Tetap Semangat Berbisnis Meski Menderita Penyakit Kronis

Marketing – Dari kisah Jessica kita dapat mengambil hikmah, bahwa setiap orang hendaknya tidak begitu saja menyerah pada kesulitan atau masalah yang dihadapinya. Jika mau terus berusaha pasti ada jalan keluar. Seperti kata pepatah lama dimana ada kemuan di situ ada jalan.

Bulan Agustus 2009 silam Jessica Adeline didiagnosis menderita penyakit CML (Chronic Myeloid Leukemia) atau dikenal juga sebagai Leukimia Granulositik Kronis. Hingga saat ini Jessica masih harus menjalani rawat jalan di Sanglah, Bali.

Jessica mengatakan, sebulan sekali bersama pasien CML lainnya dia menghadiri pertemuan dibawah bimbingan dr. Tjok. “Pertemuan tersebut membahas edukasi tentang CML, belajar meditasi, menjaga kesehatan, dan mengambil obat,” tutur wanita yang juga orang tua tunggal ini (single mom).

Meski lama didera penyakit CML, ibu dari Tehillah Kim Theodore dan Naysa Yadel Lalita ini mengaku tetap bersemangat dan selalu bersyukur karena masih mampu bertahan. Hal ini katanya tidak lepas dari dukungan keluarga besar dan orang-orang terdekat. Jessica menyebut keluarga besar J.A.J  Malaihollo, keluarga dr. Evert D. C Poetiray dr, Tjok, dr. Reny dan para dokter HOM lainnya sebagai orang-orang yang terus memberinya dukungan.

“Tidak lupa suster Putu Eny dan para suster lainnya yang  selalu membantu kami pasien CML dan GIST yang tergabung di komunitas Elegeka Bali,” tuturnya.

Jessica awalnya tinggal di Denpasar, Bali pada tahun 1998. Karena kemacetan dan keriuhan kota Denpasar, dia berniat untuk pindah kota. “Saya menginginkan suasana baru yang lebih nyaman untuk kondisi badan saya yang sakit agar bisa lebih baik, paling tidak dengan suasana yang tidak terlalu bising,” kenangnya. Maka di tahun 2017 dia memutuskan untuk pindah ke Singapadu, Sukawati, Gianyar.

Kepindahannya ke Gianyar mendatangkan manfaat ganda. Dia bukan hanya mendapatkan tempat tinggal yang lebih nyaman, tapi juga lingkungan baru yang memberinya inspirasi. Singapadu merupakan sentra industri kerajinan. “Saya mulai tertarik dan mempunyai visi ingin mempunyai bisnis jewelry, karena daerah tempat tinggal sekarang ini sangat dekat dengan pengrajin emas dan perak,” jelas putri kedua dari pasangan Jozef Poetiray dan Elly Malaihollo ini.

Berawal dari kegemarannya terhadap batu akik dan batu mulia lainnya, Jessica mulai merangkai gelang gelang batu dan perhiasan mote pada Desember 2018 dan mencoba memasarkannya ke Tokopedia pada Februari 2019. “Sebagai mata pencaharian, saat ini menjalankan bisnis online dengan menjual gelang-gelang batu, perhiasan mote, dan handmade wire wrap jewelry atau perhiasan anyaman kawat,” jelas dia lagi.

Jessica Adeline perajin dan pengusaha perhiasan penderita CML (Chronic Myeloid Leukemia)

Seiring berjalannya waktu dia menemukan teknik baru membuat perhiasan, yakni wire wrap jewelry di Youtube dan situs lainnya ketika dia sedang browsing mencari informasi tentang batu akik. “Saya mulai tertarik dan mulai coba coba dari model yang paling sederhana,” tandasnya.

Bahan kawat yang dia gunakan kawat tembaga (silver plated, rose gold, kawat perak 925, gold plated). “Tapi lebih banyak saya menggunakan bahan kawat tembaga, karena selain harganya lebih terjangkau, kawatnya pun lebih mudah dibentuk dengan hasil dan kualitas yang tidak kalah,” jelas Jessica.

Singkat cerita dia berhasil membuat liontin wire wrap pertama kalinya setelah beberapa kali gagal. Walaupun hasilnya belum terlalu maksimal, Jessica tetap merasa bangga dan puas. Selanjutnya, Jessica terus mencoba model-model lain. “Saya juga tunjukkan hasil wire wrap pendants kepada keluarga dan teman-teman dekat, dan mendapat tanggapan positif juga dari mereka,” ungkapnya.

Dari Februari 2019 sampai saat ini sudah lebih dari 175 perhiasan handmade berhasil dibuatnya, dimana 110 diantaranya Wire Wrap atau Wire Weave Jewelry (Liontin, Gelang, Anting, dan Cincin Anyaman Kawat). Untuk penjualan Jessica masih mengandalkan Tokopedia.

Jessica sebenarnya tidak terlalu ingin muluk-muluk dari usaha yang tengah dibangunya. Dia hanya berharap bisnisnya ke depan bisa lebih berkembang, sehingga bisa membantu perekonomian keluarga dan menjadi wadah baginya untuk terus berkarya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.