021, dibandingkan Rp 365 per saham pada periode yang sama tahun 2020. Sepanjang tahun 2020, GoTo masih merugi Rp 14,20 triliun.
Meskipun demikian, menurut CEO GoTo Andre Sulistyo,”Kami tetap menjaga tingkat pertumbuhan nilai transaksi bruto (GDV) positif, yang terlihat dari adjusted EBITDA yang semakin membaik.” Hal tersebut disampaikan Andre dalam acara Due Diligence Meeting & Public Expose GoTo, di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Sementara itu, pendapatan GoTo per September 2021 mencapai Rp 3,40 triliun, naik dari tahun 2020 sebesar Rp 2,34 triliun. Dalam IPO ini, GoTo akan melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar lembar saham seri A yang seluruhnya merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel (portofolio). Jumlah tersebut setara 4,35 persen saham.
Berinvestasi di pasar saham harus sadar risiko dari awal. Pasca IPO, saham bisa saja naik, atau tidak bergerak, bahkan mungkin turun. Jika tertarik, investor bisa membeli dengan tetap mempertimbangkan faktor risiko. Bijaklah dalam memilih, jangan hanya mengikuti euforia semata.
 
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.