Marketing.co.id – Canon dan Nintendo berhasil terhindar dari kerugian besar melalui pengoperasian yang efektif. Kerugian besar itu akibat dari kegagalan investasi yang mengguncang industri elektronik dalam beberapa tahun terakhir.
Walau begitu, kedua perusahaan itu kini dihadapkan pada permasalahan baru: persaingan dengan smartphone. Dalam pengumuman laporan keuangan, kedua perusahaan tersebut merasakan dampak smartphone yang berbeda.
Bagi Canon, permintaan kamera digital yang merosot dengan cepat lantaran smartphone merajai permintaan model kamera otomatis. Sementara sistem video game terbaru Nintendo mengalami kesulitan meraih momentum dalam menghadapi dunia permainan gratis yang tersedia di smartphone.
Meningkatnya popularitas smartphone – yang permintaan globalnya di prediksi mencapai satu miliar unit tahun ini – telah mempengaruhi ranah teknologi secara menyeluruh.
Smartphone melahap semua bidang, mulai dari penjualan komputer pribadi hingga pemutar musik. Dampak ini terutama terasa bagi kamera digital dan mesin game portabel , di mana Canon dan Nintendo merupakan pesaing terbesar.
“Ponsel adalah sebuah perangkat permainan mobile yang bisa selalu di simpan di kantong Anda,” ujar Serkan Toto, konsutan mobile game asal Tokyo.
Nintendo mengatakan, laba dan penjualan perusahaan untuk akhir tahun fiskal yang berakhir bulan Maret berada di bawah perkiraan. Penjualan dua mesin game andalan perusahaan lebih lemah dari perkiraan.
Nintendo tidak mengumumkan laporan kuartalnya, namun menurut The Wall Sreet Journal, rugi operasional produsen video game itu meningkat menjadi 30,5 miliar yen di kuartal Januari-Maret. Hasil ini lebih buruk dibanding setahun sebelumnya, yang mencatat kerugian 20,91 miliar yen.
Sumber: WSJ.COM
