Sequis Gelar Webinar Edukasi Ajak Nasabah & Masyarakat untuk Waspadai Penyakit Demensia

demensia sequis
Marketing.co.id – Berita Marketing | Demensia umumnya terjadi pada lansia yang berusia di atas 65 tahun. Adanya faktor risiko lainnya seperti hipertensi, diabetes, riwayat cedera kepala, obesitas, hiperkolesterol juga dapat menjadi faktor pemicu lansia mengalami Demensia Alzheimer.
Fakta tersebut mendorong Sequis memberikan edukasi melalui webinar Life Talk with Sequis Alzheimer & Dementia for Elderly (18/02) untuk berbagi pengetahuan tentang tindakan preventif, pengobatan penyakit Demensia Alzheimer, dan cara membangun pola hidup berkualitas bagi ODD & caregiver dengan menggandeng Alzheimers Indonesia (ALZI) dengan pembicara dokter Spesialis Saraf & Champion ALZI, dr. Sheila Agustini, Sp.S.
“Gejala awal dari Demensia Alzheimer adalah kepikunan, lupa meletakan barang pribadinya, mengalami perubahan emosi dan perilaku yang cukup signifikan, dan ada juga sampai lupa arah jalan pulang ke tempat tinggalnya. Jika mendapati sejumlah gejala tersebut, sebaiknya dilakukan pemeriksaan skrining Demensia, yaitu MMSE (Mini Mental State Examination). Ini adalah pemeriksaan fungsi kognitif sebagai deteksi dini untuk mengetahui apakah sudah terjadi penurunan fungsi kognitif atau Demensia. Bagi mereka yang sehat akan memberikan hasil normal sedangkan pada ODD akan terdeteksi penurunan skor”,  ujar dr. Sheila.
Mengingat biaya perawatan yang tidak sedikit dan tahapan pengobatannya cukup kompleks, kita bisa melakukan tindakan preventif dengan menjalankan pola hidup sehat termasuk mengonsumsi diet nutrisi seimbang, menghindari rokok dan alkohol, istirahat cukup, rutin berolahraga serta kelola stres.
Menurut dr. Sheila, Demensia Alzheimer berpotensi terjadi lebih cepat jika gaya hidup tidak sehat dan tidak diperbaiki. Ia menyarankan melakukan cek kesehatan berkala agar jika terdapat penyebab faktor penyakit degeneratif, dapat ditangani lebih dini sebelum menjadi pencetus penyakit kronis.
Baca juga: Sequis Hadirkan SOFI, Asuransi Penyakit Kritis dengan Proteksi Pasti & Premi Kembali
Dr.Sheila menjelaskan bahwa ODD akan diberikan obat untuk penanganan farmakologi. Namun, pengobatan ini hanya untuk memperlambat penurunan fungsi otak saja, belum bisa untuk menyembuhkan.
Jenis tata laksana lainnya adalah non-farmakologi (psikologis dan sosial), yaitu serangkaian terapi guna memberikan dukungan sosial serta aktivitas bermakna agar ODD tetap dapat menstimulasi otak serta meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satunya bergabung dengan Komunitas ALZI untuk mendapatkan informasi dan dukungan komunitas bagi ODD dan keluarga.
Dr. Sheila juga menyinggung peranan keluarga untuk mendeteksi dini Demensia Alzheimer. “Perlu kepekaan untuk merasakan perubahan dalam penurunan daya ingat pada anggota keluarga. Jika ada pengidap Demensia Alzheimer  dalam keluarga maka anggota keluarga lain harus menjadi support system untuk menjaga kualitas hidup ODD. Salah satunya dengan mengetahui lebih detail mengenai Demensia Alzheimer agar dapat mendampingi ODD dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan fisik dan mental dirinya sendiri”, tutupnya.
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.