Marketing.co.id – Pelaku industri nasional optimis prospek bisnis di tahun 2019 masih tetap cerah, meski dibayang-bayangi hiruk pikuk politik dan perang dagang Amerika Serikat-China yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi global.
Seperti halnya Swakarya Insan Mandiri (SIM Group), perusahaan alih daya dan call centre yang tetap optimis membidik pertumbuhan pendapatan hingga double digit di tahun ini.
Direktur SIM Group, Anta Ginting, mengungkapkan, target pertumbuhan tersebut menyesuaikan dengan performa perusahaan yang cukup meyakinkan di sepanjang 2018 lalu.
“Kami menargetkan pendapatan di atas Rp 1,9 triliun, meningkat 28% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2018, dengan laba bersih juga meningkat dibanding tahun sebelumnya,”
Guna mendorong pertumbuhan pendapatan, beberapa strategi pun telah dipersiapkan SIM Group, diantaranya melakukan operational excellence, collaborate dan menciptakan culture yang baik.
“Kami ingin menjadi perusahaan yang unggul dan sehat dalam bisnis alih daya dan call center, dengan menciptakan inovasi digital proses dan bisnis, perbaikan kapasitas SDM dan kolaborasi,” ujar Anta.
Menurut Anta, sebagai perusahaan yang fokus terhadap kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan, SIM Group selalu berupaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi untuk menjadi mitra strategis. Dengan begitu para klien dapat fokus menjalankan bisnis inti dan terus mengembangkan usahanya.
SIM Group menyediakan jasa alih daya tenaga kerja atau labour business outsourcing (LBO) dan alih daya proses bisnis alias business process outsourcing (BPO). Jenis pelayanan yang diberikan mencakup penyedia jasa tenaga kerja, pusat kontak, konsultan teknologi informasi, sewa peralatan kerja dan kendaraan serta petugas kebersihan.
Saat ini SIM Group beroperasi di lebih dari 100 kota di Indonesia, dan mengelola lebih dari 22.000 karyawan, serta melayani sekitar 60 perusahaan dari berbagai sektor industri, meliputi, pembiayaan, perbankan, asuransi, logistik, telekomunikasi dan lainnya.
