Ternyata ‘Follow Your Passion’ adalah Saran yang Buruk

dont-follow-your-passionBanyak yang berpendapat bahwa passion adalah langkah menuju kesuksesan. Bahkan Konfusius juga berpendapat, “Pilihlah pekerjaan yang Anda cintai, dan Anda tidak akan pernah merasa seperti bekerja.”

Tidak salah memang, tapi baru-baru ini Huffington Post memberikan sebuah pertanyaan yang penuh kontroversi dalam salah satu artikel yang dimuat di media tersebut. Di sana tertulis, “Why ‘Follow Your Passion’ is bad career advice?

Hal itu memberi arti bahwa seolah-olah mengikuti passion adalah langkah yang buruk, padahal selama ini kita tahu bahwa passion adalah hasrat yang membuat kita terus bersemangat.

Kenyataannya, banyak di antara kita yang bingung dalam menebak di mana passion tersebut. Hal itu lah yang membuat Huffington menyatakan bahwa mengikuti passion adalah nasihat yang buruk, jadi Anda perlu menggantinya dengan lima langkah sederhana untuk membuat Anda menemukan kebahagian dalam berkarier.

Lakukan refleksi diri

Refleksi diri akan sangat berguna bagi kehidupan karier Anda. Dari pengalaman yang ada, dengan cara itu Anda akan lebih mengerti tentang diri dan karier yang Anda inginkan berikutnya. Tak hanya itu, Anda juga akan mengetahui, hal-hal apa yang membuat Anda bersemangat.

Cari pekerjaan yang mendukung kegiatan di luar kantor

Ide untuk mencari keseimbangan antara kehidupan di luar dan di dalam pekerjaan sudah tidak zaman bila diaplikasikan ke masa sekarang. Untuk itu, mencari pekerjaan dengan waktu yang mendukung kegiatan Anda di luar kantor (fleksibel) kini dinilai sangat pas.

Monique Valcour, seorang profesor manajemen di EDHEC Business School di Perancis yang telah menghabiskan waktu 15 tahun dalam meneliti dunia karier mengungkapkan bahwa, banyak orang yang merasa kewalahan di tempat kerja karena mendapat tuntutan yang tidak memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan antara dunia pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. Dengan kata lain, mereka tak punya waktu untuk bersama keluarga dan orang-orang yang dicintai.

Teruslah belajar

Jangan remehkan kekuatan untuk belajar, karena jika Anda ingin mempelajari suatu hal, kebahagiaan dan kepuasan akan menyertai Anda dari waktu ke waktu.

“Jika Anda ingin memiliki karier yang berkelanjutan, Anda harus mampu untuk mencari tempat di mana Anda dapat memperoleh keterampilan baru,” ucap Valcour.

Bekerja dengan ‘inspiring people’

“Banyak mahasiswa eksekutif menceritakan bahwa, cara terbaik mendongkrak karir adalah dengan bekerja bersama orang cerdas dan energik,” tulis Valcour di HBR.

Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa, memiliki teman dekat di kantor membuat seseorang lebih betah dan meminimalisir kemungkinan orang tersebut untuk keluar.

Mengembangkan keterampilan yang berharga

Cal Newport, penulis buku “So Good They Can’t Ignore You: Why Skills Trump Passion in the Quest for Work You Love” telah banyak menuliskan tentang kebahagiaan dan pekerjaan. Kesimpulan dari beberapa tulisannya adalah, mengikuti passion merupakan ‘plain bad advice’.

Sebaliknya, dengan mengembangkan keterampilan langka yang berharga, Anda akan mendapatkan semangat baru di lingkungan pekerjaan. “Jangan bertekad untuk menemukan passion. Sebaliknya, bertekadlah untuk mengembangkan itu,” tulis Newport dalam blog CNN tahun lalu.

Setujukah Anda dengan hal ini? Kami tunggu pendapat Anda di kolom komentar.

 

Sumber: HuffingtonPost.com

2 COMMENTS

  1. Menurut pendapat pribadi saya, memilih pekerjaan sesuai dengan “passion” tetaplah TEPAT. Kalaupun ada orang yang salah dalam hal menentukan passionnya berarti orang tersebut kurang mengenal siapa dirinya.
    Jadi untuk orang yang belum bisa mengidentifikasi dimana “passion” dirinya yang sebenarnya boleh mencoba 5 langkah sederhana untuk membuat Anda menemukan kebahagian dalam berkarier seperti yang diuraikan di atas. Trims

    • Ya, sangat baik memang bila setiap orang sudah mengetahui passionnya masing-masing. Dan memang benar, ini hanya arahan untuk mereka yang belum menemukan passionnya. Memaksakan diri menemukan passion di saat itu juga malah membuat seseorang menutup hal yang lain.
      Terima kasih mas Indra atas komentarnya. 🙂

  2. Menurut saya: “Passion itu diciptakan, bukan lagi diikuti.”
    Kita bisa menciptakan passion di lingkungan kerja. Saya mengalami ini, karena pernah terpaku dengan kalimat “kerja sesuai dengan passion kita” akhirnya malah gak menghasilkan apapun, setelah itu saya berusaha menerima pekerjaan yang masih bisa saya kuasai. Terbukti saya bisa menciptakan passion didalam pekerjaan yang bukan passion awal saya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.