SITI B&T Ciptakan Mesin Produksi Keramik Hemat Energi

Jakarta, 4 September 2018-Salah satu tantangan yang dihadapi industri keramik kenaikan harga gas. Setiap kali pemerintah mengumumkan kenaikan harga gas untuk industri, pelaku industri keramik biasanya langsung beraksi. Hal ini wajar, mengingat gas menjadi sumber bahan bakar utama bagi industri ini. Komponen gas diperkirakan mencapai 30% – 35% dari total biaya produk industri keramik.

Dibutuhkan konsep green technology untuk mengurangi konsumsi energi gas di industri keramik. Kebutuhan akan mesin produksi dengan green technology di industri keramik, dijawab SITI B&T dengan menawarkan mesin-mesin produksi untuk ubin keramik yang hemat energi dan ramah lingkungan.

SITI B&T, perusahaan asal Italia ini merupakan salah satu produsen global untuk mesin-mesin manufaktur ubin keramik. Dengan konsep integrated manufacturing, SITI B&T mampu memproduksi mesin-mesin untuk satu pabrik, mulai dari mesin untuk memproses bahan mentah sampai mesin pengemasan untuk ubin keramik yang siap dipasarkan.

Juan Antonio Cavilla, Sales Executive Director Worldwide Headquarter SITI B&T (paling kiri) berbincang-bincang dengan rekannya usai menjelaskan mengenai green technology di industri keramik

Di Indonesia, SITI B&T bermitra dengan SITI Indonesia. SITI Indonesia melayani pembelian mesin, suku cadang dan juga pelayanan purna jual dengan bantuan teknisi-teknisi ahli. Produk yang ditawarkan dari PT. SITI Indonesia antara lain mesin-mesin untuk industri manfaktur ubin keramik. Mulai dari mesin untuk raw material processing seperti ball mill dan spray-dryer, mesin decoration seperti digital printing, graniglia application sampai end product packaging.

Menurut Juan Antonio Cavilla, Sales Executive Director Worldwide Headquarter SITI B&T, green technology yang dikembangkan SITI B&T telah menciptakan standar baru di industri keramik, karena mampu menekan konsumsi energi hingga 30%. Green technology bukan hanya menciptakan efisiensi biaya di industri keramik, namun juga untuk mengurangi polusi udara. Dengan Green technology, perusahaan bisa menghemat hingga 1 juta Euro. “Kita hanya berusaha agar teknologi ini bisa menyelamatkan planet dan mengurangi biaya seminimal mungkin,” tandas Juan.

Juan tidak terlalu khawatir konsep Green technology yang dikembangkan SITI B&T akan ditiru oleh kompetitor, lalu kompetitor menjualnya dengan harga yang lebih murah. Kalaupun kompetitor bisa meniru teknologi SITI B&T, teknologi tersebut tidak akan menyamai mesin buatan SITI B&T. “Itu hanya akan menjadi second technology,” tuturnya.

Menyinggun harga mesin, kata Juan tidak ada patokan tertentu, karena sifatnya customized dan disesuaikan dengan kebutuhan pabrikan masing-masing. Saat ini, beberapa pabrikan keramik di Indonesia telah menggunakan mesin-mesin produksi buatan SITI B&T. Pabrikan keramik tersebut antara lain Satyaraya Keramindoindah, Mulia Keramik Indah Raya, Platinum Ceramic Industry, dan Arwana Group.

Juan mengatakan, mesin-mesin buatan SITI B&T diterima secara luas di pasar global, mulai dari China, Mesir, Polandia, Brazil, Meksiko, Uni Emirat Arab, Spanyol, dan Rusia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.