Rumah123.com Paparkan Property Outlook 2021 di Masa Pemulihan COVID-19

Marketing.co.id – Berita Properti | Sejak pandemi COVID-19 mulai merebak di Indonesia pada awal kuartal 2020, berbagai industri turut mengalami dampak negatifnya, termasuk bidang properti. Terkait itu, Rumah123.com kembali menyelenggarakan Property Outlook 2021, bertajuk “Melihat Tantangan dan Peluang Industri Properti di Masa Pemulihan COVID-19” – secara online hari ini (24/2).

rumah123
CEO 99 Group Indonesia Chong Ming Hwee dan Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik.

Property Outlook 2021 yang diadakan secara virtual ini menghadirkan panel pembicara yang merupakan pakar di bidang properti. Para panelis yang hadir adalah Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Eko D. Heripoerwanto, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Kurniawan Agung, Ketua Umum AREBI Lukas Bong, Wakil Ketua Umum REI Hari Ganie, dan Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik.

Baca juga:Indonesia Economic Outlook 2021: Vaksin Kunci Pertumbuhan

CEO 99 Group Indonesia, Chong Ming Hwee memaparkan, bahwa untuk mengetahui dinamika industri properti Tanah Air, tentu dibutuhkan akurasi data yang tinggi. Tim analis 99 Group telah berhasil menyajikan data yang diolah dari statistik dan database yang diolah dan terus diperbarui berdasarkan tren pasar yang terjadi.

“Berdasarkan data Tim 99 Group, tren suplai dan permintaan properti selama tahun 2020 mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Dari segi suplai, data Tim 99 Group mencatat tren bulanan yang cukup stabil pada kuartal satu dan dua, dengan rata-rata listing aktif berada di angka 8%. Pertumbuhan suplai listing tertinggi terjadi di bulan Juli sebesar 8.75%. Penurunan suplai listing yang cukup drastis terjadi dari bulan Agustus yang menukik ke 5.67%, hingga yang terendah pada Desember pada angka 3.82%,” imbuh dia.

Sementara dari segi permintaan per bulan, periode kuartal awal antara Januari hingga April mencatat penurunan cukup signifikan dari 10% hingga hampir menyentuh angka 5%. Penurunan tersebut terjadi saat dimulainya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap awal. Permintaan pasar kemudian meningkat menjadi 7.96% pada Mei hingga berhasil menembus 11.25% pada Juni.

Adapun peningkatan ini menjadi respons atas adaptasi yang dilakukan sektor properti dan pelonggaran PSBB. Angka permintaan sempat kembali mengalami penurunan ke 6.57% pada September. Walaupun demikian, hingga Desember, permintaan properti berhasil stabil di angka 8.46%, sehingga tahun 2020 dapat ditutup dengan rapor positif.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.