Marketing.co.id – Berita Financial Services | Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation mengumumkan peraih dana hibah dari program hibah tahunan ‘DBS Foundation Grant Programme 2022’ (DBSFGrant) di Jakarta pada Rabu (18/01).
Pengumuman pemenang DBSF Grant 2022 di Indonesia berbarengan dengan ‘DBSF SE & SME Meet Up’ yang merupakan pertemuan rutin setiap kuartal bagi SE dan SME serta kali ini diselenggarakan secara offline setelah pandemi.
Dana hibah diberikan kepada pemenang dari enam negara, yaitu Singapura, Hong Kong, India, Taiwan dan Indonesia, untuk mempercepat dampak positif yang mereka hasilkan.
Sebanyak tiga juta dolar Singapura akan disalurkan kepada 23 penerima hibah yang berada di kawasan Asia terdiri dari 15 wirausaha sosial (Social Enterprise/SE) dan delapan usaha kecil dan menengah (UKM/Small-and-Medium Enterprises/SME). Selain wirausaha sosial, DBSF Grant Programme 2022 juga memberikan hibah kepada 8 UKM.
Dari Indonesia, SE yang berhasil mewakili Indonesia mendapatkan dana hibah tahun ini adalah Sukkha Citta. Tahun ini merupakan kali kedua SukkaCitta mendapatkan dana dari DBS Foundation setelah tahun 2018 mendapatkan dana hibah untuk pelatihan pengrajin lokal dan sertifikasi desa-desa.
VP Internal Communication & CSR PT Bank DBS Indonesia, Riany Agustina Warganegara usai menyerahkan plakat SukkaCitta mengatakan, “Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation tahun ini kembali mengadakan “DBS Foundation Grant Programme 2022″ dalam rangka memberikan hibah kepada delapan UKM. Para penerima hibah akan bergabung dengan komunitas global DBS Foundation yang saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 100 bisnis, agar memberi dampak di pasar utama dimana DBS beroperasi.”
Para pemenang DBSF Grant ini terpilih dari 900 pelamar melalui seleksi ketat. Jumlah ini tergolong yang tertinggi selama ini. Secara keseluruhan 23 penerima penghargaan DBSF Grant akan memberikan dampak positif kepada lebih dari dua juta orang dan mata pencaharian.
Tidak hanya itu saja, namun juga ikut mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 319 ton, memangkas lebih dari 132.000 ton limbah makanan dan menyediakan 1.000 juta liter air bersih.
Denica Riadini-Flesh, Founder SukkhaCitta di tempat yang sama menyampaikan, “Terima kasih kepada DBSF Grant karena tahun ini kami kembali diberikan kepercayaan untuk menerima dana hibah. Rencananya dana ini akan kami gunakan untuk riset dan pengembangan, terutama untuk proyek kapas regeneratif ‘Mama Kapas’ meliputi pelatihan dan field visit di beberapa wilayah Indonesia Timur, serta pengolahan kain kapas menjadi berbagai macam produk yang bisa dijual.”
SukkhaCitta terpilih karena melakukan pemberdayaan perempuan di pedesaan dengan memastikan para pekerja mendapatkan upah yang layak sambil merawat alam agar tidak tercemar.
Selama tujuh tahun berdiri, SukkaCitta berhasil meningkatkan pendapat para perempuan sebanyak 60 persen dan membantu lebih dari 1.400 anggota keluarga untuk memiliki kehidupan yang lebih layak.
Hingga saat ini, hasil karya SukkhaCitta telah di eksport ke 30 negara. Produk-produknya sendiri dijual di kisaran harga Rp 100 ribu hingga Rp 6 juta, tergantung berapa lama pembuatannya.
Ke depannya, SukkhaCitta menargetkan untuk mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan rantai pasok (supply chain) yang semakin kuat dan bisa diandalkan. Hal ini dilakukan selain untuk mencakup 100% kebutuhan mereka sendiri namun juga mempersiapkan bahan-bahan yang mulai dijual ke bisnis lain di tahun 2025.
Sejak hadir pada tahun 2015 di Indonesia, DBS Foundation telah membantu 60 SEmelalui program pendampingan (mentoring) dan menyalurkan lebih dari SGD 1,5 juta dollar kepada 14 SE di Indonesia untuk mendukung dan membantu mereka mengembangkan bisnisnya.
Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.
