Seberapa Cepat Anda Beradaptasi dengan Perubahan?

Perubahan sedang terjadi di setiap jenis perusahaan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teknologi dan pendekatan yang modern adalah kuncinya.

Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Didorong oleh inovasi digital dan inisiatif diferensiasi, tingkat permintaan pengembangan aplikasi tetap tinggi seperti yang tercatat di 2019. Terfokus pada perusahaan skala besar yang memiliki karyawan 500 orang atau lebih.

Baca Juga: 86% Perusahaan di Indonesia Telah Adopsi Platform Law-Code 

Laporan terbaru Out Systems, The Speed of Change: How Fast Are You? secara global menemukan lebih dari 65% perusahaan memiliki 10 aplikasi atau lebih yang rencananya akan diluncurkan pada 2020; dan sebanyak 39% perusahaan memiliki 25 aplikasi atau lebih dijadwalkan selesai tahun ini.

Dalam laporan tahunan terbaru ini, Out Systems membahas tentang kemampuan perusahaan dalam beradaptasi menghadapi perubahan, yang merupakan hasil analisa atas State of Application Development Survey di Februari dan Maret 2020 terhadap 2,200 pekerja TI profesional dan pemimpin senior bidang TI.

Laporan ini juga memberikan wawasan mengenai perusahaan mana yang paling cepat beradaptasi dengan perubahan seiring dengan perkembangan era digitalisasi.

Baca Juga: Tips untuk Calon Founder Startup: Pentingnya Value Proposition

Seperti kita ketahui, krisis akibat pandemi dan dampak dari lockdown menimbulkan guncangan besar bagi ekonomi dan masyarakat global. Masa depan perusahaan saat ini berada pada kemampuannya dalam beradaptasi. Pasalnya, perubahan sedang terjadi di setiap jenis perusahaan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Teknologi dan pendekatan yang modern adalah kuncinya. Cara yang digunakan perusahaan teknologi skala besar maupun pemula ini menjadi ancaman bagi perusahaan tradisional yang yang telah lama berdiri tapi tidak terlalu gesit terhadap perubahan. Saat ini, perusahaan-perusahaan teknologi ini mampu mengejar ketertinggalan dan melampaui perusahaan tradisional hanya dengan beberapa perubahan sederhana.

“Pertanyaannya seberapa tangkasnya perusahaan Anda? Dan apakah metode yang Anda gunakan untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan pergerakan era digitalisasi atau Digital Urgency?” ujar Mark Weaser, Vice President APAC, Out Systems.

Baca Juga: Konsumen Indonesia Ingin Aplikasi yang Menarik dan Positif

Tantangan dalam mengembangkan dan meluncurkan aplikasi memunculkan pertanyaan penting: seberapa banyak waktu yang dapat dihemat tim pengembang dan peluncuran aplikasi dengan menggunakan aplikasi low-code? Pengembangan dan peluncuran satu aplikasi yang dapat memakan waktu 3-6 bulan akan tampak sangat lama di era Covid-19 ini.

Meningkatkan Kecepatan Pengembangan Aplikasi

Laporan ini juga menunjukan bahwa para pemimpin yang memiliki keahlian dalam kecepatan dan kelincahan adalah motor utama pada teknologi yang mempercepat proses pengembangan dan peluncuran aplikasi.

Organisasi TI di perusahaan Asia Tenggara dapat mengevaluasi teknologi-teknologi ini berdasarkan kebutuhan pengembangan aplikasi mereka seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di chatbots, aplikasi seluler, bantuan suara – dan menentukan mana yang mungkin untuk lebih cepat dikembangkan. Pengembangan low-code, wadah, dan layanan mikro telah memungkinkan organisasi TI meraih keberhasilan.

Menghilangkan Tantangan Pengembangan Aplikasi

Menurut analisis Out Systems, melakukan pengembangan aplikasi unggulan merupakan hal menantang bagi mereka yang belum menyesuaikan dengan cepatnya perubahan teknologi dikarenakan masih menjalankan integrasi sistem lama / kurang API, persyaratan yang kerap berubah, kurangnya keterampilan pengembangan teknis, dan tidak menguasai teknologi dan standar baru.

Untuk itu, beberapa gagasan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi organisasi TI di perusahaan Asia Tenggara adalah di mulai dengan UX, membangun untuk perubahan, tambahkan keterampilan baru, fokus pada CD (continuous delivery) dan mendayagunakan perangkat yang ada.

Perusahaan yang fokus pada kebutuhan pelanggan, dan menawarkan pengembang jalur yang lebih mudah, dan cepat untuk inovasi akan mampu mengatasi perubahan preferensi pelanggan, meningkatkan kegesitan dan kemampuan beradaptasi, dan terhindar dari gangguan perusahaan teknologi besar.

Sebagian kecil sudah berada di level tersebut, dan mereka terus berusaha menjadi lebih cepat dan lebih baik. Yang lain masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, namun tetap ada cara untuk mereka berkembang.

“Laporan kami berisi tentang bagaimana cara untuk bisa menjadi pemimpin tangkas yang memiliki kemampuan beradaptasi dan hal-hal yang dapat dilakukan organisasi untuk mencapai hal tersebut. Meskipun saat ini Anda berada di tengah proses pengembangan atau masih di tahap awal, Anda memiliki pilihan untuk tidak hanya bergabung dalam kompetisi ini, namun untuk menjadi pemenang,” tutup Mark.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.