Risiko Peretasan Mengintai, Masyarakat Mulai Belajar Cyber Security

Schneider Electric dan Claroty Luncurkan Cybersecurity Remote ConnectionDi tengah meningkatnya risiko peretasan, masyarakat Indonesia mulai mempelajari topik cyber security.

Marketing.co.id – Berita Digital | Udemy, platform belajar dan mengajar online, merilis “2023 Workplace Learning Trends Report.” Studi tahunan ini mengidentifikasi tiga tren pembelajaran utama yang dapat membantu organisasi menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Pertama, menggalakkan pembelajaran berkelanjutan (continuous learning) dan menyelaraskan strategi pembelajaran dengan budaya organisasi dapat membantu meningkatkan keterlibatan karyawan dan mengatasi fenomena quiet quitting.

Kedua, menjadi agile dengan memungkinkan karyawan untuk belajar selagi bekerja akan membantu memastikan kesiapan mereka seiring dengan inovasi yang terus meningkat. Terakhir, menerapkan strategi yang bervariasi dalam penyampaian pembelajaran akan membuat seluruh bagian organisasi dan setiap pembelajar ikut serta.

Chief Learning Officer di Udemy Melissa Daimler mengatakan, para pemimpin bisnis berperan penting dalam membantu karyawan membangun keterampilan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan operasional bisnis sekaligus mempertahankan daya saing perusahaan di pasar kerja.

Namun, untuk menjadi organisasi yang mendukung pembelajaran yang sesungguhnya, perusahaan tidak hanya sekadar menawarkan program pelatihan, tetapi perlu mengomunikasikan dengan jelas kepada karyawan tentang tujuan pembelajaran dan hasil yang ingin mereka capai.

Laporan tersebut juga menyoroti keterampilan teratas yang dibutuhkan di seluruh area pembelajaran karyawan, seperti keterampilan bisnis, teknis, dan personal. Pada tahun 2022, terlihat peningkatan tahunan sebesar 49% dari sisi konsumsi waktu untuk keterampilan teknis.

Untuk keterampilan teknis, komputasi awan (cloud computing) tetap menjadi fokus utama yang paling banyak dikonsumsi. Topik yang terkait dengan Amazon Web Services (AWS) masuk dalam empat dari 10 keterampilan yang paling banyak dikonsumsi. Keterampilan dan solusi untuk analisis dan keamanan data juga menempati posisi tertinggi seperti Databricks (meningkat 2.161%), wawancara desain sistem (meningkat 1.012%), dan 5G (meningkat 643%).

Keterampilan bisnis yang paling banyak dikonsumsi adalah pada kategori komunikasi dan kepemimpinan, dengan pertumbuhan konsumsi yang signifikan di antaranya kursus manajemen pengalaman pelanggan (meningkat 449%), komunikasi nonverbal (meningkat 268%), dan komunikasi bisnis (meningkat 211%).

Sementara itu dalam keterampilan personal, karyawan menyiapkan diri untuk kepemimpinan global dan ketahanan di tempat kerja (workplace resilience). Tingginya minat atas topik pengembangan personal (personal growth) mencerminkan keinginan karyawan untuk mengelola penyebab stres dengan lebih baik, termasuk kelelahan. Keterampilan personal yang melonjak tertinggi termasuk kesadaran / self-consciousness (meningkat 825%), pencarian pekerjaan (meningkat 495%) dan penghargaan terhadap diri sendiri / self-esteem (meningkat 105%).

Udemy juga merilis Q3 2022 Global Workplace Learning Index yang mengungkapkan bahwa keterampilan teknis yang paling banyak dipelajari karyawan Indonesia pada kuartal tiga tahun 2022. Data tersebut menunjukkan bahwa topik yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah Keamanan Siber / Cyber Security (meningkat 309%), Java (meningkat sebesar 208%), dan Linux (meningkat 165%). Kursus lain yang konsumsinya meningkat adalah Microsoft Power BI (meningkat 138%), dan Linux Administration (meningkat 135%).

Head of Indonesia Market Udemy Giri Suhardi mengatakan, menarik melihat cyber security menjadi topik yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia pada kuartal ketiga. Setiap elemen bisnis di negeri ini, dari mulai usaha kecil menengah (UKM) hingga perusahaan besar atau pemerintah, kini berusaha menjadi lebih digital.

“Seiring dengan meningkatnya level digitalisasi, risiko cyber security juga turut mengintai. Ini adalah tren yang kami lihat secara global, dengan semakin banyak sektor yang rentan terhadap peretasan dunia maya,” ujarnya.

Berdasarkan beberapa laporan, Indonesia menghadapi lebih dari 11 juta serangan siber pada kuartal pertama tahun 2022. “Untungnya, berdasarkan laporan Udemy ini, kita dapat melihat bahwa banyak organisasi dan karyawan di Indonesia semakin sadar akan risiko ini dan menaruh keamanan siber (cyber security) menjadi prioritas bagi mereka. Penting bagi semua profesional, terlepas dari peran spesifik mereka, untuk mengetahui dasar-dasar keamanan siber”, pungkas Giri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.