Solusi Efisiensi dan Efektifitas dalam Sistem Perbankan

Marketing.co.id– Indonesia adalah salah satu negara yang sedang tumbuh perekonomiannya secara signifikan, walaupun negara-negara Eropa sedang mengalami krisis moneter. Pertumbuhan Indonesia ini bisa dilihat dari  perbankan Indonesia yang kuat.

Menurut data statistik Bank Indonesia, antara tahun 2010 sampai tahun 2011, peningkatan kredit hampir mencapai 25%. Erwin Sukianto selaku Country Manager SAS Indonesia mengatakan untuk meningkatkan keamaanan dalam penyaluran kredit, perbankan harus mulai memperbaiki teknologi informasi (IT) dalam menganalisis data nasabah.

Erwin  menambahkan pihaknya mempunyai program seperti IT Credit Scoring for Banking, di mana program IT tersebut dapat memberikan solusi credit scoring yang terintegrasi dan sudah mulai banyak digunakan oleh industri perbankan.

Dikatakan oleh Erwin bahwa saat ini hampir seluruh bank-bank papan atas di Indonesia sudah menggunakan layanan solusi dari SAS, berikut juga lembaga-lembaga asing, institusi-institusi pemerintahan dan lain-lain. “Angkanya hampir sekira 70 persen,” katanya

“Persaingan ketat dalam industri finansial Indonesia, terutama yang berkaitan dengan kredit dapat dihadapi dengan baik melalui analytics. Credit scoring tidak hanya akan membantu mereka mengurangi kerugian melalui pengukuran resiko secara akurat, melainkan juga bank dapat memanfaatkan kekuatan analytics untuk menjadi lebih efektif, efisien dan menciptakan produk dan layanan yang bermanfaat bagi nasabahnya. Hal itu berarti, jika Return of Investment (ROI) lebih baik, maka akan memberikan keuntungan.” Ungkap Erwin.

Selain itu, manfaat lain dari credit scoring adalah untuk meningkatkan penargetan audit pada rekening berisiko tinggi, sehingga mengoptimalkan waktu kerja karyawan. “Credit scoring telah membantu bank dapat memenuhi kualifikasi advanced ratings-based (IRB) di bawah basel II,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Naeem Siddig, SAS Global Product Manager untuk Banking Analytics Solution mengungkapkan, di dalam Credit Scoring, terdapat Risk Scoring yang merupakan alat untuk mengevaluasi tingkat risiko berkaitan dengan pemohon kredit.

“Ketika aplikasi terhadap individu tidak teridentifikasi sebagai “baik atau buruk,” maka alat ini akan menunjukkan keganjilan statistik. Dengan menggunakan kemungkinan ini, bank dapat mengukur risiko secara akurat dan memberikan layanan cepat untuk waktu cepat,” ungkap Siddig.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.