Supply Chain, Kunci Keberhasilan Bisnis Jasa Antar

Suppaly Chain, Kunci Keberhasilan Bisnis Jasa AntarBisnis jasa antar merupakan bisnis jasa yang didasarkan pada azas kepercayaan, sehingga kualitas layanan merupakan kunci keberhasilan yang harus dipertahankan.

Kunci keberhasilan lain dari bisnis ini adalah kekuatan pengelolaan supply chain itu sendiri, mulai dari supplier (pengirim barang), menerima dan memilah barang, pengelolaan barang di gudang, dan distribusi sehingga diterima oleh end user.

Berbicara mengenai pengelolaan supply chain yang baik tidak terlepas dari cara me-manage barang, membuat plan (perencanaan), sourcing (sumber barang), make (production-nya), delivery (penerimaannya) dan return (pengembalian).

Tenaka Budiman –Executive Board of ALI & Director of Supply Chain
Tenaka Budiman –Executive Board of ALI & Director of Supply Chain

Menurut Tenaka Budiman – Executive Board of ALI & Director of Supply Chain, supply chain menjadi salah satu competitive advantage dari perusahaan. “Sebenarnya perusahaan dengan perusahaan saling bersaing itu bukan karena produk atau brand semata, melainkan dari kekuatan jaringan supply chain masing-masing.”

Tenaka berpendapat, tujuan dari supply chain adalah untuk mendapatkan barang/service yang tepat, ditempat yang tepat, waktu yang tepat, dan keadaan yang diinginkan, sehingga memberikan kontribusi yang besar kepada suatu perusahaan dan pada akhirnya dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.

Penerapan supply chain dalam perusahaan jasa antar hampir sama dengan perusahaan manufacturing atau perusahaan lainnya, bedanya hanya di kecepatan dan ketepatan. “Jadi pelayanannya itu yang penting. Nilai tambah apa yang di-deliver,nilai tambah apa yang dirasakan konsumen,” sambungnya.

“Tantangannya adalah bagaimana para pebisnis jasa antar itu bisa mengirimkan barang tepat waktu, ke alamat yang tepat, waktu yang tepat dan tidak salah barangnya. Kalau bisa gratis kirimannya,” ujarTenaka.

Supply chain hanyalah sebuah media untuk melancarkan bisnis, tanpa supply chain yang baik tentu perusahaan akan mudah goyah. Hal ini sangat berlaku bagi perusahaan jasa antar yakni dengan menerapkan supply chain yang baik dan benar.

Perusahaan mempunyai produk bagus, diminati pasar, juga harga terjangkau namun tidak didukung dengan supply chain yang benar – dengan kata lain supply chain tidak jalan – maka boleh dibilang semua tidak ada artinya. “Karena supply chain itu semacam medianya,” tambah Tenaka.

Disinggung apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan jasa antar saat ini, Tenaka menjelaskan bahwa mereka harus fokus pada kecepatan layanan. ”Kalau kita mau kompetitif dan memiliki nilai tambah yaitu benerin speednya, low cost, ga salah kirim, barang tidak rusak, dan ongkosnya murah.”

Saat ini perusahaan jasa antar yang sudah baik menerapkan supply chain management adalah JNE, TIKI, POS, dan First Logistic. JNE misalnya, perusahaan ini bukan hanya jasa kurirnya saja yang dikembangkan, logistiknya juga dikembangkan. “Pergudangannya, transportasinya mereka kembangin semuanya, karena core bisnisnya mereka adalah jasa logistik.”

Tenaka menyarankan, di jaman maju seperti sekarang ini JNE harus terus mengembangkan bisnisnya, tidak hanya jasa kurir. Begitu juga dengan TIKI, POS juga harus terus berbenah diri dari citra buruk menjadi citra yang baik dengan membenahi infrastruktur, sistem dan people-nya.

Perkembangan supply chain dari waktu ke waktu cukup baik menurut Tenaka. Semua didukung oleh sistem, dari kuno ke modernisasi. Kuno itu artinya dulu barang letaknya tergantung kepala gudang. Saat kepala gudangnya sakit maka akan kesulitan dalam mencari barangnya. Sekarang sudah ada sistem namanya warehouse management system dan transportation management system, begitu juga di jasa antar sudah ada sistemnya.

“Berikutnya ada satu konsep bahwa supply chain itu harus didukung oleh enabler. Enabler itu adalah suatu alat bantu untuk mensinkronisasi semua aktivitas supply chain termasuk jasa kurir,” ujar Tenaka.

Bagi Anda yang tertarik menjajal bisnis jasa antar, ada baiknya mengikuti apa yang disarankan oleh Tenaka terlebih dahulu yakni harus ada pemikiran strategik (strategic thinking), membuat visi dan misi perusahaan dengan jelas, dan yang lebih penting lagi tidak jago kandang.

Tentu dengan menerapkan supply chain yang benar dan tepat, sehingga seluruh Indonesia bahkan dunia akan ter-cover. “Tidak jago kandang – jago di Jakarta, Jawa, Indonesia – tapi bisa meng-cover seluruh Asia,” ujarnya menutup pembicaraan.

(CecepSupriadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.