Tips Investasi di Masa Resesi

Marketing.co.id – Berita Financial Service |  Ada lima hal yang harus diperhatikan di masa resesi yaitu earning power yaitu bagaimana mengelola efek resesi terhadap penghasilan dan pendapatan; pengecekan kondisi dana darurat; asuransi kesehatan; serta persiapan dana pendidikan anak dan persiapan dana pensiun. “Di masa resesi ada tiga hal yang menjadi prioritas diantaranya adalah saving, investing dan protection,” kata CEO ZAP Financial, Prita Hapsari Ghozie.

Untuk tabungan, menurut Prita harus dibedakan dari dana darurat. Tabungan lebih kepada pengumpulan uang untuk suatu tujuan, sedangkan dana darurat lebih bersifat pencadangan. Jumlah dana darurat yang ideal di masa resesi saat ini adalah 12 kali pengeluaran rutin bulanan.

Investasi erat kaitannya dengan profil risiko dengan beberapa pilihan instrumen yaitu tabungan, deposito, reksadana dan saham. Proteksi bertujuan untuk melindungi pendapatan pencari nafkah. Terkait proteksi asuransi, harus disesuaikan dengan kemampuan finansial dan pemahaman mengenai produk asuransi.

Baca juga: Nabung Atau Reksadana Emang Bisa Mulai Dari Rp 20.000?

Prita menjelaskan alternatif instrumen investasi di masa pandemi adalah Sukuk Tabungan seri ST007. “Ketika ingin membeli Sukuk Tabungan seri ST007 diusahakan dana yang ada sudah dialokasikan sampai dua tahun kedepan,” kata Prita di acara webinar “Investasi di Masa Resesi”, Selasa (17/11/20).

Kelebihan jenis investasi Sukuk Tabungan seri ST007 ini adalah hampir tidak adanya risiko gagal bayar karena dijamin undang-undang. Selain itu ST007 mempunyai sifat floating the floor artinya jika suku bunga acuan naik, maka returnnya juga mengalami kenaikan.

 

Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 1000 peserta ini Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah Ida Triana Widowati menjelaskan, BNI Syariah telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sebagai salah satu mitra distribusi instrumen investasi Sukuk Tabungan seri ST007. ST007 adalah versi syariah dari Saving Bond Ritel (SBR), ditawarkan kepada perseorangan Warga Negara Indonesia di Pasar Perdana domestik, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder tetapi memiliki fasilitas early redemption.

Harapannya, ST007 bisa mendiversifikasi produk investasi nasabah. Sukuk Tabungan ST007 mempunyai kupon 5,50% diharapkan bisa menjadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, sehingga diharapkan bisa meningkatkan loyalitas nasabah.

Baca juga: Mengintip Investasi Surat Berharga Syariah

BNI Syariah menargetkan penjualan suku bunga ST007 sebesar Rp75 miliar. Untuk mencapai target ini BNI Syariah melakukan strategi diantaranya adalah pemasaran melalui media publikasi online seperti penyediaan influencer, digital marketing, digital flyer/poster, video edukasi hingga media publikasi lainnya seperti website maupun media luar ruang lainnya.

Selain itu, untuk meningkatkan penjualan ST007, BNI Syariah menyediakan reward berupa voucher belanja dengan minimal pembelian dalam bentuk fresh fund sebesar Rp100 juta. Pembelian Sukuk Tabungan ST 007 di BNI Syariah sudah bisa dilakukan dengan sistem online melalui portal https://HaiSBSN.bnisyariah.co.id.

Kementerian Keuangan menawarkan Sukuk Tabungan seri ST007 pada 04 November 2020 hingga 25 November 2020. Kupon yang ditawarkan adalah minimal 5,5% per tahun dengan pajak 15% dan tenor 2 tahun. Minimal pembelian adalah Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.