Sistem Pembayaran di Situs Jual-Beli Online Menjamin Keamanan Bertransaksi

Sistem PembayaranMeski tren berbisnis online ‘digandrungi’ masyarakat Indonesia, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa kalangan masih memilih berbisnis secara offline dengan alasan keamanan. Tidak adanya tatap muka antara pembeli dan penjual membuat transaksi dalam bisnis online penuh risiko. Sistem pembayaran alias payment system menjadi faktor utama penyebab pembeli enggan bertransaksi secara online.

Dalam fase awal kemunculan tren bisnis online, penjual menggunakan website hanya sebatas media pemasaran dan promosi produk semata. Pengiriman dan pembayaran masih dilakukan secara cash on delivery. Metode ini memang merupakan cara teraman dalam bertransaksi, namun menyita waktu dan tenaga penjual maupun pembeli.

Perkembangan teknologi digital kemudian berdampak pada kemajuan sistem pembayaran transaksi online. Transaksi online bisa dilakukan sedikitnya melalui tiga cara, yaitu dengan kartu kredit, layanan pembayaran online seperti PayPal, dan pemberlakuan sistem pembayaran di situs jual-beli online. Alternatif-alternatif transaksi online inipun menggeser popularitas metode cash on delivery.

Di antara ketiga alternatif transaksi online yang tersebut di atas, sistem pembayaran di situs jual-beli online menjadi pilihan yang paling digemari oleh penjual dan pembeli. Penggunaan kartu kredit mengharuskan pembeli untuk menjadi nasabah yang menggunakan kartu kredit, sementara sebagian besar masyarakat Indonesia belum fasih berbisnis dengan metode PayPal. Keadaan inilah yang membuat banyak penjual lebih memilih berbisnis di situs jual-beli online dan “patuh” pada sistem pembayaran yang berlaku di situs tersebut.

Meskipun situs jual-beli online banyak dipilih penjual sebagai media berbisnis, bukan berarti sistem pembayaran yang berlaku di dalamnya adalah metode teraman yang dapat melindungi pembeli dan penjual dari praktek penipuan online. Bahkan, ada situs jual-beli online yang membebaskan seluruh pemilik akun untuk bertransaksi secara bebas, alias tidak memiliki sistem pembayaran sama sekali.

Sistem pembayaran yang berlaku di situs jual-beli online memang tidak serta-merta menihilkan risiko penipuan online. Namun, sistem pembayaran bisa meminimalisir praktek penipuan. Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk bisa memilih dan memilah situs-situs jual-beli online, serta  mempertimbangkan keamanan sistem pembayaran yang berlaku di situs tersebut.

Pertimbangkan persentase biaya yang dibebankan. There’s no such thing as free gift. Pepatah ini juga berlaku dalam situs jual-beli online. Kepemilikan akun sebagai penjual mungkin memang gratis, namun pasti ada biaya yang harus ditanggung penjual karena telah berdagang dan menggunakan sistem pembayaran di sebuah situs jual-beli online.

Beberapa situs menetapkan biaya yang diambil dari harga jual yang dipatok penjual. Pertimbangkan besarnya persentase pemotongan harga jual ini. Apakah biaya tersebut masih relevan dengan profit yang Anda dapatkan?

Ada kepastian mendapatkan barang. Pilihlah situs jual-beli online yang sistem pembayarannya mampu menjamin bahwa pembeli pasti akan mendapatkan barang pesanannya, ketika ia sudah melunasi pembayaran. Ini akan meyakinkan pembeli bahwa toko online yang Anda miliki bukanlah toko online fiktif.

Ada kepastian mendapatkan dana. Pilih situs yang memberikan jaminan kepada Anda bahwa pembeli telah melakukan pembayaran. Sebagai penjual, tentunya Anda ingin menghindari kasus penipuan yang dilakukan oleh pembeli.

Pembeli dan penjual dapat melihat pergerakan uang dan barang. Status pembayaran dan pengiriman barang adalah dua hal terpenting dalam sistem pembayaran situs jual-beli online.

Informasi apakah pembeli sudah membayar atau belum berguna bagi penjual, sementara informasi apakah penjual sudah mengirim barang atau belum berguna bagi pembeli. Pilihlah situs jual-beli online di mana pembeli dan penjual sama-sama dapat memantau status uang dan barang pesanan. ***(ar)

Supported By: image

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.