Technoplast Ajak Masyarakat Pahami Cara Penggunaan Wadah Plastik

Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup serius yang dihadapi masyarakat Indonesia dan dunia. Berdasarkan data World Atlas,Indonesia menjadi negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat penggunaan botol plastik di Tanah Air mencapai 4,82 miliar.

Technoplast sebagai perusahaan manufaktur asli dalam negeri yang memproduksi peralatan rumah tangga berbasis plasticware terdorong untuk mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan dan mengurangi jumlah sampah plastik dengan menggunakan wadah plastik secara tepat.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan Technoplast adalah menggelar seminar yang bertajuk “Bijak Menggunakan Wadah Plastik Untuk Kehidupan yang Hebat”. Seminar ini menghadirkan pemateri yang kompeten di bidangnya, yakni DR. Emil Budianto, Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan – UI dan dr. Lula Kamal

Emil Budianto mengatakan masyarakat harus mulai tahu bahwa setiap jenis plastik memiliki treatment yang berbeda. Ada yang tidak boleh kena panas secara langsung dan ada yang tidak boleh kena suhu dingin.

“Bijak menggunakan wadah plastik bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu memilih material plastik yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan ramah lingkungan, desain kemasan plastik yang limbahnya paling sedikit, dan menjadi konsumen yang cerdas,” jelasnya.

Hal senada disampaikan dr. Lula Kamal, untuk menggunakan wadah plastik pastikan produk yang digunakan aman, tidak berbau atau mengandung zat yang bisa memicu penyakit. Pemakaian wadah plastik dengan material berbahaya.

“Jangan salah memilih jenis plastik, jadi pilihlah memiliki logo atau tag BPA Free, termasuk berdasarkan fungsional dan desain,” ujar dia.

Vice Chief Production Officer Technoplast, Hartadi Alamsyah, memaparkan Technoplast memiliki standarisasi baik nasional maupun internasional yang diterapkan, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas.

Dalam menciptakan produk, Technoplast menganut tiga kategori, end user profile, formula dan compliance. End user profile ialah upaya memahami keinginan publik melalui jenis umur, fungsional, nilai estetika, dan perilaku konsumen itu sendiri.

Formula ialah prosedur yang kami terapkan dalam memproduksi sebuah produk, berdasarkan chemical quality, performance dan processability. “Terakhir, kami memproduksi sebuah produk berdasarkan sifat compliance, yaitu product safety, food contact, environment, dan specific requirement,” pungkas Hartadi.

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.