RETNA WIDAWATI; Untung Pernah Jadi Penyiar

TOLAK ANGINwebPengalaman menjadi seorang penyiar semasa remaja membuatnya belajar banyak hal. Salah satunya, belajar mengatur waktu. Ia kudu bangun di subuh hari. Pulang larut malam. Begitulah ritual hidup harian yang kudu ia lakoni. Ia pernah dicari oleh banyak orang—baik dari kantornya ia bekerja maupun dari pendengar setianya gara-gara dia bangun kesiangan. Sepotong pengalaman unik yang tak pernah tanggal dari memori perempuan ini.

“Pengalaman kerja pertama kali di umur 18 tahun itu sungguh tak terlupakan. Saya bisa belajar banyak bagaimana mengatur aktivitas hidup saya. Saat itu, selain sebagai penyiar saya juga pernah ambil pekerjaan sambilan sebagai pembantu penelitian dari para dosen. Ini saya lakukan sambil berbagi waktu untuk kuliah,” kata Retna Widawati, Group Product  Manager PT Sido Muncul.

Pengalaman tadi berbuah kebaikan untuk hidupnya sekarang. Ia mengaku sudah terbiasa mengatur waktu. Baik sebagai seorang perempuan karir di perusahaan jamu modern  terbesar di Indonesia itu maupun sebagai ibu rumah tangga yang kudu berbagi waktu dan kehadiran dengan buah hatinya. “Saat ini, saya harus piawai membagi waktu untuk pekerjaan, anak saya, dan juga hidup sosial saya. Apalagi sejak ditinggal mendiang suami saya. Karir dan anak saya sama-sama menuntut perhatian saya. Saya terbiasa disiplin,” kata ibu dari Daffa Hanandito Nugroho (5) ini.

Belakangan ini, ia sedang disibukkan dengan tur ke berbagai kota besar untuk meluncurkan ulang Tolak Angin Anak. Acara tur ini terselenggara dengan kerjasama salah satu stasiun televisi swasta. “Kami ingin terus membesarkan Tolak Angin Anak ini dan ingin menyusul kesuksesan Tolak Angin dewasa,” kata Widawati yang saat dihubungi sedang tur Tolak Angin Anak di Yogyakarta.

Lagi-lagi bekerja baginya adalah belajar. Ia mengaku bersyukur bekerja di Sido Muncul. Sosok Irwan Hidayat, pemilik Sido Muncul, baginya cukup inspiratif. “Pak Irwan adalah sosok pemimpin yang rajin, komit, konsisten, dan selalu memberi contoh. Lebih lagi, ia selalu mengajari kami untuk berbagi kebaikan kepada sesama. Kami punya tim kerja yang kuat. Kami selalu kompak,” cetus perempuan kelahiran Klaten, 7 Juni 1971 dan lulusan Administrasi Publik Universitas Diponegoro, Semarang  itu. (Sigit Kurniawan/Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.