Tidak Mudah Melahirkan Startup Sukses

Startup (usaha rintisan), jargon yang sangat populer belakangan ini menyusul merebaknya teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Semua orang seakan-akan berlomba membangun usaha rintisan, namun hanya sedikit yang akhirnya berhasil.

direktur-utama-pt-permodalan-nasional-madani-pnm-parman-nataatmadja
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Parman Nataatmadja

Menurut Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja, besarnya minat untuk membangun usaha rintisan sebanding dengan besarnya risiko. Risiko yang dimaksud adalah risiko yang dihadapi investor. “Sebanyak 98% venture capital gagal memperoleh gain dari startup yang dibiayai,” tutur Parman dalam seminar The Art of Startup, di Jakarta, Selasa (29/11).

PNM sebagai perusahaan pelat merah yang diberi tugas mendanai dan mengembangkan usaha rintisan juga mengalami hal yang sama. Dari sekitar 80 ribu usaha rintisan yang diberi program peningkatan kapasitas (capacity building) dari PNM, hanya 8 ribu yang berhasil. “Jadi yang sukses hanya 10%,” imbuh Parman.

PNM antara lain fokus pada pengembangan usaha rintisan di bidang kerajinan, fashion, dan kuliner. Salah satu binaan PNM yang berhasil adalah Batik Indigo di Bali. Batik Indigo dipasarkan ke Belanda dengan harga Rp75 juta per piece. Contoh sukses lain yaitu UD Dikari yang memproduksi keripik dan kerupuk di Tiga Raksa, Banten. Menurut R. Hartono, pemilik UD Dikari, omzetnya meningkat 300% semenjak menjadi binaan PNM.

Parman mengatakan, banyak tantangan untuk membesarkan usaha rintisan. Salah satunya masalah mental. Banyak pemilik usaha rintisan yang merasa “paling tahu”, sehingga sulit ketika diberi edukasi tentang pengelolaan bisnis. Tantangan lain, banyak yang masih gagap teknologi (gaptek). “Bagaimana mau menjual secara online, kalau menggunakan smartphone atau komputer saja belum bisa,” jelas dia.

Muhamad Fajrin Rasyid, Co-Founder dan CFO Bukalapak, mengatakan saat ini pengguna Bukalapak mencapai 10 juta. Sementara penjual (seller) skala UKM yang sudah bergabung ke Bukalapak sekitar 10 juta. Dia mengatakan, potensi e-commerce masih sangat besar, karena dari total pengguna internet aktif di Indonesia yang mencapai 70 juta, baru 15 juta yang sudah berbelanja online.

Dia mengatakan, salah satu kunci sukses Bukalapak sebagai usaha rintisan karena prinsip network effect, yakni semakin banyak orang mengunduh dan menggunakan sebuah aplikasi usaha rintisan, akan mendorong lebih banyak orang lagi mengunduh dan menggunakannya. Jadi, semakin banyak penjual yang menjual produk mereka di Bukalapak, semakin banyak pembeli yang mengunjungi dan membeli di Bukalapak.

Tony Burhanudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.