Strategi Marketing Hardball

www.marketing.co.id – Hardball adalah sebuah permainan yang keras, tetapi bagi para pebisnis bisa dijadikan suatu strategi pemasaran yang efektif. Strategi Hardball lebih mengedepankan tentang strategi bersaing  yakni untuk memimpin persaingan, akan tetapi  di lain hal strategi hardball lebih memfokuskan  tentang bagaimana strategi  ini berkembang tanpa henti dan kemudian mempertahankan perbedaan yang nyata dengan para kompetitor.

Banyak orang yang berpikiran dengan menggunakan strategi hardball tidak terpisahkan dari sikap sinis, hilangnya kebajikan, nilai atau kesusilaan, dan merupakan penyebab kejatuhan perusahaan Enron serta perusahaan lainnya. Padahal ini tidak benar.

Dalam strategi hardball tidak berarti menjadi penjahat atau bahkan bersikap tidak etis. Namun sebaliknya, strategi hardball bersikap tekun dan berkonsentrasi pada satu tujuan.

Startegi hardball telah menjadikan peritel terbesar di dunia seperti Wall-Mart memilki keuntungan yang sangat besar. Sistem ini secara terus-menerus ditingkatkan  oleh Wall-Mart, sehingga memampukannya untuk menghindari pemborosan yang pada akhirnya meningkatkan efesiensi serta mendapatkan margin.

Strategi hardball memiliki beberapa prinsip panduan:

  1. Berusaha keraslah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang ekstrem. Para pembuat peraturan mungkin mengkhawatirkan terjadinya dominasi pasar. Namun, tidak demikian dengan strategi hardball. Dominasi hanya terjadi dalam situasi ekstrem, dan sudah layaknya dicegah. Akan tetapi, dengan berusaha mendominasi, perusahaan menjadi lebih baik dan memberikan manfaat bagi pelanggan.
  2. Ketahuilah batasan dari apa yang dapat Anda lakukan dan jangan melampuinya. Bisnis Anda dapat diterima oleh pasar di mana Anda beroperasi merupakan hal yang sangat penting. Oleh karenanya, berusahalah maksimal mungkin tanpa mengabaikan pelanggan dan masyarakat.

Ada beberapa pertanyaan kunci yang  akan membantu Anda menentukan batasannya.

  • Apakah upaya ini baik bagi pelanggan?
  • Apakah upaya ini melanggar hukum?
  • Apakah upaya ini merugikan pesaing secara langsung?
  • Akankah upaya ini menimbulkan kemarahan kelompok-kelompok kepentingan khusus yang semakin berpengaruh?

Satu-satunya jawaban yang benar adalah, secara berurutan: ya, tidak, tidak, dan tidak.

Melayani pelanggan dengan lebih baik daripada yang dilakukan orang lain adalah hal yang penting. Membidik pesaing tanpa menghasilkan manfaat nyata untuk pelanggan adalah tindakan yang tidak perlu dan tidak produktif (pelanggan mungkin akan marah kepada Anda).

Selain itu, yang juga penting adalah kebutuhan untuk mempertahankan dan fokus kepada daya saing. Ini berarti bertindak dalam dua cara:

  1. Menanamkan budaya kompetitif yang berfokus pada pelanggan dan kewirausahaan.
  2. Memahami keunggulan kompetitif Anda lalu memanfaatkannya dengan kerja keras dan terus-menerus.

Dua poin lainnya juga signifikan adalah:

  • Manfaatkan kelemahaan pesaing untuk keuntungan Anda, tapi hindari bersaing secara langsung. Kenapa? Karena dengan konfrontasi langsung Anda akan terlalu banyak berfokus pada pesaing dari pada pelanggan.
  • Kembangkan perilaku yang sesuai dalam diri sendiri dan rekan kerja Anda. Kebanyakan orang memilki keinginan alami untuk menang, jadi manfaatkan hal ini. Untuk itu dibutuhkan ketidaksabaran tanpa henti, yakni sebuah bentuk pendekatan yang berorientasi pada tindakan serta keinginan untuk mengubah status quo dan terus menerus berkembang.

 

Dikutip dari 100 Ide Bisnis Terhebat / HN

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.