Kolaborasi TUV SUD-DEG sukses membantu lebih dari 75 UKM asal Jakarta dan Surabaya tahun lalu lewat TUV SUD-DEG Triple Green Business Training Programme.
Tahun ini lewat program tersebut keduanya kembali melanjutkan kerja sama mereka dengan menargetkan industri tekstil.
Eric Paulsen, General Manager PT TUV SUD Indonesia mengatakan, industri perstekstilan dan pakaian merupakan kontributor devisa kedua terbesar bagi Indonesia.
Banyak merek global ternama yang telah mendirikan basis manufaktur di Indonesia, dan lebih dari 60% pakaian yang diproduksi dijual di pasar ekspor.
Memastikan pakaian yang dihasilkan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan akan dapat meningkatkan profit dan pada gilirannya akan meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
Terlebih tahun ini, API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) menargetkan industri pertekstilan Indonesia akan mampu menarik investasi senilai 155 juta dolar Amerika.
“Kami bisa melihat potensi yang besar dalam industri perstekstilan Indonesia, dan selalu memastikan praktek usaha mereka selalu ramah lingkungan sehingga akan terjadi keberlanjutan bisnis yang lebih lama.”
“Pada akhirnya, produsen akan melihat perubahan besar pada keuntungan setelah biaya berhasil mereka tekan dan daya saing usaha meningkat di pasar regional,” katanya.
