Saat ‘Ruangan’ Untuk Bekerja Diganti dengan Konferensi Video

Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Dampak pandemi yang sampai saat ini dilakukan adalah perubahan kehidupan masyarakat secara signifikan, termasuk cara mereka bekerja yang akhirnya menjadi ‘kenormalan baru’.

Sebelumnya, masyarakat terbiasa bekerja secara bertatap muka di tempat kerja atau kantor. Namun saat pandemi melanda, tempat kerja tersebut berpindah ke rumah karena imbas dari kebijakan work from home (WFH) oleh perusahaan. Menariknya, setelah situasi pandemi membaik, beberapa perusahaan dan karyawan melihat lebih banyak keuntungan yang diperoleh dari sistem kerja jarak jauh tersebut.

Menurut PwC, di seluruh wilayah Asia Pasifik, dua pertiga karyawan yang melakukan pekerjaan jarak jauh lebih memilih sistem hybrid. Hal ini disebabkan karena gagasan mengenai ‘ruangan’ untuk bekerja tidak lagi relevan namun berganti menjadi ‘pusat kolaborasi’, dimana karyawan dapat bekerja di manapun tanpa adanya batasan ruangan dengan siapa pun.

Bayu Eko Susetio, Video Collaboration Lead, Logitech Indonesia. Foto: Istimewa.

Menurut Bayu Eko Susetio, Video Collaboration Lead Logitech Indonesia, ada beberapa solusi yang dapat membuat kolaborasi antar karyawan dari berbagai lokasi, dapat bekerja sama menjadi semakin lancar saat di mana ‘ruangan’ untuk bekerja tidak lagi berlaku. Adapun solusi yang diberikan antara lain:

  • Ruang Kerja Pribadi menjadi Ruang Kerja Tim

Saat ini banyak karyawan yang mendapatkan fleksibilitas untuk bekerja baik jarak jauh maupun di kantor serta dihadapkan pada pilihan menghadiri meeting secara online maupun offline menjadi hal yang biasa. Dengan teknologi yang tepat dapat memudahkan kerja sama tim dengan baik dan menyamaratakan level interaksi serta keterlibatan antar tim yang hadir baik secara langsung maupun virtual.

  • Memberikan ruang lingkup partisipasi dalam sebuah ruang

Sebelum pandemi, saat sebuah tim tengah melakukan brainstorming, papan tulis fisik menjadi sebuah alat bantu yang mutlak ada. Namun saat ini, adanya whiteboard camera telah menggantikan peran papan tulis tersebut. Dengan kecanggihan sebuah teknologi, whiteboard tersebut menjadi pendukung meeting bagi semua partisipan serta pelengkap ruang meeting tanpa harus melakukan renovasi ulang pada ruang meeting yang sudah ada.

  • Menjembatani jarak antar lokasi

Setiap negara memiliki kompleksitas lingkungan dan kebijakan IT yang berbeda. Misalnya, karyawan sebuah perusahaan Indonesia dapat langsung berkomunikasi dan bekerja dengan  rekan kerja yang tengah berada di benua Afrika atau benua Eropa dan sekarang, hal menjadi sebuah situasi yang umum dengan kemudahan teknologi.

Namun secanggih-canggihnya teknologi, masih ada beberapa hambatan yang perlu dicari solusi agar di saat yang sama kolaborasi antar rekan tim dapat dilakukan berbarengan dengan integrasi terhadap solusi atau teknologi lainnya.

  • Mempertahankan standar kerja yang tinggi dengan beberapa prinsip kerja fleksibel

Perusahaan harus memiliki prinsip panduan logis di tempat kerja seperti prinsip kesetaraan dan kolaborasi untuk memastikan setiap karyawan yang terlibat mendapatkan pengalaman terbaik dan berpotensi menjadi investasi besar dalam produktivitas serta efisiensi kerja. Diharapkan dengan adanya prinsip tersebut maka dapat mendorong budaya kerja hybrid yang lebih sehat.

“Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tersebut dapat dikapitalisasi dengan baik, pengadopsian teknologi menjadi fundamental yang penting. Dari sistem konferensi video yang lengkap di dalam ruangan meeting, digital whiteboard, hingga professional external webcam, perusahaan dapat memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan ruang kerja mereka sehingga seluruh karyawan dapat berhasil di era logika kerja yang baru,” tutup Bayu.

Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.