GrabAds membeberkan strategi bagi mitra perjalanan agar bisa menjangkau audiens pasca pandemi
Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Berdasarkan survei saat ini masyarakat Indonesia mulai banyak yang melakukan perjalanan setelah pandemi Covid-19, dan 61% di antaranya berencana melakukan perjalanan dalam jangka waktu 6 bulan ke depan.
Angka tersebut dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan persentase rata-rata di Asia Tenggara yaitu sebesar 51%, sehingga hal ini memperlihatkan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk bepergian pasca pandemi lebih kuat dibandingkan negara lainnya.
Sebanyak 32% masyarakat Indonesia juga mengeluarkan uang lebih banyak untuk bepergian di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 dan kemungkinan tren ini akan meningkat pada tahun 2023 meskipun di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi.
Fenonena traveling pasca pandemi
Kepala Divisi Marketing GrabAds Jennie Johnson mengatakan bahwa pemulihan pasca COVID akan menjadi peluang besar bagi tempat-tempat wisata lokal populer di Indonesia karena 92% dari mereka yang berencana hendak melakukan perjalanan berkeinginan untuk melakukan perjalanan domestik.
Hal menarik lainnya dari survei ini yaitu orang Indonesia mengeluarkan uang lebih banyak saat bepergian di tengah hambatan ekonomi. Sebanyak 42% orang Indonesia juga mengeluarkan uang lebih banyak untuk makanan dan minuman, sementara 30% lainnya mengeluarkan uang lebih banyak untuk hiburan di luar rumah.
Strategi GrabAds
Berkenaan dengan hasil survei tersebut, Jennie mengungkapkan bahwa fokus GrabAds adalah membantu bisnis berinteraksi dengan para wisatawan di seluruh lingkup perjalanan, mulai dari memimpikan liburan dambaan, membuat perencanaan, memesan tiket perjalanan, hingga menjalankan liburan tersebut.
Selain itu, Grab dapat membantu mitra bisnis untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berkunjung ke destinasi yang diinginkan. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai bergantung pada layanan superapp ketika bepergian, mulai dari menggunakan layanan ride-hailing, menemukan makanan dan menggunakan layanan pesan-antar, serta membantu masyarakat mengakses berbagai kebutuhan seperti produk perawatan pribadi, snack, dan kebutuhan harian lainnya setibanya di tempat tujuan.
Keunggulan GrabAds
Menurut Jennie Johnson, beriklan di superapp menawarkan berbagai keuntungan unik kepada pemasar. Pertama, konsumen di seluruh wilayah mengandalkan superapp setiap hari untuk membeli makan, berbelanja, berkendara, membayar, dan memenuhi kebutuhan lainnya.
Masing-masing dari interaksi tersebut mewakili peluang bagi pemasar untuk menjangkau dan memengaruhi calon wisatawan di fase krusial, yaitu ketika mereka memimpikan dan merencanakan perjalanan tersebut. Selain itu, karena Grab bersifat regional, pengiklan perjalanan di Indonesia dapat terhubung dengan wisatawan di seluruh Asia Tenggara termasuk 39% yang sudah merencanakan perjalanan internasional.
Keunggulan kedua yaitu pengguna superapp bernilai tinggi. Artinya pengguna tersebut datang ke aplikasi secara khusus untuk menemukan dan membeli dari merchant serta layanan yang ada, bukan untuk mencari hiburan, atau interaksi sosial. Pada aplikasi Grab, terlihat sebanyak 62% pengguna bulanan yang bertransaksi menggunakan dua penawaran atau lebih di platform ini.
Keunggulan ketiga yaitu ekosistem superapp menawarkan pengiklan untuk melakukan lebih dari memasang iklan banner, namun juga dalam menciptakan suatu pengalaman dan membangun hubungan jangka panjang dengan wisatawan. Misalnya, Tourism Western Australia (TWA) bermitra dengan GrabAds dalam kampanye dengan tema kartu kesetiaan pelanggan yang dapat distempel untuk menginspirasi wisatawan Singapura agar menambahkan wilayah Australia Barat sebagai destinasi perjalanan mereka di masa mendatang.
Di saat pengguna memesan perjalanan Grab atau memesan melalui GrabFood, mereka akan membuka peluang tambahan untuk memenangkan hadiah, mulai dari petualangan 3 hari 4 malam di Australia Barat, penerbangan ke Perth, voucher penerbangan, atau merasakan anggur Australia Barat.
TWA mempromosikan tantangan tersebut melalui iklan dalam aplikasi Grab, bersama dengan mobil-mobil Grab yang dilapisi dengan gambar TWA dan dilengkapi dengan ‘in-vehicle display’ yang memungkinkan pengendara untuk memindai kode QR yang menjadi peluang tambahan untuk menang.
Lebih lanjut Jennie menjelaskan, setidaknya ada 5 poin penting dari GrabAds yang harus diperhatikan para mitra perjalanan agar bisa berinteraksi dengan pengguna Grab secara lebih baik.
Poin pertama, para pengiklan harus bisa menginspirasi dan menjawab “hasrat berpetualang” para wisatawan. Meskipun munculnya peluang perjalanan domestik terjadi di Indonesia, namun jangan mengabaikan turis Asia Tenggara lainnya. Pasalnya, 39% orang Asia Tenggara juga berencana bepergian ke luar negeri.
Poin kedua, pastikan mitra perjalanan memenuhi permintaan perjalanan keluarga dan kelompok. Perjalanan dengan keluarga atau kelompok menjadi prioritas utama bagi orang Indonesia, yang terbagi menjadi tiga jenis perjalanan yaitu liburan pribadi, musim liburan, dan ketika ingin pergi bersama teman-teman. Untuk itu, gunakanlah pesan yang berorientasi kepada keluarga dan pastikan menyediakan paket serta promosi wisata untuk kelompok.
Poin ketiga, perjalanan tidak akan berakhir setelah wisatawan memesan tiket perjalanannya sehingga pemasar harus menyoroti peluang untuk konsumen agar dapat merasakan budaya, makanan, dan pemandangan lokal serta menjangkau masyarakat ke manapun mereka pergi.
Poin keempat, karena begitu banyak wisatawan yang berhati-hati dalam merencanakan biaya, sebaiknya libatkan mereka sejak dini dalam merencanakan perjalanannya. Hal ini agar merchant tetap menjadi perhatian utama konsumen.
Poin kelima, gunakanlah pesan kreatif yang membahas mengenai masalah keamanan perjalanan dalam kampanye iklan. Karena, hampir 1 dari 3 wisatawan Indonesia akan membeli asuransi perjalanan, karena kekhawatiran akan kecelakaan pribadi, biaya pengobatan, dan bagasi yang hilang atau rusak.
