Startup Teknologi Pangan Terpadu Ini Baru Saja Raih Pendanaan Pre-seed

Marketing.co.id — Berita Digital | GREENS, sebuah startup teknologi pangan terpadu dalam mentransformasikan sistem pangan Indonesia, mengumumkan telah memperoleh pendanaan pre-seed,  tetapi tidak diungkapkan berapa nominalnya (03/08/2022). Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari investor lainnya.

2022 - startup greens
Kiri ke kanan: Erwin Gunawan, Co-Founder & Chief Business Officer dan Geraldi Tjoa, Co-Founder & Chief Product Officer

GREENS punya misi untuk menghentikan kehilangan makanan (karena rantai pasokan yang kompleks, perubahan iklim, dan degradasi tanah) dan menyediakan nutrisi terbaik kepada semua orang.

GREENS memiliki visi gastronomi hiperlokal di setiap lingkungan – membawa kesetaraan akses pangan untuk semua dengan memungkinkan orang awam untuk menanam dan mendapatkan super food seperti microGREENS (yang mengandung hingga 40x lebih banyak vitamin, mineral dan tingkat antioksidan dibanding dengan sayuran biasa) dari manapun mereka berada melalui meta farming.

Andi Sie, Chief Executive Officer GREENS, mengatakan, “Kami senang menerima investasi dari East Ventures. Kami percaya dukungan ini akan menjadi bukti kuat dari solusi dan misi GREENS. GREENS menghadirkan teknologi pangan terintegrasi untuk menciptakan ekosistem pangan baru guna meningkatkan cara masyarakat menanam dan mendapatkan makanan. Makanan adalah kebutuhan pokok setiap orang, dan kami yakin solusi GREENS dapat meningkatkan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui kebutuhan terdekat masyarakat.”

Di Indonesia, sebanyak 48 juta metrik ton makanan terbuang secara percuma setiap tahunnya, sebagian besar karena pemrosesan, penyimpanan, transportasi, dan penjualan hasil pangan yang tidak efisien. Sebagai negara dengan sumber daya pertanian yang melimpah, Indonesia memiliki risiko erosi tanah yang sangat tinggi. Hal ini mengancam ketahanan pangan karena kurangnya kandungan organik di dalam tanah, di mana akan merusak hasil panen, yang dapat berujung pada berbagai masalah terkait kekurangan gizi bahkan kelangkaan pangan.

Selain itu, berdasarkan skor kualitas dan keamanan sistem pengendalian pangan, Indonesia menduduki peringkat 7 dari 9 negara ASEAN pada tahun 2020. Beberapa hal ini merupakan masalah yang terus berlanjut dan saling berkaitan dalam sistem pangan Indonesia. Permasalahan yang berkelanjutan ini menjadi pendorong bagi para pendiri GREENS untuk memajukan transformasi sistem pangan di Indonesia.

GREENS menghadirkan solusi berupa ekosistem makanan hiperlokal baru, di mana masyarakat dapat mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi yang ditanam dan dipanen di tempat, serta menggunakan 90% lebih sedikit air, 70% lebih sedikit lahan, dan tanpa proses perpindahan jarak dari tahap penanaman hingga menjadi makanan. GREENS menciptakan platform teknologi dengan jaringan blockchain yang akan digunakan secara paralel di dunia nyata maupun  di metaverse, dan telah berhasil membangun teknologi CEA (Controlled Environment Agriculture) portabel pertamanya di blockchain dengan beberapa algoritma tanam.

“Platform GREENS terdiri dari unit taman yang sepenuhnya otomatis, dinamakan GREENS pod, yang bersifat modular, portabel, dan plug-and-play. Platform GREENS pod terintegrasi secara penuh untuk memproduksi makanan bernutrisi tinggi mulai dari biji hingga menjadi hidangan salad dan berbagai hidangan lainnya, yang dapat diakses dari manapun Anda berada,” kata Geraldi Tjoa, Co-Founder & Chief Product Officer GREENS.

Tim GREENS dipimpin oleh beberapa eksekutif berpengalaman, antara lain Andi Sie, Chief Executive Officer, Geraldi Tjoa, Co-Founder & Chief Product Officer, dan Erwin Gunawan, Co-Founder & Chief Business Officer. Andi dan Erwin adalah lulusan Bachelor of Science dari The Ohio State University. Andi adalah ahli transformasi startup dengan lebih dari 15 tahun pengalaman dalam membangun startup teknologi baik di Amerika Serikat maupun Indonesia dengan berbagai pengalaman exit. Erwin memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman dalam bidang rantai pasokan, F&B, dan distribusi serta memiliki sertifikat blockchain. Keahlian Geraldi berakar kuat dalam produksi dan otomasi makanan dengan latar belakang robotika sebagai lulusan Computer Science dari Universitas Pelita Harapan.

GREENS akan mengalokasikan dana ini untuk membangun ekosistem desentralisasi pangan dalam 2 tahap. Tahap 1 akan berfokus untuk mengaktifkan ekosistem makanan hiperlokal dengan membuat jaringan cloud untuk outlet makanan hiperlokal yang terhubung dengan platform GREENS, sedangkan tahap 2 akan berfokus pada Meta Farming yang akan memungkinkan masyarakat untuk menanam makanan di metaverse baik untuk dikonsumsi pribadi maupun dijual. GREENS bertujuan untuk menghadirkan kesetaraan pangan untuk semua masyarakat melalui meta farming.

Saat ini, solusi GREENS telah berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB; dengan beberapa dampak utama termasuk: Tujuan No 1 & 2 dengan mendukung masyarakat dalam menanam makanan mereka sendiri melalui platform, No 3 dengan menyediakan mikronutrien esensial, No 6 dengan menggunakan 90% lebih sedikit air dan tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya untuk pertanian, dan lain-lainnya.

Melisa Irene, Partner East Ventures, mengatakan, “GREENS membantu mengurangi inefisiensi distribusi makanan dengan mendekatkan jarak antara tempat makanan ditanam dan dipanen sehingga Anda dapat menanam bahan makanan sendiri di tempat Anda. Kami senang menyambut GREENS sebagai bagian dari portofolio East Ventures dan mendukung penuh misi GREENS untuk melokalisasi produksi pangan guna meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan sistem pangan di Indonesia.”

Pada Oktober 2022 mendatang, GREENS akan membuka outlet hiperlokal pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta, Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.