Rayakan Ulang Tahun, Nebengers Luncurkan “Cerita Nebeng”

Buku Cerita Nebeng
Buku Cerita Nebeng

Sebuah buku bertajuk Cerita Nebeng telah resmi diterbitkan secara masal pada hari Senin, 16 Desember 2013. Bercerita tentang keseruan tebeng-menebeng yang tidak bisa dialami jika berkendara seorang diri, buku ini diluncurkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun kedua komunitas Nebengers. Adapun ultahnya sendiri jatuh pada Sabtu, 14 Desember 2013 di Auditorium Smartfren Jl. H. Agus Salim, Jakarta Pusat.

Diadopsi dari mention para member yang menceritakan pengalaman seru tebeng-menebeng dengan hashtag #CeritaNebeng, buku ini seolah ingin mendokumentasikan, bahwa Anda tidak perlu takut untuk sekadar sharing kursi.

Tapi tentu saja tujuan mereka tidak hanya memberi kesadaran kepada para generasi muda. Menurut sang founder dari komunitasnya sendiri, buku yang dikeluarkan oleh Nebengers justru ditujukan kepada para orangtua atau mereka yang belum mengenal jaringan internet, untuk bisa berbagi tempat duduknya.

“Harapan kita sih, dengan banyak yang membeli buku Cerita Nebeng, orangtua jadi bisa ikut baca dan tahu tentang Nebengers. Hingga akhirnya mereka mencoba untuk nebeng atau memberi tebengan,” ucap Andreas Aditya Swasti, founder Nebengers.

Andreas Aditya Swasti, founder Nebengers
Andreas Aditya Swasti, founder Nebengers

“Orangtua kan nggak kayak anak muda yang aktif di Twitter, jadi kita memperkenalkannya dari buku yang dibeli anaknya. Lagi pula, bukankah lewat anaknya akan lebih mudah?” tambahnya lagi.

Buku Cerita Nebeng sendiri terdiri atas 50 buah cerita terpilih yang dikirimkan oleh para member-nya. Karena ceritanya pilihan dari beng-beng (admin) nya sendiri, maka tentu saja cukup menarik untuk disimak dan bisa memotivasi kita semua untuk tidak pelit tempat duduk.

Tidak hanya para anggota komunitas, Bambang Susanto, Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia juga ikut hadir di acara ulang tahun Nebengers serta menyumbangkan tulisan dalam buku Cerita Nebeng.

“Nebengers adalah contoh community-based transportation system, di mana pengguna jalan berperan secara aktif dan kreatif untuk ikut mengurai kemacetan. Tetap kompak, penuh semangat Nebengers!”
tukas Bambang Susantono.

“Jadi, buat mereka yang masih nggak percaya sama nebengers, mereka wajib beli buku seharga Rp 39.800,- ini,” tutup Eas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.