Rendang Uni Farah: Bagikan Resep Pemasaran untuk Bisnis Kuliner

Dewasa ini bisnis kuliner kian diminati, apalagi oleh pengusaha pemula. Bahkan Ciputra Entrepreneurship juga menjelaskan bahwa salah satu dari empat bisnis yang digandrungi oleh anak muda adalah bisnis kuliner.

Maraknya bisnis kuliner lantas membuat persaingan kian kompetitif. Kalau tidak cerdik dan hati-hati, para pelaku bisnis pemula bisa kalah saing. Di sinilah tim pemasaran dibutuhkan.

rendang uni farah

Menurut Reno Andam Suri, pemilik bisnis rendang Uni Farah, marketing bukan hanya tentang bagaimana cara menjual produk. Jika dipahami lebih ke dasar, marketing adalah cara memperkenalkan produk dan merek, agar lebih melekat di benak publik.

Untuk bisa mencapai hal tersebut, Reno punya beberapa trik yang mungkin bisa Anda contoh.

Awareness

Langkah awal tentu saja memperkenalkan produk ke masyarakat, atau bahasa kerennya bisa disebut dengan awareness. Dalam meraih awareness, Reno mengatakan, “Jangan terpaku terhadap satu bidang, tapi perbanyak kenalan dan pengalaman.”

Maksudnya, seorang pelaku bisnis tidak boleh pilah-pilih orang dalam berkenalan, karena tiap orang punya peluang tersendiri untuk mendatangkan sales. Pengalaman juga bisa menciptakan ide dalam menerapkan strategi pemasaran baru.

Jadi kenalkan diri dan produk di setiap lini, mulai dari media digital, ikut berbagai event, hingga memperkenalkan produk ke lingkungan sekitar (tetangga).

Reno Andam Suri, owner Rendang Uni Farah, beserta beberapa produknya
Reno Andam Suri, owner Rendang Uni Farah, beserta beberapa produknya

“Awalnya saya mencari tahu, aroma rendang saya bisa tercium sampai radius berapa meter. Nah, dari sana saya mulai membagi-bagikan produk saya. Jadi mereka nggak cuma nyium aroma, tapi juga mencicipinya,” papar Reno.

Nggak usah pelit lah, toh mereka juga bakal memperkenalkan merek saya ke orang-orang yang mereka kenal. Bahkan di kompleks perumahan saya, kalau orang nanya rendang, pasti diarahkannya ke rumah saya,” terangnya.

Engagement

Setelah merek Anda mulai dikenal, langkah selanjutnya adalah membangun engagement. Caranya, Anda bisa membentuk komunitas Anda sendiri, berinovasi dengan menciptakan sesuatu yang baru atau menjawab masalah sosial, hingga mengeksplorasi bidang kuliner Anda lebih dalam.

Reno memberikan contoh, bahwa dirinya membentuk komunitas di wilayah pemukimannya sendiri dengan merekrut orang-orang di sekitar rumahya sebagai karyawan. Ini sangat baik untuk meng-engage lingkungan sekitar.

Kedua, dengan membuat berbagai inovasi rendang untuk menjawab masalah konsumen. Misalnya rendang yang dibuat dalam kemasan untuk keluarga kecil, untuk traveler (bentuk sachet), bahkan ia juga membuat rendang dari kentang khusus untuk vegetarian.

Terakhir, Reno membuat cerita tentang segala hal berbau rendang dalam buku berjudul Rendang Traveller besutannya. Bahkan, ia juga menjadi salah satu pendukung di film Tabularasa yang rencananya akan rilis tahun 2014 ini.

“Rendang memang ada di mana-mana, tapi persoalannya bagaimana kita menampilkannya dengan konsep berbeda. Sangat penting untuk berada di depan kompetitor,” pungkasnya.

Well, awareness dan engagement memang sangat penting bagi kemajuan merek Anda, dan itu bisa terbentuk dengan sikap serta kreativitas si pemegang merek.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.