Marketer Kurang Pede Dalam Digital Marketing

marketers digital

Lanskap digital marketing terus berubah. Apa yanghot tahun lalu, belum tentu hot tahun ini. Apalagi dengan kondisi pasar yang cepat berubah, tak terelakkan lagi digital marketing harus bekerja dengan prioritas baru, alat yang lebih baik, dan strategi peningkatan guna memenuhi permintaan tersebut. ( Baca juga 6 Tren Digital Marketing Terpanas 20013.)

Jaringan media sosial hadir untuk Anda. Jika menggunakan taktik dan perangkat lunak yang tepat, Anda dapat menciptakan brand awareness.

Setidaknya ada 5 tren marketing yang tidak bisa diabaikan. Ini bukan hanya tentang memikirkan beberapa jaringan dan multimedia, namun juga tentang bagaimana beradaptasi dengan platform hardware baru di mana konsumen bisa menerima pesan.

Sebuah studi yang dilakukan Adobe menyebutkan, kurang dari setengah (48%) marketer Amerika sangat yakin dengan kemampuan digital marketing mereka, dengan 61% di antaranya mengambil pendekatan  digital “trial and error”.

Sayangnya, hanya 40% marketer yang berpikir bahwa pemasaran mereka efektif dan hanya 18% dari mereka yang memiliki pelatihan digital formal dengan sisanya belajar dalam pekerjaan.

Survei Adobe Distress Digital  ini melibatkan 1000 marketing professional yang berbasis di Amerika yang ditanya mengenai sikap mereka terhadap digital marketing.

Hasilnya, hanya 9% dari mereka yang ditanyai sangat setuju dengan pernyataan bahwa mereka “tahu digital marketing dapat berjalan”. Namun, mayoritas (60%) marketer berpikir bahwa bisnis tidak akan berhasil kecuali mereka merangkul digital marketing.

Anna Lewnes, direktur pemasaran Adobe mengatakan “marketer menghadapi sebuah dilema – mereka tidak yakin dengan apa yang berfungsi, mereka merasa underequipped untuk memenuhi tantangan digital, dan mereka memiliki waktu untuk menjaga kecepatan perubahan dalam industri. Lebih parahnya lagi, ada yang tidak memiliki pedoman tentang bagaimana membuat semuanya bekerja.”

“Marketer yang berani dalam upaya digital marketing dan investasi mereka, yang mengambil risiko dengan cerdas, dan yang melatih mereka untuk menjadi lebih “ready digital” , akan berada pada posisi yang bagus untuk memanfaatkan digital secara penuh,” tutup Anna Lewnes.

Editor: Wahid FZ | Sumber: BrandRepublic

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.