Strategi Inaco: Sesuaikan Selera & Kebutuhan (2)

Marketing.co.idDigital marketing disebut-sebut sebagai salah satu penyebab perubahan cepat di era hiperkompetitif ini. Hal tersebut disadari betul oleh Inaco dengan menjalankan strategi digital Inaco. Misalnya, melalui penyediaan kontak pelanggan yang aktif via marketing@Inacofood.com, website yang menjadi portal informasi perusahaan, serta penggunaan influencer di dunia digital.

Adhi mengemukakan bahwa masuk ke dunia digital bagi Inaco bukan hanya untuk ikut-ikutan tren, namun memastikan untuk terus relevan dengan perubahan zaman. Alhasil, aktivitas digital marketing yang dilakukan harus unik dan berbeda dibandingkan kompetitor.

inaco, niramas utama
Adhi lukman – BOD PT Niramas Utama (Inaco). Foto: Majalah MARKETING/Ll.

“Cara berkomunikasi di media digital yang dilakukan harus merupakan kombinasi tepat dari soft sell dan hard sell, agar materi atau konten Inaco tidak dianggap sebagai ‘just another content’ dari netizen,” bebernya.

Tak hanya peningkatan brand awareness, aktivitas digital marketing dari strategi digital Inaco diharapkan dampaknya lebih jauh pada penjualan. Saat ini tujuan dari pemasaran online bukan terfokus pada besaran penjualan, namun memastikan tetap relevan dan meminimalkan titik buta (blind-spot), hingga titik yang paling kecil dapat dijangkau oleh produk Inaco, melalui e-commerce.

“Kami bekerja sama secara resmi dengan beberapa e-commerce, di antaranya JD.ID, Shopee, dan Blibli untuk memasarkan produk Inaco. Selain itu juga untuk ‘mengontrol’ harga jual di pasar e-commerce agar tidak ada yang menjual terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah dari harga di pasar offline,” sebut Adhi.

 

 

Fokus Inaco

Sejak pertama kali merambah pasar mamin, lini produk Inaco terus berkembang. Selain nata de coco, ada pula mini jelly, produk olahan lain berbasis kelapa, rumput laut, dan lidah buaya, pudding, minuman RTD nata de coco, gummies candy, dan lainnya. Bahkan untuk kategori jelly, Inaco telah menjadi market leader berdasarkan data internal, data penjualan resmi dari key account, serta berdasarkan survei independen seperti Top Brand Award.

Menurut Adhi, di kategori lainnya Inaco terus berdampingan dengan merek lain untuk mengedukasi pasar, karena pasar nata de coco, minuman RTD nata de coco, olahan lidah buaya atau kolang-kaling, masih dapat dikatakan niche. “Masih memerlukan pemahaman akan kelebihan dari produk-produk tersebut, sehingga fokus utama ada di penetrasi dan edukasi,” ujarnya.

Produk-produk inovatif tersebut didukung lebih dari 100 titik distribusi yang menjangkau seluruh Nusantara, sehingga semakin dekat dan mudah didapat konsumen. Bahkan, sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Timur Jauh, Asia Tenggara, Jepang, Amerika Serikat, Kanada,  Amerika Latin,  Eropa, Hong Kong, China, dan Arab Saudi.

“Guna meningkatkan nilai tambah kepada pelanggan, dari sisi produk Inaco dikemas dengan tampilan dan bahan yang premium. Dari sisi kemudahan akses, dikembangkan distribusi produk-produk Inaco hingga ke jalur vending machine di titik-titik strategis, sekaligus memberikan pengalaman unik pada pelanggan,” tutur Adhi.

Marketing.co.id | Info & Portal Berita Marketing dan Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.