Samsung Galaxy S4 Siap Rebut Mahkota iPhone

Marketing.co.id – Pada 14 Maret mendatang Samsung akan mengumumkan smartphone unggulan berikutnya, Galaxy S4. Samsung kini telah menjelma menjadi pembuat smartphone top di dunia. Produk-produknya banyak menyita perhatian sebanding dengan Apple.

Meskipun Samsung Galaxy memimpin seluruh model ponsel Android, iPhone 5 masih merupakan ponsel yang paling popular di dunia. Samsung telah melangkah jauh untuk dapat mengunggulinya terutama dari segi piranti, tapi tetap saja masih berada di posisi kedua.

Meski demikian, tidak diragukan lagi Samsung masih mampu meraih momentum. Dengan Galaxy S4, ia memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang rasanya mustahil kurang dari setahun yang lalu: menyusul iPhone sebagai smartphone no. 1 di dunia (sesuatu yang secara singkat terjadi tahun lalu).

Apple berada di puncak dunia mobile tidak secara kebetulan. iPhone masih memberikan satu pengalaman terbaik di smartphone, dengan ekosistem menyeluruh dan perangkat keras yang indah. Lini Galaxy dari Samsung belum memiliki segala sesuatunya untuk mengalahkan Apple, namun masih mungkin dengan model S4. Berikut caranya:

1. Bring on the Magic

Apple gemar melemparkan kata “magical” untuk menggambarkan produk-produknya. Apple telah melakukan pekerjaan yang baik dari penyuntikan faktor “wow” pada produk mobile-nya selama enam tahun terakhir.

Meskipun tahun lalu Android telah terperangkap dengan Jelly Bean, Apple-lah yang memelopori banyak hal yang kita anggap remeh dalam pengalaman mobile. Seperti animasi fluida yang merespon langsung saat menyentuh layar.

Sulit memang untuk memukau para pengguna ponsel saat ini, tapi beberapa melakukan hal itu. BlackBerry Z10 misalnya, layarnya menggunakan sensor untuk mendeteksi gesekan jari bahkan dalam sleep mode.

Itulah hal “magic” yang sudah ada pada fitur Smart Stay. Fitur ini menggunakan kamera menghadap ke depan untuk mendeteksi mata Anda yang sedang melihat telepon. Dengan menggunakan fitur ini Anda hanya cukup memandangnya untuk menghidupkannya. Ini akan menjadi awal yang baik bagi Samsung untuk meletakan klaim “magic” seperti yang Apple lakukan.

2. Ekosistem yang lebih baik

Faktanya bahwa iPhone terikat dengan iTunes – baik perangkat lunak maupun App Store – telah menjadi bagian penting dari kesuksesannya. iCloud, bersama dengan dukungan yang mulus sampai foto dan konten lainnya, telah melakukan langkah selanjut.

Ekosistem dari Samsung relatif lemah. Perusahaan ini memiliki tumpukan etalase digital ganda (yang disebut “hub“). Fitur tersebut diberi nama “AllShare” cloud-storage system, ditambah beberapa kemitraan dengan pihak ketiga, termasuk Dropbox serta SugarSync. Dibandingkan dengan single-etalase, set-up-once system Apple, Samsung lebih berantakan.

Akhirnya dengan Galaxy S4, Samsung akan menawarkan ekosistem yang jelas. Samsung harus memangkas kemitraannya dan bekerja habis-habisan pada sistem mereka sendiri. Atau menggunakan Google yang tidak sempurna tapi setidaknya Google Play relatif konsisten.

3. Sedikit Trik, lebih banyak fitur

Memberi banyak fitur mungkin bagus, tapi sejauh mana akan bermanfaat bagi sebagian besar konsumen? Misalnya, Smart Stay merupakan ide yang baik, tapi Share Shot mungkin perlu ditinjau kembali.

Selain itu, beberapa dari fungsi tersebut kurang dipikirkan dengan baik. GSIII memiliki kamera yang secara otomatis menyarankan tag berdasarkan wajah, tapi karena tag tersebut tidak bekerja sama dengan Facebook, itu jadi kurang bermanfaat. Apple melakukan hal ini beberapa kali dengan iPhone, memperkenalkan fitur utama seperti FaceTime Retina display, iCloud, serta Siri.

Pikirkanlah mengenai Galaxy S III: Apa yang menonjol dari fitur itu, selain hanya menjadi Samsung Galaxy? Dengan penggantinya, Samsung akan mendapat manfaat dengan memfokuskan pada satu atau dua fitur besar bukannya membanjiri pengguna dengan trik gadget bodoh. Kualitas di atas kuantitas.

4. Ketahanan yang membaik

Samsung masih malu-malu, untuk mengurangi bobot (dan mungkin biaya produksi) Samsung baru-baru ini menggunakan bahan plastic untuk sebagian besar perangkat mobile-nya. Akibatnya, perangkat mereka tampak low-end ketika diletakkan di samping aluminium-unibody HTC One.

Pada saat yang bersamaan, pesaing seperti Sony (perangkat baru tahan air) telah menemukan bahwa durability adalah pembeda dan konsumen sangat peduli. Telepon bisa jatuh, ponsel bisa berbunyi dan telepon bisa terendam. Jika Galaxy S IV benar-benar berakhir sampai mengalahkan iPhone 5 dalam tes tekanan, itulah judul yang akan ditulis berulang-ulang.

5. Mobile Payments

Mobile payment pada ponsel Samsung sudah hampir pasti dalam pengerjaan. Mobile payment di banyak negara – terutama AS – merupakan peluang yang besar.  Bagi perusahaan bernilai miliaran dolar dengan banyak pasar dan mindshare, menyelaraskan itu bukanlah hal yang sulit.

Pada Mobile World Congress lalu, Samsung mengumumkan kemitraannya dengan Visa untuk memasukkan mobile payment NFC pada fitur ponsel-nya. Karena Visa bekerja sama dengan merchant dan merupakan mitra dalam Isis (the carrier-blessed partnership for mobile payments in the U.S), Samsung bisa menjadi perusahaan utama untuk mengambil pembayaran NFC di Amerika.

Sekitar setahun yang lalu, Samsung meluncurkan kampanye pemasaran yang secara khusus menargetkan Apple. Alhasil, pangsa pasar Samsung terus meroket, dan Google dilaporkan merasa khawatir dengan hal tersebut bahkan pengembang besar membangun versi aplikasi mereka khusus untuk produk-produk Samsung.

Untuk menjaga momentum, Samsung perlu mengambil permainan paling penting dari pedoman Apple: memberikan produk yang luar biasa. Dengan Galaxy S IV, Samsung memiliki kesempatan untuk mencuri mahkota ponsel Apple, tetapi mereka perlu menjadi pengubah permainan.

Semua pemasaran di dunia ini tidak dapat melakukan hal besar berikutnya dari sebuah upgrade yang tidak signifikan. Apa yang ingin Anda lihat dari Samsung Galaxy S4? (www.mashable.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.