Salip OVO dan GoPay, ShopeePay Juarai Lanskap Dompet Digital di Indonesia

dompet digital di indonesia
Andi Sukma, Country Service Line Leader Customer Experience, Channel Performance, and Observer Ipsos in Indonesia (kiri) dan Indah Tanip, Associate Project Director Ipsos in Indonesia, dalam Ipsos in Indonesia Virtual Media Conference “Win Consumers Heart in E-Wallet – Brand Satisfaction, Perception, and Loyalty” pada Rabu, 4 November 2020.

Marketing.co.id – Berita Digital | ShopeePay berhasil menempati posisi sebagai merek dompet digital paling unggul di Indonesia. ShopeePay menjadi dompet digital yang paling sering digunakan selama bulan Oktober dengan 34%, menyusul di belakangnya OVO dengan 28%, GoPay 17%, DANA 14%, dan LinkAja 7%.

Baca Juga: Respon Positif Pengguna Medsos Terhadap Dompet Digital

Data ini merupakan hasil dari survei yang dilakukan Ipsos in Indonesia secara online dengan melibatkan 1.000 responden, usia 18 tahun ke atas dengan pengalaman melakukan pembelian dengan menggunakan dompet digital dan melakukan pembelian di e-commerce dalam 2 tahun ke belakang.

Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan mengatakan, sejak 2 tahun lalu  Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit “Indonesia Next Cashless Society” yang diadakan pada Januari 2020.

Baca Juga: Popularitas Dompet Digital Terus Meningkat di Asia Pasifik

Terlebih lagi hal ini diperkuat hasil temuan Ipsos untuk Asia Tenggara pada September lalu, bahwa selama pandemi Covid-19, ada peningkatan 44% masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.

Berdasarkan hal tersebut, Ipsos in Indonesia berinisiatif mengadakan survei lebih lanjut untuk mengetahui merek dompet digital apa yang memiliki kepuasan, loyalitas, dan persepsi pengguna yang paling unggul.

Baca Juga: Go Digital, Jutaan UMKM Sudah Gunakan QRIS

“Ipsos in Indonesia memiliki intensi yang cukup tinggi terhadap perkembangan industri dompet digital di Indonesia, perubahan perilaku konsumen dari pembayaran tunai ke non-tunai, serta consumer preference dalam memilih merek dompet digital,” katanya.

Di antara para pemain dompet digital, ShopeePay berhasil unggul sebagai merek dompet digital yang memiliki penetrasi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, yakni 48% dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul OVO (46% dari total), GoPay (35% dari total), kemudian DANA (26% dari total) dan LinkAja (16% dari total).

Jika dilihat dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 29% dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti OVO (27% dari total), kemudian GoPay (22% dari total), Dana (14% dari total), serta LinkAja (7%).

Baca Juga: Semangat Tranformasi Digital di Kalangan Masyarakat

Tingkat penggunaan yang tinggi dapat diilustrasikan dari tingginya nilai transaksi menggunakan merek-merek dompet digital di tengah kehidupan masyarakat. Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32% dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul OVO (25% dari total), GoPay (21% dari total), DANA (14% dari total), dan LinkAja (8%).

“Berdasarkan data di atas, terlihat jelas bahwa ShopeePay memiliki nilai rekomendasi tertinggi, disusul oleh Ovo. Dengan demikian artinya, ShopeePay dan Ovo adalah dua merek dompet digital yang paling direkomendasikan oleh pengguna, baik kepada teman, kerabat, maupun keluarga,” tutur Andi Sukma, Group SL Leader for Customer Experience, Channel Performance, and Observer, Ipsos in Indonesia.

Baca Juga: Jangan Antipati, Ketahui Pentingnya Pembayaran Cashless di Era Digital 

Lebih jauh, terlihat adanya pola perilaku penggunaan pengguna pada masing-masing merek dompet digital untuk transaksi pembayaran aktivitas apa saja. ShopeePay lebih banyak digunakan untuk pembayaran belanja di toko online atau e-commerce, GoPay lebih banyak digunakan untuk belanja di toko dan belanja di restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi online itu sendiri. Ovo, pengguna lebih sering menggunakan untuk belanja di restoran secara langsung, dan Dana lebih sering digunakan untuk belanja di mall secara langsung, membayar tagihan, dan belanja di toko secara langsung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.