Strategi Hybrid Marketing Jadi Senjata Utama

Dengan mengombinasikan channel konvensional dan digital, perusahaan ini tidak hanya sukses menambah jumlah subscriber, namun juga menciptakan customer experience dan customer engagement.

Seperti kita ketahui, pandemi Covid-19 menyebabkan banyak kegiatan harus dibatasi. Masyarakat pun mengandalkan teknologi internet agar tetap bisa melakukan berbagai aktivitas dan terhubung satu sama lain. Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan akses internet, baik di segmen residensial maupun bisnis.

myrepublic

Di masa pascapandemi, MyRepublic memprediksi permintaan akses internet cepat dan andal akan terus meningkat. Pasalnya, internet sudah menjadi kebutuhan primer untuk masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan seperti bekerja, belajar, dan hiburan. Sejalan dengan prediksi ini, MyRepublic mematok target yang besar, baik dalam hal jumlah pelanggan maupun jumlah titik sambung (homepass).

“MyRepublic memiliki target 300.000 jumlah subscriber pada tahun 2022 dengan target pembangunan jaringan sendiri kurang lebih 500.000 titik sambung di Indonesia. MyRepublic juga berencana untuk terus melakukan ekspansi jaringan ke kota-kota di Indonesia pada tahun ini seperti Makassar, Pekanbaru, dan Serang,” ungkap Andrijanto Muljono, CEO MyRepublic Indonesia.

Di masa pandemi, MyRepublic tetap mengombinasikan penggunaan channel pemasaran konvensional dan digital. Untuk pemasaran konvensional, MyRepublic mengandalkan tenaga sales dengan didukung brosur dan spanduk berisi informasi lengkap terkait produk. Di samping itu, perusahaan juga aktif melakukan kegiatan below the line dalam bentuk open booth reguler setiap akhir pekan di clustercluster potensial dan beberapa minimarket.

“Pemasaran konvensional lainnya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan radio-radio lokal di kota-kota yang sudah ter-cover oleh MyRepublic. Kegiatan pemasaran yang dilakukan yaitu talk show dan update event dan promo yang sedang berlangsung di MyRepublic,” lanjut Andri.

Untuk channel digital, Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan WhatsApp LBA (location-based advertising) adalah sederet channel yang telah digunakan MyRepublic. “Dengan platform ini MyRepublic dapat memasarkan secara lebih tepat, yaitu menargetkan area-area yang sudah ter-cover jaringan MyRepublic,” tegasnya.

Selanjutnya untuk media sosial, MyRepublic gencar membangun engagement dengan pelanggan melalui akun di Instagram @myrepublicindonesia, Tiktok @myrepublic.id, Youtube MyRepublic Indonesia, dan Facebook MyRepublic Indonesia.

Andri mengatakan, sebelum pandemi MyRepublic lebih banyak memanfaatkan channel konvensional. Channel digital baru fokus digunakan sejak pandemi. Langkah ini diambil melihat perilaku masyarakat yang lebih condong memanfaatkan channel digital setelah pandemi merebak.

Pencapaian dari Hybrid Marketing

Andri mengakui strategi hybrid marketing merupakan senjata utama bagi MyRepublic. Saat ini MyRepublic mengandalkan strategi tradisional dan digital untuk meraih lebih banyak pelanggan. “Hybrid marketing ini merupakan solusi untuk pemasaran MyRepublic, dimana belum semua daerah ter-cover oleh MyRepublic,” tuturnya.

Dengan menjalankan strategi hybrid marketing, MyRepublic berharap dapat memenuhi target untuk meraih 300.000 subscriber di tahun ini. Dalam 5 tahun ke depan, MyRepublic berharap dapat memperluas coverage hingga ke 35 kota di Indonesia dan membangun 3 juta titik sambung di seluruh Indonesia.

“Pada masa kini, transformasi digital bukanlah hal yang asing lagi bagi kita semua, dimana semakin banyak masyarakat yang sadar akan digitalisasi dan internet. MyRepublic tentunya ikut melakukan transformasi digital. Pemasaran masa kini tidak cukup jika hanya bergantung kepada strategi tradisional. Pemasaran masa kini justru mulai berpindah ke strategi digital,” katanya.

Menyinggung hasil-hasil yang didapat dari strategi hybrid marketing, antara lain meningkatnya brand awareness. Salah satu indikatornya, jumlah follower Instagram MyRepublic meningkat 6% di kuartal pertama tahun 2022. Conversion rate dari channel of promotion juga cukup baik dilihat dari rata-rata dalam satu kuartal. Pada kuartal pertama tahun 2022, rata-rata conversion rate MyRepublic mencapai 7%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Subscriber MyRepublic juga mengalami peningkatan sebanyak 16% dari tahun lalu. Hal ini merupakan pertumbuhan yang positif bagi MyRepublic. Tentunya kenaikan jumlah subscriber tidak terlepas dari investasi yang dikeluarkan ke strategi baik offline dan online,” ungkap dia.

Customer experience juga menjadi lebih baik dan positif terhadap MyRepublic. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh MyRepublic dari majalah MARKETING. Penghargaan tersebut adalah Excellent Service Experience Award 2022 untuk pengalaman positif yang diterima pelanggan saat menikmati pelayanan, Digital User Experience Award 2022 untuk kualitas engagement di setiap titik sentuh, khususnya touchpoint digital, dan Top Digital Company Award 2022 atas keberhasilannya menjalankan transformasi digital untuk keunggulan jangka panjang.

Sebagai perusahaan yang ikut mengalami masa transisi sebelum pandemi ke masa pandemi, MyRepublic juga menghadapi berbagai tantangan ketika melakukan transformasi digital. Tantangan tersebut antara lain bagaimana menyusun project digital advertising, memperkuat media sosial, dan mengembangkan website.

Tantangan dari sisi SDM dihadapi dengan memberikan kesempatan pada tim untuk mengikuti training eksternal, mendukung tim untuk melakukan eksplorasi di bidang marketing, dan melakukan benchmarking. “Hal terpenting adalah tidak membatasi kreativitas dan inovasi yang dapat meningkatkan digital marketing MyRepublic,” pungkas Andri.

Tony Burhanudin
(Artikel ini juga bisa Anda baca di Majalah Marketing edisi Juni 2022)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.