Surga – Surga Bawah Air di Taman Nasional Komodo (2)

www.marketing.co.id – Pada tulisan sebelumnya ( Surga – surga Bawah Air di Taman Nasional Komodo-1 ), penulis sudah menjelaskan mengenai 2 dive site di Taman Nasional Komodo, yaitu Batu Bolong / Current City dan Crystal Rock. Umumnya, semua dive operator di Komodo akan selalu mengatur agar para tamu dapat menyelam di kedua dive site ini.

Selanjutnya, mari kita bahas beberapa dive site lain yang tidak kalah menarik seperti Crystal Rock, Shotgun dan Taka Makasar.

3.       Crystal Rock

Sama seperti Batu Bolong, dive site ini ditandai dengan bongkahan batu yang muncul ke permukaan. Akan tetapi, bongkahan batu yang terlihat di permukaan ukurannya jauh lebih kecil daripada Batu Bolong. Lokasinya juga lebih dekat dengan daratan pulau Komodo dibandingkan dengan Castle Rock maupun Batu Bolong yang posisinya di selat atau di antara pulau – pulau kecil di TN Komodo.

Kontur dari dive site ini juga mirip sekali dengan Castle Rock, yaitu seperti bukit di bawah air dengan kemiringan sedang. Terumbu karang tumbuh dengan sehat dan rapat. Soft coral dan hard coral berbagai macam warna dan bentuk juga ada di sini.

Meskipun tidak “seramai” di Castle Rock, kita juga masih dapat menjumpai ikan–ikan pelagis seperti jackfish, tuna dan hiu karang. Begitu juga dengan ikan – ikan karang seperti Anthias, Morris Idol, dan lain-lain.

4.       Shotgun

Terletak di sebuah selat kecil antara Pulau Komodo dengan Pulau Gili Lawa Laut, dive site ini menyajikan sensasi adrenaline rush dengan drifting. Tergantung arah arus, kita bisa masuk ke dalam selat dari arah laut yang agak dalam menuju ke sandy bottom (dasar berpasir) atau sebaliknya.

Tepat di tengah celah, terdapat sebuah cekungan mirip “baskom” yang sangat luas dengan dasar pasir di kedalaman 25 m. Di tempat ini, arus bisa dikatakan sangat lemah, tetapi begitu kita keluar, kita langsung tersapu arus. Jika kita beruntung bisa melihat Pari Manta yang memang suka bermain di arus yang kuat di tempat ini.

Waktu terbaik untuk menyelam di dive site ini adalah pada bulan April hingga September dan ketika arus datang. Selain terpacunya adrenaline, kesempatan untuk bertemu Pari Manta juga lebih besar dengan adanya arus.

5.       Taka Makasar (Manta Point)

Berada di sebelah Timur pulau Komodo dan sedikit dekat dengan Batu Bolong. Seperti namanya, dive site ini jelas menawarkan pertemuan dengan Ikan Pari Manta.

Kontur di dive site ini relatif datar dengan dasar laut lebih banyak berupa patahan karang (rubble) dan rata-rata kedalaman maksimal adalah 15-20 m. Bahkan sering kali kita tidak perlu menyelam lebih dari 10 m sehingga beberapa wisatawan cukup memilih snorkeling untuk melihat Pari Manta.

Waktu terbaik untuk menyelam di sini adalah ketika arus datang sehingga metode penyelamannya adalah drifting. Dengan bermodalkan reef hook, kita bisa bertahan di tengah arus sambil menikmati pemandangan Pari Manta yang sedang dibersihkan oleh ikan-ikan kecil ataupun sedang menyaring plankton dengan mulutnya yang terbuka lebar.

Bahkan, kita bisa melihat ikan ini dari jarak sangat dekat. Seperti pengalaman pribadi penulis yang ketika itu 3 Pari Manta berenang mendekat hingga jarak 30 cm saja di atas penulis. Ketika itu, penulis melihat sekitar 8 ekor Pari Manta yang berenang di sekeliling penulis.

Selain ke-5 dive site yang sudah penulis ceritakan, masih ada banyak lagi dive site seperti Manta Alley, Tatawa Besar, Pulau Kambing, Wingkol, dan lain-lain. Total ada sekitar lebih dari 80 dive site di sekitar TN Komodo ini. Bahkan masih banyak lagi tempat-tempat yang belum dilakukan survey oleh para dive operator (Gita Dimarsandy @gitadimar).

Baca juga Menyelami Surga di Kerajaan Para Naga.

 

 

Previous articleTrik Menyusun Strategi yang Sukses
Next articleTrik Menciptakan Word of Mouth Marketing
Mr. Gita Dimarsandy
Saya lahir di Malang, hampir 31 tahun silam. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan internasional yang bergerak di bidang oil & gas sebagai supervisor lapangan. Saya mulai menyelam sejak tahun 2004, kemudian sempet vakum cukup lama. Comeback ke dunia penyelaman di mulai di April 2011 dengan menyelam di Raja Ampat. Sejak itu bisa dikatakan saya cukup aktif di dunia penyelaman dengan 3-4 bulan sekali mengunjungi titik penyelaman yang kebanyakan di daerah timur Indonesia. Saat ini saya sedang menekuni dunia fotografi bawah air dan berharap bisa terjun ke arah yang lebih profesional. Saya juga lebih memilih untuk keliling Indonesia untuk menyelam daripada jalan2 keluar negeri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.