Riset Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Marketing.co.id – Artikel Marketing | Memahami pasar dengan kebutuhan dan keinginannya adalah langkah awal untuk menghindari kegalauan dalam menghadapi generation gap atau kesenjangan generasi. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan setiap generasi yang menjadi konsumen Anda, maka perusahaan akan bisa menyesuaikan semua aktivitas pemasarannya selaras dengan hal tersebut.

Riset Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Perusahaan jadi punya panduan dalam menciptakan produk yang akan dicari oleh konsumen karena sesuai kebutuhan dan keinginannya. Pun bisa mempersiapkan jenis dan gaya layanan yang baik menurut harapan konsumen. Jadi, apa yang diciptakan dan ditawarkan bukan lagi berdasarkan tebak-tebakan atau preferensi dari perusahaan, tapi berdasarkan ekspektasi konsumen.

Baca juga: Mengidentifikasi Fad vs Trend

Ini penting untuk selalu diingat setiap pemasar dan pebisnis, bahwa fokus utama adalah konsumen. Dengan demikian semua mesti bermuara pada apa yang disenangi konsumen. Ada beberapa pebisnis atau pemasar yang kadang membuat dan melakukan sesuatu berdasarkan keinginan dirinya dan lupa bahwa mereka membuat produk bukan untuk dibeli sendiri.

Untuk menggali kebutuhan dan keinginan tersebut, perlu dilakukan penelitian atau riset pasar yang ditujukan kepada target pasar atau calon konsumen. Kita bisa memilih di antara lima metode riset yang ada, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.

Metode pertama adalah riset sekunder, ini menggunakan hasil olahan data dari pihak ketiga. Bisa berupa riset kuantitatif maupun riset kualitatif. Dengan kemajuan teknologi dibarengi spirit berbagi yang semakin besar dari masyarakat, maka metode ini adalah yang paling ekonomis bahkan bisa dilakukan tanpa biaya. Banyak hasil riset yang dipublikasikan secara gratis di internet, laman pribadi, maupun media sosial. Anda tinggal memilih jenis risetnya, industri yang diinginkan, serta atribut riset yang dicari.

Konsumsi waktu riset sekunder relatif singkat karena hanya untuk mencari sumber yang relevan kemudian memilih hasil riset yang sesuai kebutuhan. Namun di balik banyak keuntungan, metode ini memiliki keterbatasan. Biasanya informasi yang disajikan tidak terlalu detail dan spesifik.

Kedua adalah metode survei yang bersifat kuantitatif. Survei bisa meneliti variabel yang bervariasi cukup lebar. Ini sangat baik untuk pengukuran variabel terhadap jumlah populasi responden yang besar, dan bagus untuk menghasilkan jawaban atas pertanyaan yang spesifik.

Baca juga: Perubahan Perilaku Konsumen pada Era New Normal (3)

Biaya yang dibutuhkan relatif tergantung besarnya jumlah populasi; untuk membiayai insentif partisipan atau informan, biaya desain survei, serta administrasi survei. Biasanya survei ini menggunakan daftar sejumlah pertanyaan (kuesioner), dengan kemajuan teknologi bisa juga digunakan survei online untuk menekan biaya dan mempercepat prosesnya.

Suherman Widjaja
Marketing and Business Lecturer, Mentor, Coach, and Trainer
President AMA TaRa

Metode ketiga yakni focus group, merupakan riset kualitatif yang sering dikenal dengan istilah FGD—kependekan dari focus group discussion, karena dilakukan dengan diskusi antar informan dan moderator untuk menggali informasi secara mendalam. Metode ini bagus untuk eksplorasi secara mendalam mengupas berbagai pertanyaan. Biaya yang dikeluarkan sedang; untuk membiayai pelaksanaan FGD, biaya moderasi, dan insentif partisipan/informan.

Metode keempat adalah wawancara atau in-depth interview, yaitu riset kualitatif yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan hampir sama dengan FGD. Interview dilakukan kepada responden satu per satu. Biayanya relatif murah, tergantung dari jumlah responden.

Metode yang kelima adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan terhadap perilaku responden atas suatu kejadian atau momen yang ingin diteliti. Misalnya mengamati bagaimana perilaku seseorang dalam rangkaian proses mulai dari mencari informasi suatu produk, memilih alternatif produk, proses menentukan pilihannya, sampai pada bagaimana dia mengonsumsi produk yang telah dibelinya. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengamatan termasuk cukup panjang dan tergantung pada variabel yang ingin diamati.

Demikian lima metode yang bisa dipilih untuk memahami kebutuhan dan keinginan dari target konsumen.

Suherman Widjaja
Marketing and Business Lecturer, Mentor, Coach, and Trainer
President AMA TaRa

(tulisan dimuat dalam rubrik Marketing Strategy majalah MARKETING edisi 07/XVIII/Juli 2018)

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.