Social Marketing: Tak Ubahnya Mengasuh Anak

social_marketingDi usianya yang terbilang muda, social marketing banyak berperan dalam mengembangkan bisnis para pengusaha. Meski telah banyak yang sukses memanfaatkannya, namun banyak pula yang gagal. Kegagalan tersebut biasa terjadi karena kurangnya pengenalan mendalam mengenai social marketing.

Social marketing tak ubahnya seorang balita dan Anda perlu memosisikan diri sebagai orang tua. Sebagai orang tua, tentu Anda harus mengenal betul dunia, lingkungan sosial, kesukaan, kebutuhan, hingga aktivitas anak. Hal tersebut penting untuk membentuk perilaku anak, dalam hal ini adalah audiens social marketing Anda.

1. Kenali dunianya

Langkah awal untuk membentuk prilaku balita adalah dengan mengenal dunianya. Artinya, Anda perlu mengetahui kebiasaan yang dilakukan si kecil. Tak hanya itu, Anda juga perlu memproteksinya dari rangsangan sosial yang akan memperburuk perilakunya.

Jika dikaitkan dengan social marketing, maka Anda perlu mengenal audiensnya terlebih dahulu, kebiasaanya, serta melindungi agar hal-hal negatif tidak sampai ke telinga mereka.

2. Abaikan beberapa perilaku

Anda tidak harus selalu menanggapi setiap komplain dari audiens, karena memang tak ada yang sempurna. Jika memang ada perbaikan yang dirasa perlu, maka tak ada salahnya untuk diperbaiki. Namun bila mengada-ada dan hanya untuk mencari perhatian, Anda tak perlu menanggapinya dengan serius. Inti dari poin ini adalah tetap tenang.

Mother teaching her little child3. Memberi arahan

Sebelumnya, Anda perlu mengetahui yang manakah calon konsumen baru Anda. Dengan sifat dasar yang masih labil (karena belum mengenal produk), si calon konsumen akan lebih mudah untuk diarahkan. Akhirnya, mulai dari sikap, keyakinan, hingga perilaku dapat bergeser ke arah yang Anda inginkan. Tapi ingat, hal tersebut harus Anda lakukan tanpa adanya unsur paksaan. Tak ada balita yang suka dipaksa.

4. Merespon langsung

Tidak perlu berlama-lama dalam menanggapi berbagai pertanyaan atau keluhan audiens, jika tidak, audiens malah menjadi jenuh. Jawab saja langsung dengan berwibawa layaknya orang tua yang menasihati anaknya. Ingatlah untuk selalu, bersikap penuh wibawa, langsung, dan tepat waktu.

Layaknya orang tua, para social marketer memiliki berbagai cara sendiri dalam mengarahkan perilaku sang anak. Anda hanya perlu melakukan beberapa percobaan untuk menemukan yang cocok. Pola pikir out of the box juga akan sangat membantu Anda dalam ber-social marketing.

 

Sumber: OgilvyPR.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.