Tiga Bank di Indonesia Bergabung Ke Layanan Keuangan Global Swift gpi

Tiga bank besar di Indonesia, BNI, BRI, dan Bank Sinarmas bergabung dengan Swift gpi (global payment innovation). Swift gpi merupakan platform pembayaran lintas negara (cross-border payment) milik Swift yang mengandalkan kecepatan, keamanan, dan transparansi. Ketiga bank tersebut bergabung dengan lebih dari 145 bank di seluruh dunia. Layanan Swift mencakup akses dan integrasi, identifikasi, analisis, serta kepatuhan terhadap regulasi keuangan.

Layanan Keuangan Global Swift gpi
(Kiri ke kanan) Johan Sidarno Demsy (Country Manager Indonesia Swift), Elia Tri Septianto (Group Head of Trade Marketing & Advisory BNI), Fera Febiani (Group Head Bank Sinarmas), Hexana Tri Sasongko (Senior Vice President, Treasury and Global Services BRI), dan Eddie Haddad (Managing Director Swift Asia Pacific)

Hexana Tri Sasongko, Senior Vice President, Treasury and Global Services BRI mengatakan, ada beberapa alasan yang mendasari BRI bergabung ke Swift gpi. Sebagai bank yang mencatat transaksi lintas negara cukup besar, BRI membutuhkan layanan yang cepat dan transparan. Dengan Swift gpi, lalu lintas transaksi pembayaran antar negara bisa ditelusuri (tracking) dan dipantau (monitoring) statusnya. Hal ini katanya akan memberikan pengalaman baru bagi nasabah BRI.

“Sebelumnya status pembayaran diketahui keesokan hari, karena ada perbedaan waktu, misalnya antara Indonesia dengan Amerika dan Eropa. Dengan Swift gpi, status pembayaran bisa diketahui di hari yang sama,” tutur Hexana, saat jumpa pers, di Jakarta, Senin (12/3). Keunggulan lain, dengan Swift gpi, biaya transaksi bisa lebih transparan.

Pendapat senada disampaikan Fera Febiani, Group Head Bank Sinarmas. Fera mengatakan, Bank Sinarmas menginginkan transaksi lintas negara yang lebih cepat dan aman. “Dengan Swift GPI kita bsia melacak posisi dana ada dimana secara realtime. Sebelumnya kita harus menelepon bank koresponden di luar negeri, belum lagi hambatan perbedaan waktu,”tutur Fera.

Sementara itu, Johan Sidarno Demsy, Country Manager Indonesia Swift menegaskan, ada empat hal yang ingin dicapai Swift gpi. Pertama, proses penyelesaian pembayaran lintas negara yang lebih cepat (faster). “Kita berkomitmen proses pembayaran selesai dalam 1 hari (sameday service), tapi kenyaatannya Swift gpi  bisa menyelesaikannya dalam hitung detik,” tutur Johan.

Kedua, proses pembayaran lintas negara dapat dilacak statusanya (traceable).  Untuk mencapainya Swift gpi akan memberikan semacam aplikasi yang biasa dimiliki perusahaan ekspedisi, guna memantau status pembayaran. Ketiga, terciptanya transparansi fee pembayaran lintas negara. Terakhir, terciptanya akuntabilitas, karena bank tidak dapat melakukan perubahan isi pesan (messaging) terkait pembayaran.

Dalam kesempatan tersebut, Swift juga mengumumkan, bahwa pihaknya telah mengirim 100 miliar dolar AS pesan Swift gpi setiap harinya. Secara keseluruhan, hampir 50% pembayaran Swift gpi masuk ke rekening para penerima dana dalam hitungan 30 menit, dan hampir 100% pembayaran terselesaikan dalam waktu 24 jam. Pembayaran yang membutuhkan waktu lebih lama biasanya karena harus melakukan konversi valuta asing, pemeriksaaan kepatuhan atau otorisasi peraturan yang lebih kompleks.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.