Merek baru kerap muncul dan sukses ketika masih menjadi kuda hitam, tapi kemudian padam takĀ lama berselang. Satu hal yang mungkin tidak diperhatikan oleh pemasar baru, mereka tidak tahu dengan pasti siapa kompetitornya.
Mengenal dengan baik kompetitor sangat penting untuk keberlangsungan sebuah merek. Karena bagaimana merek Anda bisa bersaing apalagi menang, jika Anda tidak tahu siapa lawan yang akan dihadapi.
Dikutip dari PR Daily, berikut adalah empat jenis kompetitor yang patut diperhatikan oleh merek Anda:
- Direct Competitor
Ini adalah perusahaan yang sudah jelas menjadi kompetitor Anda, karena produk mereka bertarung head-to-head dengan produk milik perusahaan Anda. Hanya saja, mereka mungkin menggunakan strategi atau pendekatan yang berbeda.
Misalnya Anda adalah penjual apel dengan menyuguhkan konsep manisnya apel, direct competitor Anda mungkin menggunakan pendekatan dengan bentuk apel yang lebih besar, atau warna yang lebih merah, dengan produk yang sama, apel.
- Indirect Competitor
Dalam hal produk mungkin berbeda, tapi tujuannya untuk memecahkan masalah yang sama. Perusahaan yang seperti ini lah yang dikatakan indirect competitor Anda.
Produsen apel akan menganggap produsen pisang sebagai pesaingnya karena sama-sama buah yang biasa dikonsumsi publik. Sebagai produsen apel, mungkin Anda bisa meyakinkan bahwa kalium pada pisang tidak terlalu penting.
- Perceived Competitor
Kompetitor yang satu ini lebih bias lagi, karena persaingan Anda dengannya lebih kepada fungsi, bukan bentuk atau target pasar.
Sebagai contoh, produsen vitamin C juga merupakan kompetitor produsen apel. Meski bentuk dan rasanya berbeda, namun produk tersebut dapat menghasilkan kandungan vitamin C yang ada pada apel. Jadi secara otomatis, produk vitamin C ini bisa merebut konsumen Anda juga.
- Partner Competitor
Bermitra dengan perusahaan lain memang menjadi strategi tersendiri untuk memperkenalkan merek, namun Anda harus tetap hati-hati. Tujuan awal Anda bukan memopulerkan merek gabungan Anda, tapi untuk mondongkrak nama merek.
Munculnya Graple (apel dengan rasa anggur) mungkin sangat menarik perhatian konsumen. Bersamaan dengan itu, Anda juga harus punya strategi baru agar merek Anda tidak terkubur oleh kemunculannya.
Pada akhirnya, merek Anda jadi lebih siap bersaing setelah mengetahui siapa saja para pesaing yang patut diperhitungkan.
Sumber: PR Daily | Foto: Araghu.wordpress.com