Survei: Mayoritas Perusahaan Besar Ubah Model Bisnis

Marketing.coidBerita Teknologi | Pandemi Covid-19 telah mendorong perusahaan dan organisasi di Indonesia untuk mengambil berbagai keputusan baru. Hal itu terungkap dalam survei iCIO Community bertajuk ‘Indonesia CIO Priorities Survey During Pandemic COVID 19 & Beyond’ baru-baru ini yang menyatakan mayoritas perusahaan besar ubah model bisnis mereka menjadi lebih bersahabat dengan teknologi digital.

perusahaan ubah model bisnis
Berdasarkan survei saat pandemi, perusahaan ubah model bisnis mereka untuk bertahan
  • Pengaruh Pandemi Covid 19 pada Bisnis

Hampir seluruh CIO pesimis pandemic akan berlangsung singkat. 39 % CIO berpendapat pembatasan aktivitas bisnis dan penerapan cara bekerja baru seperti physical distancing dan work from home  (new normal) akan berlangsung lebih dari 1 tahun, 37 % berlangsung selama 6 – 8bulan, dan  24% 9 -10 bulan. Karena itu, 49% CIO mengungkapkan hingga satu tahun ke depanwork from home masih akan diterapkan kepada 25-50% karyawan.

Penerapan ‘new normal’ itu menghadirkan tantangan tersendiri dan mendorong perusahaan dan organisasi untuk beradaptasi dan menerapkan model bisnis baru berbasis digital. Sekitar 57 % CIO menyatakan mengubah model bisnis baru berbasis digital harus segera dilakukan jika perusahaan atau organisasi mereka ingin bertahan dan bisa terus tumbuh.

Namun transformasi itu bukan hal yang mudah ada tiga tantangan berat yang menjadi kendala yakni Infrastruktur TIK yang dimiliki perusahaan dan organisasi belum siap secara optimal untuk menjawab kebutuhan yang disebabkan oleh perubahan pasar dan perilaku pelanggan; seluruh karyawan belum terbiasa dengan budaya kerja remote namun tetap kolaboratif; dan tuntutan untuk mendesain ulang produk dan model bisnis perusahaan.

  • Pengaruh pandemi pada Belanja TIK

Sedangkan pengaruh pandemic Covid 19 pada belanja TIK, 41% CIO mengatakan anggaran TIK perusahaan atau organisasi mereka tidak berubah hanya saja alokasinya diubah dengan prioritas diutamakan untuk menjawab tantangan yang muncul sebagai akibat dari adanya pandemic Covid 19, sementara 21% mengubah alokasinya menjadi opex dari sebelumnya yang lebih banyak capex, 20% mengubah alokasi dengan prioritas untuk operasional. 13% CIO mengaku anggaran TIK-nya justru ditambah dan sisanya 5% mengungkapkan anggaran TIK-nya tidak berubah sama sekali baik jumlah maupun alokasinya.

Sedangkan teknologi yang menjadi prioritas untuk diadopsi adalah teknologi untuk beradaptasi dengan perubahan tren di pasar, baik dari sisi kebutuhan pelanggan maupun karyawan dengan tujuan agar perusahaan tetap produktif. Tiga teknologi yang menjadi prioritas untuk diadopsi hingga setahun ke depan adalahvirtual meetings & collaboration tools; digital & commerce, dan network & access security.

Abidin Riyadi Abie, Koordinator Divisi Riset iCIO Community mengatakan pandemi Covid-19 membuktikan bahwa transformasi digital bukan lagi menjadi sebuah pilihan bagi perusahaan atau organisasi.

“Krisis ini menjadi kesempatan bagi CIO menyakinkan jajaran manajemen untuk mengaks elerasi implementasi strategi transformasi digital, mendorong perusahaan untuk terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi agar selalu relevan dengan tantangan dan mampu terus berkembang dan tumbuh secara berkelanjutan.”

Survei yang dilakukan secara online pada 12 Juni hingga 15 Juni 2020 ini melibatkan 50 CIO dari berbagai industri mencakup tiga aspek yakni pengaruh wabah Covid 19 pada ekonomi dan bisnis, belanja TIK, serta prioritas transformasi perusahaan dan organisasi setelah pandemi.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.