SoKlin Antisep Gelar Webinar Persiapan Menghadapi PTM

Marketing.co.idBerita Consumer Goods I SoKlin Antisep menggelar Webinar Ruang Keluarga SoKlin Antisep bertajuk “Back to School, Are You Ready, Mom?”, guna mengedukasi para moms mengenai bentuk pendidikan ideal bagi anak di tengah pandemi yang masih berlangsung, serta mempersiapkan anak menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM) melihat telah dimulainya kembali pembukaan sekolah oleh pemerintah.

SoKlin

Rika Rismayati, Koordinator Fungsi Peserta Didik, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud-Ristek menegaskan, bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan PTM di Indonesia untuk seluruh jenjang pendidikan per hari ini (19/10) berada di angka 38,6%. Kemendikbud-Ristek pun terus mendata sekaligus membantu sekolah dalam mempersiapkan seluruh persiapan terkait seperti sarana dan prasarana sanitasi, akses ke fasilitas kesehatan, kesiapan penerapan protokol kesehatan serta pendataan riwayat kesehatan dan perjalanan.

“Kedisiplinan dan konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan juga merupakan kunci keberhasilan PTM Terbatas yang aman dan selamat. Untuk mengurangi potensi ”learning loss”, maka perlu untuk segera dikembangkan program remedial bagi anak-anak sehingga dapat mengejar ketertinggalannya.”

Dokter Spesialis & Konsultan Tumbuh Kembang Anak Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, SpA (K) MSi  mengingatkan kembali akan langkah efektif dalam melindungi diri dari Covid-19 serta hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan oleh berbagai pihak terkait agar PTM dapat berjalan dengan aman. Prof. Soedjatmiko menjelaskan bahwa sekitar 60-70% masyarakat terjangkit tidak merasakan apa pun dan hal ini sangatlah berbahaya apalagi ketika adanya kerumunan.

Terkait PTM, Prof. Soedjatmiko mengatakan bahwa kesiapan pihak sekolah dalam mengimplementasikan protokol kesehatan dengan benar, seperti penggunaan masker setiap saat, menjaga agar tidak ada penjual makanan, minuman, dan mainan guna mencegah kerumunan. Selain mengawasi murid dengan ketat, para staf dan guru juga wajib divaksinasi secara lengkap guna memberikan perlindungan ekstra.

“Ada baiknya orang tua ikut mengantar anaknya ke sekolah sehingga dapat melihat prosesnya dari perjalanan hingga interaksi anak dengan teman-temannya, sehingga tidak ada yang bertukar masker,” ujar Prof. Soedjatmiko.

Berdasarkan survey dari IPK, pembelajaran daring atau jarak jauh menimbulkan keluhan stres umum sebesar 23,9% dan 18,9% untuk keluhan kecemasan. Survey KPAI juga menunjukkan bahwa 1.244 siswa dari 1.700 responden mengaku terbebani dengan tugas yang diberikan serta 1.323 siswa mengaku kesulitan mengumpulkan tugas akibat singkatnya waktu pengerjaan yang diberikan. Tentunya, kondisi ini patut mendapatkan perhatian khusus dari para orang tua, khususnya moms.

Menurut Irma Gustiana A, psikolog anak, self-growth dan parenting coach, Orang tua harus melakukan langkah ADAPTASI kepada anak dalam mengatasi kecemasan atau masalah yang muncul. Apa itu? Amati, dengarkan, alihkan, pahami, tanyakan, apresiasi, sentuhan, dan ingatkan diri. “Orang tua harus dapat mengamati perilaku dan mendengarkan hal apa yang dibutuhkan, diinginkan oleh anak sekaligus dapat mengalihkan anak dari gadget karena penggunaan perangkat teknologi tersebut mesti dibatasi dan diawasi,” ujar Irma.

Terkait itu, SoKlin Antisep mengajak para moms untuk dapat menerapkan gaya hidup yang lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan, tak terkecuali pakaian. Setelah beraktivitas di luar rumah jangan lupa untuk langsung mencuci baju sekeluarga.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.