Sektor Kehidupan, Sasaran Baru Pengembang dan Investor Kejar Hasil Investasi

JLL mengungkapkan alasan mengapa setiap tahap kehidupan yang berbeda-beda merefleksikan peluang investasi.

Marketing –Para investor dan pengembang saat ini melirik sektor kehidupan, sebuah kelompok hunian real estat baru yang sedang naik daun, untuk menanamkan modal mereka. Sektor ini meliputi hunian-hunian di mana orang akan melewati tahap kehidupan mereka: hunian untuk pelajar, hunian bersama (co-living), hunian multifamily, hunian untuk lansia dan panti jompo.

Laporan terbaru  JLL mengungkapkan, bagaimana cepatnya proses urbanisasi mengubah cara dan tempat tinggal manusia. Tetapi, penerimaan masyarakat terhadap prinsip ekonomi saling-berbagi (shared-economy) berhasil menjadikan sektor kehidupan sebagai alternatif untuk hunian. Permintaan yang datang secara konsisten ini menarik perhatian para investor.

“Kami melihat adanya peningkatan minat investor di sektor kehidupan di seluruh kota-kota Asia Pasifik. Hal ini terjadi karena semakin intensifnya permintaan akan alternatif pilihan hunian yang terjangkau. Para investor yang sedang mencari hasil investasi yang lebih tinggi, keragaman portfolio serta investasi jangka panjang sebaiknya menempatkan ‘taruhan’ mereka pada sektor-sektor ini sekarang,” kata Rohit Hemnani, COO and Head of Alternatives, Capital Markets, JLL Asia Pacific.

Laporan JLL juga menyebut bahwa para investor dapat menghasilkan keuntungan yang lebih konsisten di sektor kehidupan karena sifat keleluasaan dari kelas aset ini. Peluang-peluang utama yang berhasil diidentifikasi para investor yang berminat menguji tingkat risiko serta kapitalisasi pada beberapa investasi yang sehat termasuk:

  • Dengan adanya hunian pelajar di Mumbai yang menarik keuntungan dari 34 juta mahasiswa di seluruh negeri, maka terlihat ada banyak permintaan di sektor ini. India secara relatif belum menyentuh sektor tersebut, dan diperlukan juga modal untuk meningkatkan ketertarikan pada hunian pelajar yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan investasi antara 10% sampai 12%.
  • Panti jompo dan hunian lansia secara budaya jauh lebih dapat diterima di Australia dibandingkan negara lain di Asia. Akibat tingkat harapan hidup yang lebih tinggi serta semakin banyaknya lansia yang hidup sendiri, kebutuhan akan unit-unit ini kemungkinan terus berlanjut dan akan mendorong permintaan untuk pembangunannya. Sydney adalah pasar yang sedang bertumbuh dengan estimasi keuntungan antara 6% sampai 8%.
  • Hunian Multifamily, gedung apartemen untuk hunian bersama adalah salah satu sektor yang paling stabil. Perbandingan antara penyewa dan pemilik unit diharapkan akan meningkat karena harga rumah di seluruh pasar utama Asia Pasifik sudah jauh melampaui harga sewa. Tokyo tetap menjadi target utama bagi para investor yang mencari pasar yang besar namun liquid dengan aliran transaksi dan pengaturan pembiayaan yang menguntungkan. Keuntungan diperkirakan antara 3,5% sampai 4,5% dan sektor ini memiliki proteksi sangat tinggi terhadap risiko kerugian, sementara para investor tetap dapat menjelajahi semua portfolio yang tersedia.
  • Hunian bersama (co-livingmasih sangat baru di Indonesia tetapi sama seperti jenis aset lainnya, pasar yang berkembang seperti misalnya Hong Kong dan Singapura tetap menjadi yang terdepan dalam hal perkembangan. Hal ini sama dengan tempat kerja bersama (co-working) dan gudang logistik modern dimana pertumbuhannya di Indonesia secara relatif baru saja dimulai. Populasi anak muda yang besar serta proses urbanisasi di Indonesia yang sangat cepat menjadi latar belakang terjadinya pertumbuhan akan permintaan untuk bentuk-bentuk hunian seperti hunian bersama (co-living) ini.

Menurut James Taylor, Head of Research, JLL Indonesia, kos-kosankamar sewaan dengan berbagai harga dan kualitas, yang memiliki fasilitas bersama adalah suatu konsep yang sudah terbentuk dengan baik di Indonesia. Jadi, hunian bersama (co-living) bukan merupakan sesuatu hal yang baru untuk sebuah bentuk hunian karena memang sudah dikenal baik orang Indonesia.

Proyek-proyek transportasi massal yang akan datang juga menjanjikan peluang bagi para pemilik hunian bersama. MRT akan mulai beroperasi pada Maret dan disusul LRT di tahun yang sama. Para investor semakin berminat pada konsep hunian terintegrasi transportasi massal atau Transit Oriented Developments (TODs) sementara beberapa dari mereka terus menjajaki kemungkinan untuk mengoperasikan hunian bersama di titik-titik strategis untuk transportasi massal ini.

“Terutama LRT mungkin akan dapat menyediakan akses yang nyaman ke lokasi-lokasi yang terletak di Jabodetabek yang dulunya tidak pernah dilirik karena kemacetan lalu lintas yang parah serta waktu tempuh yang panjang dari dan ke wilayah-wilayah pusat kegiatan di pusat kota. Berkurangnya waktu perjalanan kemungkinan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memilih lokasi-lokasi ini sebagai hunian, dan kita berharap para investor akan merespons hal ini dengan penawaran berbagai macam hunian,” demikian menurut Mr Taylor.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.