Simpan Bitcoin, Tesla dan Microstrategy Untung Triliunan rupiah

Marketing.co.id – Berita Financial | Sejumlah korporasi di Amerika Serikat sudah mengalami keuntungan fantastis setelah membeli dan menyimpan Bitcoin sebagai aset. Di antaranya ada Tesla Inc. dan Microstrategy Inc.

Keduanya mendapatkan keuntungan seiring meningkatnya harga Bitcoin. Bahkan, dua orang saudara kembar di Amerika Serikat juga menjadi miliarder setelah menyimpan Bitcoin sejak tahun 2012.

CEO Indodax Oscar Darmawan berpendapat, kedua perusahaan itu sudah membeli Bitcoin sejak beberapa waktu lalu. Tesla sudah membeli Bitcoin seharga USD1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun. Diperkirakan, total keuntungan Tesla sampai saat ini, mencapai USD600 juta atau Rp8,4 triliun.

“Tesla membeli Bitcoin dengan jumlah yang banyak dan saat harga belum semahal sekarang. Kemudian, hanya hitungan minggu saja, Bitcoin naik drastis. Tentunya, perusahaan tersebut mengalami keuntungan yang fantastis seiring meningkatnya harga Bitcoin,” sebut Oscar.

Oscar mengatakan, Tesla membeli Bitcoin sebanyak 43.000 BTC (satuan Bitcoin) pada beberapa waktu lalu. Saat itu, harga Bitcoin sekitar USD35.000 atau sekitar Rp490 juta. Sekarang, Bitcoin sudah mencapai Rp851 juta atau sekitar USD58.000.

“Total aset Tesla awalnya USD1,5 miliar. Saat ini, diperkirakan sudah tumbuh melebihi USD2,2 miliar. Artinya, diperkirakan, aset Tesla tumbuh sekitar 45% setelah menyimpan dan membeli Bitcoin,” ungkapnya.

Baca juga: Mau Investasi Kripto? Berikut Pedagang Kripto yang Telah Terdaftar di BAPPEBTI

Oscar Darmawan juga membeberkan keuntungan yang didapat Microstrategy Inc. Keuntungannya, lebih fantastis lagi, karena perusahaan ini sudah berinvestasi Bitcoin sejak tahun 2020. Microstrategy Inc membeli Bitcoin di harga yang jauh lebih murah  dari pada Tesla Inc.

Menurut Oscar Darmawan, Microstrategy Inc sudah memiliki 72.000 BTC atau senilai sekitar Rp57 triliun. Perusahaan tersebut membeli Bitcoin secara bertahap dimulai pada Agustus 2020 lalu. Saat itu, pembelian perdana Microstrategy Inc hanya 21.454 BTC.

“Dari catatan NASDAQ, diperkirakan, lonjakan kenaikan saham Microstrategy Inc mencapai 600% dari Agustus 2020- Februari 2021. Artinya, semenjak mereka membeli Bitcoin, valuasi asetnya meningkat drastis. Ini bisa dilihat dari pergerakan harga sahamnya di NASDAQ,” ungkapnya.

Awalnya, pada agustus saham Microstrategy di NASDAQ hanya USD141. Per 22 Februari 2021,  sudah mencapai USD927. Bahkan, Microstrategy Inc masih ingin menambah Bitcoin. Terakhir, Microstrategy Inc mengumumkan ingin membeli Bitcoin lagi senilai USD600 juta atau sekitar Rp8,4 triliun.

Baca juga: Minat Investasi Emas Meningkat, DANA Luncurkan DANA eMAS

Selain perusahaan korporasi, orang-orang yang memiliki Bitcoin juga kaya mendadak. Seperti yang dialami saudara kembar Tyler dan Cameron Winklevoss. Dikutip dari Forbes, dia membeli Bitcoin pada tahun 2012 sekitar 1% dari populasi Bitcoin yang beredar atau sekitar 1,5 juta BTC.

“Harga Bitcoin tahun 2012 hanya sekitar USD13 saja. Sekarang, sudah USD58.000 USD. Artinya, perkiraan peningkatan kekayaannya mencapai sekitar 400.000% (400 ribu persen). Sebuah peningkatan yang sangat fantastis. Mereka bisa menjadi multi tiliuner hanya dengan menyimpan Bitcoin,” kata Oscar.

Selain itu, juga beredar informasi tentang milliaran dollar perusahaan lainnya, yang disebut-sebut akan diperkirakan juga akan membeli Bitcoin.

“Besar kemungkinan masih ada lagi perusahaan yang akan membeli Bitcoin. Bahkan, tidak hanya dari Amerika Serikat tetapi dari negara lain. Karena Bitcoin terbukti menjadi aset safe haven di kala pandemi dan produk investasi terbaik dalam 10 tahun terakhir” pungkas Oscar.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.