The Soul of Discipline in Selling (Bagian 2)

Setelah bagian pertama pada edisi bulan lalu, dalam tulisan bagian kedua ini disampaikan tiga hal lagi yang perlu diperhatikan dalam “the soul of discipline in selling”.

Disiplin Keempat: Determinasi yang Tinggi

Saat menghadapi tingkat kesulitan yang begitu dahsyat, pemimpin penjualan berperan penting dalam menawarkan harapan kepada kelompok kerjanya dengan tingkat komitmen dan determinasi yang sangat tinggi. Survive or dead. Ketika terjadi banyak orang di-PHK, ketika produk baru bertubi-tubi memasuki pasar dan harga produk bagai perang dunia, ketika banyak perusahaan harus melakukan turn around, bahkan saat ada isu perusahaan harus ditutup, karyawan akan berpaling kepada atasannya. Model peran pemimpin dan penyemangat dengan jiwa maju tak gentar membela yang bayar dapat diandalkan sangatlah penting pada saat-saat seperti itu. Yang penting jujur mengemukakan kesulitan yang dialami. Kelompok kerja perlu diyakinkan bahwa masih ada masa depan di hari esok selama kita mau meraihnya. Pemimpin yang benar-benar hebat dapat memandu seluruh unsur perusahaan melakukan upaya yang luar biasa dalam menghadapi multikrisis (ekonomi, kepercayaan, etika, dan semangat).

Bertindak Berdasarkan Determinasi yang Kuat

Untuk bertahan hidup dan berhasil mencapai visi & misi, pemimpin penjualan harus memiliki tekad yang berkobar dan membara dalam menghadapi situasi apa pun. Mereka tidak pernah menghindar dari kenyataan, tidak tenggelam dalam derita atas kesalahan. Pemimpin penjualan yang tangguh memandang perubahan sebagai peluang untuk belajar. Dia dengan cepat mengarahkan sumber daya yang ada untuk terus diasah dan dimotivasi, daripada menyerah pada keadaan.

“Salah satu ciri sikap pemimpin yang berkualitas adalah proaktif dan berkomunikasi secara asertif. Mereka tidak hanya berhasrat dan berani menyaksikan tujuan tercapai. Namun lebih dari itu, mengetahui bagaimana mewujudkannya.”

Disiplin Kelima: Mengasah Kemampuan Bersaing

Persaingan tidak bersahabat perlu dijawab dengan suatu tindakan PERUBAHAN. Pemimpin yang tidak mau terus berusaha keras untuk berubah, dan berubah, akan terjungkal secepat ritme perubahan. Demikian pula semua kelompok kerjanya, mereka harus terus mengembangkan kemampuan. Orang yang kurang yakin dengan kemampuannya tak dapat memberi kontribusi penuh untuk kemakmuran dan kesejahteraan organisasi. Saat ini seseorang memperoleh insentif ataupun bonus bukan lagi atas dasar kompetensi, melainkan atas kontribusinya terhadap kinerja perusahaan secara nyata. Guna menjamin nilai dan sasaran benar-benar nyata, pendidikan karyawan secara berkesinambungan harus dijadikan tuntunan pokok (pendidikan formal dan juga pendidikan nonformal). Tugas yang harus dilakukan pemimpin adalah mendorong semua kelompok kerjanya mau belajar mandiri, berinisiatif sendiri agar terus-menerus belajar, membangun kepercayaan diri, dan mengemban tanggung jawab pribadi menumbuhkembangkan kompetensi demi kelangsungan serta kepentingan perusahaan. Ini merupakan keuntungan besar bagi karyawan, sebab hal tersebut membuat nilai-nilai mereka semakin tinggi dan berpikir serta berperilaku seperti pemilik perusahaan. Jadi, kelompok kerja tak perlu lagi disuruh-suruh untuk bertindak, dan akibatnya pelayanan mereka pun semakin prima. Hal ini bisa terwujud bilamana secara terorganisasi tercipta iklim belajar yang kondusif dan berkesinambungan, serta komunikasi yang asertif.

“Ciptakan kelompok kerja untuk dilimpahi tanggung jawab suatu aktivitas dari mereka yang diberi peran sebagai pemimpin. Berikan mereka berbagai tugas dan pastikan pelaksanaan tugas tersebut berjalan dengan baik.”

Disiplin Keenam: Pemimpin Sebagai Pelayan

Tujuan kepemimpinan di jajaran penjualan bukanlah menguasai bawahan dengan kepongahan, melainkan melayani orang yang berkepentingan dengan Anda. Mereka adalah pembantu Anda, keberhasilan pemimpin 50% ada di kelompok kerja. Kredibilitas Anda pun akan terangkat jika tindakan Anda sungguh-sungguh mengarah pada sasaran yang diketahui oleh pihak lain, yaitu kelompok kerja Anda. Kelompok kerja akan menaruh kepercayaan dan menghargai Anda jika sebagai pemimpin penjualan Anda menggunakan nilai-nilai dasar sebagai tuntunan pengambilan keputusan atau dalam memecahkan masalah, yaitu dengan cara melibatkan bawahan serta menerapkan disiplin yang tinggi, dan secara konsisten melayani mereka dalam hal kesulitan.

Sebagai pemimpin penjualan, pastikan bahwa sebagian besar waktu Anda tercurah pada upaya memperkuat kompetensi  bawahan dan meningkatkan nilai-nilai bersama organisasi yang dipimpin. Sebagai pemimpin yang berkualitas, Anda hendaklah menentukan efektivitas layanan dengan menilai kinerja berdasarkan kriteria yang terukur.

“Pemimpin harus selalu menunjukkan komitmen pada ‘satunya kata dan perbuatan’. Dengan kata lain, pemimpin harus berjalan di atas kata-katanya.”

(www.marketing.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.