Si Belia yang Sukses Hadirkan EcoGreen Hydroponics

Marketing.co.id – Berita Marketing| Selain unggul dalam kekayaan alam dan budaya, sumber daya manusia juga menjadi salah satu kekuatan bangsa Indonesia. Hal ini terlihat pada generasi muda yang memiliki semangat tinggi dan ide-ide inovatif, yang dapat memberdayakan dan menjadi agen perubahan nyata bagi lingkungan maupun masyarakat.
Topik inilah yang diangkat dalam diskusi yang diadakan oleh AMCAM Indonesia dengan tajuk “Young Changemakers Showcase Panel – an Education & Corporate Citizenship Forum”. Diskusi menghadirkan Claire Angela Santoso, Siswa BINUS School Simprug sebagai narasumber yang sukses membangun EcoGreen Hydroponics dan berkontribusi kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Claire bercerita akan inspirasi dan perjalanannya dalam membangun EcoGreen Hydroponics yang awalnya adalah sebuah project.  Project ini merupakan  bagian dari program Community Service di sekolahnya. Claire ingin mengangkat urban farming yang berpotensi meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Manfaatkan Lahan Sempit Dengan Urban Farming Untuk Wujudkan #IndonesiaLangitBiru
Claire melihat hidroponik adalah metode yang inovatif, karena bisa mendukung pelestarian lingkungan dengan hemat dalam penggunaan air.  “Keunggulan lain hidroponik dapat dimanfaatkan secara maksimal pada ruang yang terbatas, dan dapat menggunakan bahan daur ulang yang sederhana sebagai medium tanamnya,” tandas Claire.

hidroponik
Claire Angela Santoso, Siswa BINUS School Simprug sedang menjelaskan manfaat hidroponik

Untuk lebih mengembangkan hidroponik, Claire melakukan tiga kegiatan yang mencakup Awareness, Charity Distribution, dan Business Partner. Program awareness dengan memberikan informasi akan manfaat bertanam sayur dan bagaimana cara bertanam dengan metode hidroponik sederhana namun dapat memenuhi kebutuhan sayuran segar.
 
Charity distribution dilakukan dengan memberikan perangkat sistem hidroponik dan benih-benih sayur. Selama proses tanam berlangsung, EcoGreen memberikan sayuran segar untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan menginspirasi mereka agar menanam sayur sendiri. “Kegiatan charity ini telah disalurkan ke beberapa panti asuhan, masyarakat sekitar, dan perkampungan pemulung di Jakarta,” kata dia.
Baca juga: Unilever & PPIM Berkolaborasi dalam Program Pemberdayaan 3 Ribu Pemulung
Selain itu, dilakukan juga program kemitraan dengan merangkul pedagang sayur keliling serta toko sayur dan buah. Sayuran hidroponik dijual kepada pedagang sayur keliling dengan harga terjangkau. Untuk kemitraan dengan toko buah atau sayuran, Claire menggunakan sistem bagi hasil dimana keuntungan dari penjualan sayur tersebut akan dipergunakan kembali untuk kegiatan awareness dan charity.
“Saya ingin membangun dan melibatkan lebih besar lagi masyarakat untuk dapat turut berkontribusi melalui project ini, salah satunya mengajak adik-adik kelas ataupun klub di sekolah”, pungkas Claire.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.